Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Salofalk: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Salofalk adalah obat untuk mengobati rasa nyeri yang diakibatkan oleh peradangan usus besar seperti pada kasus kolitis ulseratif. Pemanfaatan obat juga untuk mencegah penyakit pencernaan lainnya yakni seperti penyakit Crohn.

Rangkuman Informasi Obat Salofalk

Cara Kerja Obat Salofalk

Salofalk adalah obat untuk mengatasi nyeri pada usus terutama yang disebabkan oleh penyakit radang usus besar. Mekanisme atau cara kerja obat bisa ditelisik dari kandungan bahan aktif di dalamnya yakni mesalazine.

Mesalazine adalah senyawa kimia yang masuk ke dalam golongan aminosalisilat dan merupakan turunan dari 5-aminosalicylic acid (5-ASA). Cara kerja mesalazine ini adalah dengan menurunkan aktivitas peradangan (inflamasi) yang terjadi pada usus besar. Rasa nyeri yang ditimbulkan akibat adanya peradangan tersebut dapat teratasi.

Tidak hanya itu, obat mesalazine juga bertugas untuk mencegah agar peradangan pada usus besar tidak kambuh di kemudian hari.

Manfaat Obat Salofalk

Manfaat obat Salofalk adalah meredakan nyeri akibat penyakit radang usus besar dan penyakit terkait seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif ringan hingga sedang. Obat ini juga mencegah penyakit radang usus besar dan saluran cerna bawah kambuh.

Kontraindikasi Obat Salofalk

Salofalk tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang. Penggunaan Salofalk pada orang dengan kondisi berikut tidak akan menimbulkan indikasi apapun atau bahkan menyebabkan efek samping:

  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Hemorrhagic diathesis
  • Penyakit tukak lambung
  • Hipersensitivitas mesalazine

Sampaikan pada dokter apabila Anda mengalami salah satu kondisi di atas. Dokter mungkin akan memberikan alternatif obat pengganti Salofalk yang lebih sesuai.

Dosis Obat Salofalk

Salofalk adalah obat keras. Artinya, penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat tanpa persetujuan dari dokter.

Obat ini tersedia dalam berbagai varian yakni tablet (250 dan 500 mg), enema (4 gr), dan supositoria (500 mg). Dosis obat berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan jenis obat yang digunakan.

Sebagai gambaran umum, berikut adalah dosis Salofalk:

  • Tablet: 1,5-3 g/hari dibagi menjadi 3 kali minum (kolitis ulseratif); 1,5-4,5 g/hari dibagi menjadi 3 kali minum (penyakit Crohn)
  • Enema: 1 kali sehari sebelum tidur
  • Supositoria: 2 kali sehari

Ingat! Dosis di atas hanyalah gambaran umum. Dosis sebenarnya tetap mengikuti aturan dari dokter. Pastikan mengonsumsi obat sesuai dosisnya.

Petunjuk Penggunaan Obat Salofalk

Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini:

  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter
  • Minum obat secara teratur, setiap hari pada waktu yang sama. Jika lupa minum obat, minum segera saat ingat (jika jadwal minum obat berikutnya masih jauh). Tidak boleh minum obat melebihi dosis untuk menggantikan jadwal yang terlewat
  • Minum banyak air dan ikuti aktivitas yang disarankan oleh dokter

Petunjuk Penyimpanan Obat Salofalk

Simpan obat dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga:

  • Simpan obat pada suhu 15-30 derajat Celsius
  • Hindari tempat yang lembap
  • Hindari sinar matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Buang obat yang sudah kadaluwarsa

Efek Samping Obat Salofalk

Pada beberapa orang, mengonsumsi obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti:

  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Nyeri punggung
  • Mual
  • Muntah
  • Sembelit
  • Heartburn
  • Mulut kering
  • Kepala pusing

Pada kasus yang lebih parah, obat ini bahkan bisa menyebabkan gejala serius seperti:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Muntah darah
  • Tinja berwarna gelap
  • Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu

Segera kunjungi dokter apabila mengalami efek samping tersebut untuk ditangani lebih lanjut.

Interaksi Obat Salofalk

Obat ini akan berinteraksi dengan obat-obatan yang intoleran terhadap mesalazine. Obat-obatan yang dimaksud antara lain:

  • Warfarin
  • Benzylimidazole
  • Thiazolidinedione
  • Methoxyamphetamine
  • Hydroxycoumarin

Sampaikan pada dokter apabila sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut. Dokter akan memberikan alternatif obat pengganti yang mungkin lebih aman untuk dikonsumsi.

Peringatan dan Perhatian Obat Salofalk

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Salofalk:

  • Jangan mengonsumsi obat jika sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan Salofalk
  • Obat ini masuk kategori B untuk ibu hamil dan menyusui. Penggunaan diperbolehkan jika manfaat lebih besar dari risiko yang ditimbulkan
  • Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping seperti pusing, mual, dan efek samping lainnya
  • Beritahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, alergi obat, atau memiliki riwayat penyakit

Referensi

  1. FDA Pregnancy Categories. (Diakses pada 7 November 2019)
  2. Lacucci, M et al. 2010. Mesalazine in inflammatory bowel disease: A trendy topic once again? (Diakses pada 7 November 2019)
  3. Mesalamine. (Diakses pada 7 November 2019)
  4. Salofalk. (Diakses pada 7 November 2019)
  5. Mesalazine. (Diakses pada 7 November 2019)
  6. Salofalk. (Diakses pada 7 November 2019)

About The Author

Neuroma Akustik: Gejala, Penyebab, Dianosis, dan Pengobatan

Zoonosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan