Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sarkoidosis: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lain-lain

Myles Bannister

Sarkoidosis, juga dikenal sebagai sarkoidosis, adalah penyakit yang dapat mempengaruhi bagian tubuh apa pun, tetapi lebih umum terjadi di paru-paru. Informasi lengkap mengenai penyakit ini, termasuk definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya, dapat ditemukan di bawah ini!

Apa Itu Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah peradangan yang terjadi di sel-sel yang membentuk gumpalan sel yang disebut granuloma. Gumpalan sel ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di paru-paru dan kelenjar getah bening. Namun, sarkoidosis juga dapat mempengaruhi mata, kulit, jantung, dan organ tubuh lainnya.

Sarkoidosis bisa muncul selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ yang terkena. Beberapa kasus sarkoidosis bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi umumnya kondisi ini tidak bisa disembuhkan.

Ciri dan Gejala Sarkoidosis

Gejala sarkoidosis bervariasi tergantung pada bagian tubuh atau organ yang terkena. Sarkoidosis dapat berkembang secara perlahan dan menyebabkan gejala yang berlangsung lama. Kadang-kadang gejala muncul tiba-tiba dan hilang dengan cepat.

1. Gejala Secara Umum

Sebagian besar penderita sarkoidosis tidak memiliki gejala, sehingga sulit untuk diketahui keberadaannya kecuali setelah menjalani rontgen dada due to other reasons. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin muncul pada sarkoidosis antara lain:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Penurunan berat badan
  • Nyeri dan pembengkakan pada persendian, seperti pergelangan kaki
  • Mulut kering
  • Mimisan
  • Pembengkakan di perut

2. Gejala pada Paru-Paru

Sarkoidosis paling sering terjadi pada paru-paru. Berikut ini adalah beberapa gejala sarkoidosis yang terjadi di paru-paru:

  • Sesak napas
  • Mengi
  • Batuk kering
  • Nyeri dada

3. Gejala pada Mata

Sarkoidosis juga dapat terjadi pada mata tanpa menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa mata secara teratur. Berikut adalah tanda dan gejala sarkoidosis yang mungkin terlihat pada mata:

  • Sakit mata
  • Penglihatan kabur
  • Mata terasa terbakar, gatal, atau kering
  • Kemerahan parah
  • Sensitif terhadap cahaya

4. Gejala pada Kulit

Sarkoidosis yang mempengaruhi kulit dapat menyebabkan masalah kulit dengan gejala sebagai berikut:

  • Ruam merah atau ungu pada benjolan kulit, terutama di area tulang kering atau pergelangan kaki (terasa hangat dan lembut ketika disentuh)
  • Noda bekas luka di pipi, hidung, dan telinga
  • Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau terang
  • Benjolan di bawah kulit, terutama di sekitar bekas luka atau tato

5. Gejala pada Jantung

Sarkoidosis juga dapat mempengaruhi jantung dengan tanda dan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Pingsan
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Jantung berdebar cepat atau berdebar-debar
  • Pembengkakan karena penumpukan cairan (edema)

Sarkoidosis juga dapat mempengaruhi metabolisme kalsium, sistem saraf, hati dan limpa, tulang, otot, sendi, ginjal, atau organ lainnya.

Waktu yang Tepat untuk Mengunjungi Dokter

Jika Anda mengalami tanda dan gejala yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Sarkoidosis

Penyebab sarkoidosis belum diketahui secara pasti, namun beberapa orang dengan predisposisi genetik dapat mengembangkan penyakit ini sebagai respons terhadap infeksi bakteri, virus, bahan kimia, atau debu.

Respons berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap faktor pemicu ini menyebabkan peradangan yang memunculkan granuloma. Granuloma ini bisa terbentuk dan menumpuk di organ tertentu, mengganggu fungsi normal organ tersebut.

Faktor Risiko Sarkoidosis

Siapa pun dapat mengalami sarkoidosis, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, termasuk:

  • Usia: Sarkoidosis dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih umum terjadi pada usia 20-60 tahun.
  • Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko daripada pria, terutama setelah usia 50 tahun.
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga dengan sarkoidosis, kemungkinan Anda juga memiliki risiko penyakit ini.
  • Ras: Orang keturunan Afrika dan Eropa Utara memiliki risiko lebih tinggi. Orang Afrika-Amerika juga cenderung lebih rentan, terutama dalam hal paru-paru dan organ lainnya.

Diagnosis Sarkoidosis

Sarkoidosis sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti arthritis dan kanker. Biasanya, dokter akan melakukan sejumlah tes untuk memastikan diagnosisnya.

Dalam pemeriksaan awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk:

  • Pemeriksaan benjolan kulit atau ruam
  • Pemeriksaan pembesaran kelenjar getah bening
  • Pemeriksaan jantung dan paru-paru
  • Pemeriksaan pembesaran hati atau limpa

Jika ditemukan gejala sarkoidosis, dokter dapat melakukan tes tambahan berikut:

  • Rontgen dada: Tes ini digunakan untuk melihat adanya granuloma dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Imaging: CT scan, MRI, dan PET digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci mengenai organ dalam.
  • Tes fungsi paru-paru: Tes ini dilakukan untuk mengukur fungsi paru-paru dan menentukan kemungkinan adanya gangguan.
  • Biopsi: Tes ini melibatkan pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa adanya granuloma.
  • Tes darah: Tes darah mungkin juga dilakukan untuk memeriksa fungsi hati dan ginjal.

Cara Mengobati Sarkoidosis

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan sarkoidosis, tetapi gejala yang parah atau persisten bisa diatasi dengan beberapa pilihan terapi. Berikut adalah obat dan terapi yang dapat meredakan gejala sarkoidosis:

  • Kortikosteroid: Obat peradangan ini merupakan pengobatan utama untuk sarkoidosis. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk salep untuk kulit atau bisa diminum secara oral.
  • Imunosupresif: Obat seperti methotrexate dan azathioprine digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
  • Hydroxychloroquine: Obat ini dapat membantu masalah kulit dan mengatasi peningkatan kadar kalsium dalam darah.
  • Tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha): Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati peradangan yang terkait dengan arthritis.
  • Operasi: Jika obat-obatan di atas tidak efektif, transplantasi organ mungkin perlu dipertimbangkan jika sarkoidosis telah merusak paru-paru, jantung, atau hati.

Komplikasi Sarkoidosis

Sarkoidosis biasanya tidak menyebabkan komplikasi, tetapi dalam beberapa kasus kondisi ini dapat menjadi kronis atau berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa kemungkinan komplikasi sarkoidosis meliputi:

  • Infeksi paru-paru
  • Katarak, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur
  • Glaukoma, yang dapat menyebabkan kebutaan
  • Gagal ginjal
  • Detak jantung tidak normal
  • Kelumpuhan pada wajah
  • Infertilitas atau kesulitan hamil

Meskipun jarang, sarkoidosis dapat menyebabkan kerusakan parah pada jantung dan paru-paru, yang mungkin memerlukan pengobatan imunosupresif.

Apakah Sarkoidosis Dapat Dicegah?

Karena penyebab sarkoidosis belum diketahui secara pasti, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit ini. Namun, bagi mereka yang telah didiagnosis dengan sarkoidosis, penting bagi mereka untuk menjaga gaya hidup sehat dengan berhenti merokok (jika perokok) dan menghindari paparan zat-zat berbahaya seperti debu dan bahan kimia yang dapat membahayakan paru-paru.

Referensi

  1. Anonim. 2018. Sarcoidosis. https://www.nhs.uk/conditions/sarcoidosis/. Diakses pada 17 Juni 2020.
  2. Anonim. 2019. Sarcoidosis. https://www.webmd.com/lung/arthritis-sarcoidosis. Diakses pada 17 Juni 2020.
  3. Mayo Clinic Staff. 2019. Sarcoidosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sarcoidosis/symptoms-causes/syc-20350358. Diakses pada 17 Juni 2020.
  4. Shiel, William C. 2018. Sarcoidosis. https://www.medicinenet.com/sarcoidosis/article.htm#where_can_a_person_find_more_information_on_sarcoidosis. Diakses pada 17 Juni 2020.
  5. Sarcoidosis. 2018. Valencia Higuera. https://www.healthline.com/health/sarcoidosis. Diakses pada 17 Juni 2020.

About The Author

15 Permainan Anak Perempuan yang Edukatif dan Menyenangkan

Waspada Bronkopneumonia Pada Anak!