Dalam teks ini, kita akan membahas obat sanexon, termasuk informasi mengenai indikasi, kontraindikasi, bentuk sediaan, manfaat, dosis, dan efek sampingnya.
- Nama: Sanexon
- Kelas Terapi: Kortikosteroid » Glukokortikoid
- Monografi Obat: Metilprednisolon
Indikasi Sanexon
Obat sanexon dapat digunakan untuk pasien dengan peradangan, termasuk pasien dengan inflamasi usus besar dan gangguan alergi.
Sanexon juga dapat digunakan untuk pasien dengan penyakit asma bronkial, penyakit rematik, dan udema serebral.
Kontraindikasi Sanexon
Pemberian obat sanexon sebaiknya dihindari pada pasien dengan infeksi sistemik, penerimaan vaksin virus hidup dengan dosis imunosupresif, serta alergi atau hipersensitif terhadap metilprednisolon.
Bentuk Sediaan Sanexon
Obat sanexon tersedia dalam bentuk tablet berwarna putih. Terdapat tiga dosis tablet sanexon yang beredar di pasaran, yaitu 4 mg, 8 mg, dan 16 mg.
Manfaat Sanexon
Sanexon dapat mengobati berbagai keluhan inflamasi seperti lupus, radang sendi, alergi, psoriasis, dan kolitis ulseratif. Obat ini juga dapat mengatasi masalah pada kelenjar endokrin, kulit, mata, perut, saraf, sel darah, tiroid, paru-paru, dan bahkan digunakan untuk pengobatan jenis kanker tertentu.
Dosis Sanexon
Dosis sanexon yang dianjurkan untuk orang dewasa dengan tujuan pengobatan adalah 4-80 mg, sedangkan untuk tujuan pemeliharaan sebanyak 4-16 mg. Untuk anak-anak, dosisnya tergantung pada berat badan, antara 0,8-1,1 mg/kg BB/hari untuk tujuan pengobatan, dan 2-8 mg per hari untuk tujuan pemeliharaan. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat sesuai dengan keluhan dan usia Anda.
Efek Samping Sanexon
Penggunaan sanexon dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti insomnia, depresi, rasa gelisah, jerawat, iritasi lambung, mudah memar, pertumbuhan rambut yang cepat, peningkatan berat badan, siklus haid yang tidak teratur, dan reaksi alergi. Apabila Anda mengalami reaksi alergi, segera hubungi dokter.
Peringatan
Gunakan obat sanexon dengan hati-hati pada ibu hamil dan menyusui, karena dapat berbahaya bagi janin dan dapat memengaruhi air susu ibu. Penggunaan obat sanexon pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi memiliki gejala hipoadrenalisme. Obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak dalam jangka panjang, karena dapat menghambat pertumbuhan mereka. Pasien lanjut usia dan pasien dengan kondisi kesehatan tertentu juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Sumber:
- BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
- US National Library of Medicine: http://medlineplus.gov
- Drugs.com