Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sering Buang Air Besar dan Penurunan Berat Badan: Mitos atau Fakta?

Myles Bannister

Pergerakan Usus dan Berat Badan

Makanan masuk ke tubuh melalui beberapa tahap, dari mulut sampai lambung. Proses ini memakan waktu sekitar 4-5 jam. Setelah itu, perut mulai kosong karena makanan telah masuk ke usus.

Makanan yang masuk ke dalam tubuh sebagian besar diolah menjadi energi, sedangkan sisanya dibuang bersama dengan feses. Inilah sebabnya mengapa berat makanan yang masuk dan keluar berbeda.

Saat makanan sudah masuk ke usus dan telah dipecah, gas mulai terbentuk. Selain itu, bakteri baik dalam usus menggunakan serat yang tak dapat dicerna sebagai makanan. Ketika produksi gas semakin banyak, tubuh kita akan terasa berat.

Inilah sebabnya mengapa kita merasakan perbedaan yang besar setelah buang air besar. Tubuh terasa lebih ringan dan kita pun merasa berat badan berkurang. Namun, perasaan ini hanya bersifat sementara.

Jika Anda hanya mengonsumsi makanan sedikit atau hanya minum satu gelas air putih, berat badan Anda akan naik kembali. Oleh karena itu, buang air besar bukanlah patokan yang akurat jika ingin menurunkan berat badan.

Berapa Berat Feses yang Dikeluarkan?

Berat feses yang dikeluarkan oleh seseorang dipengaruhi oleh ukuran tubuh, pola makan, dan kebiasaan buang air besar. Oleh karena itu, jumlah feses yang dikeluarkan dapat bervariasi.

Secara normal, jumlah feses yang dikeluarkan sekitar 120-450 gram. Jika jumlah feses yang dikeluarkan melebihi atau kurang dari jumlah tersebut, mungkin ada masalah seperti sembelit atau diare.

Perubahan berat badan yang terjadi setelah buang air besar tidak begitu signifikan. Oleh karena itu, jangan menggunakan alasan ini untuk menurunkan berat badan. Bahkan, mencoba menginduksi diare agar berat badan turun sangat tidak disarankan.

Jika ingin menurunkan berat badan secara perlahan, lakukan olahraga dan atur pola makan dengan tepat. Dengan melakukan kedua hal tersebut, berat badan akan turun secara alami dan sehat.

Komposisi Feses yang Dikeluarkan oleh Tubuh

Berat badan asli seseorang adalah berat badan setelah buang air besar di pagi hari. Setelah itu, berat badan cenderung naik karena kita akan makan dan minum dalam jumlah yang cukup banyak.

Saat buang air besar, feses yang dikeluarkan biasanya terdiri dari:

  • Bakteri baik yang mati atau masih hidup dari usus.
  • Sisa protein yang tidak dicerna oleh tubuh.
  • Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan berbentuk serat yang tidak larut.
  • Bahan sampah lain yang ada di tubuh.
  • Kelebihan lemak yang tidak terpakai.
  • Beberapa mineral termasuk garam.

Sering Buang Air Besar dan Penurunan Berat Badan

Jika Anda mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit, feses akan mengering dan menjadi berat. Ini terjadi terutama jika ditambah dengan makanan yang dikonsumsi pada hari itu. Akibatnya, tubuh akan terasa membesar dan kembung.

Jika Anda minum air dalam jumlah yang cukup, feses yang kering akan melunak dan bisa dikeluarkan. Setelah feses keluar, berat badan biasanya akan turun.

Jika Anda sering buang air besar atau mengalami diare, feses yang dikeluarkan cenderung berair. Jika Anda sering buang air besar saat diare, berat badan akan turun dengan cepat, sehingga tubuh terasa lebih ringan.

Ketika terjadi diare, yang paling banyak hilang dari tubuh adalah air. Oleh karena itu, disarankan untuk minum air yang mengandung garam agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Tips agar Buang Air Besar Lancar

Jika Anda mengalami gangguan buang air besar seperti sembelit atau diare, lakukan beberapa hal berikut:

  • Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya, minimal 8 gelas sehari.
  • Makanlah makanan yang mengandung serat seperti buah dan sayuran.
  • Jangan tidur setelah makan.
  • Lakukan olahraga secara teratur setiap hari. Dengan berolahraga, pergerakan feses akan lancar.
  • Hindari makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas.
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt. Probiotik baik untuk menjaga bakteri baik di dalam tubuh dan mencegah infeksi.

Itulah beberapa fakta mengenai buang air besar yang dikaitkan dengan penurunan berat badan. Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa terdapat perubahan berat badan meskipun tidak signifikan. Anda dapat mencoba menimbang berat badan sebelum dan setelah buang air besar di pagi hari.

Perubahan berat badan ini bersifat sementara, sama seperti saat kita makan atau minum. Ketika kita makan atau minum, berat badan kita cenderung naik dan kemudian turun lagi setelah makanan diolah oleh tubuh.

Sumber:

  1. Sissons, Claire. 2019. Can bowel movements lead to weight loss?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326647.php. (Diakses pada 13 Oktober 2019).
  2. Walters, Sarah. 2019. Do You Lose Weight When You Poop?. https://www.healthline.com/health/do-you-lose-weight-when-you-poop. (Diakses pada 13 Oktober 2019).
  3. Ferro, Shaunacy. 2017. Can You Really Lose Weight by Pooping? It Depends on What You Eat. http://mentalfloss.com/article/513185/can-you-really-lose-weight-pooping-it-depends-what-you-eat. (Diakses pada 13 Oktober 2019)
  4. Web MD. Frequent bowel movements and Weight loss (unintentional). https://symptomchecker.webmd.com/multiple-symptoms?symptoms=frequent-bowel-movements%7Cweight-loss-(unintentional)&symptomids=105%7C257&locations=24%7C66. (Diakses pada 13 Oktober 2019)

About The Author

Hipoplasia Payudara dan Suplai ASI

Garam Epsom: Manfaat dan Efek Sampingnya