Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Risiko Hamil pada Usia 35 Tahun ke Atas

Myles Bannister

Wanita biasanya hamil di usia 20-an hingga awal 30-an. Pada usia ini, kandungan wanita masih kuat, kesuburan tinggi, dan risiko kehamilan hingga persalinan relatif rendah. Namun, tidak semua wanita bisa hamil pada usia tersebut. Beberapa wanita yang menikah di usia 35 tahun terpaksa hamil di usia ini dan menghadapi banyak risiko.

Risiko yang diterima oleh wanita hamil dengan usia di atas 35 tahun beragam. Namun, selalu tetap waspada untuk menjaga kesehatan janin dan ibunya. Berikut beberapa risiko hamil di usia 35 tahun ke atas.

Risiko Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas

Wanita dengan usia di atas 35 tahun mungkin bisa hamil dan melahirkan, tetapi beberapa risiko kehamilan dan persalinan berikut ini dapat terjadi.

1. Risiko Genetik

Hamil dengan usia ibu apa pun berisiko menyebabkan gangguan genetik pada anak, seperti down syndrome. Seorang wanita usia 20-an tahun memiliki kemungkinan anak down syndrome sekitar 1 dari 1064 kelahiran. Namun, pada wanita hamil di usia 35 tahun ke atas, risikonya meningkat menjadi 1 dari 240 kelahiran.

2. Keguguran

Risiko keguguran pada wanita usia 20-an tahun hanya sekitar 9 persen. Namun, risiko keguguran meningkat hingga 75 persen pada usia 45 tahun. Kehamilan di usia 35 tahun ke atas sangat berisiko menyebabkan keguguran. Bahkan, keguguran bisa terjadi beberapa kali karena penurunan fungsi rahim.

3. Janin Meninggal di dalam Kandungan

Di samping keguguran, janin dalam kandungan bisa mengalami kematian, meskipun usianya sudah 35 minggu. Ada berbagai penyebab kematian janin, seperti kehabisan cairan ketuban dan gangguan lainnya. Untuk mencegah kematian janin, penting untuk rutin memeriksa keberadaan tendangan bayi guna mengetahui kondisi terkini meskipun tidak melalui USG.

4. Risiko Persalinan

Wanita menghadapi risiko berbahaya selama persalinan, seperti pendarahan hebat. Infeksi dan kondisi kronis lainnya juga berpotensi terjadi. Beberapa wanita bahkan mungkin mengalami depresi dan trauma akibat persalinan.

5. Risiko Kesehatan Lainnya

Wanita hamil pada usia 35 tahun ke atas berisiko mengalami masalah kesehatan lainnya, seperti plasenta previa, diabetes gestasional, hipertensi pada kehamilan, perdarahan pasca persalinan, bayi dengan berat lahir rendah, dan kemungkinan gangguan organ pada bayi yang lebih besar. Wanita berusia 40 tahun ke atas bahkan berisiko mengalami stroke, serangan jantung, dan kematian akibat gangguan kardiovaskular. Mengingat dampak yang signifikan dan kompleks ini, penting untuk tetap waspada sejak awal.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Hamil di Usia 35 Tahun

Sebelum memutuskan untuk hamil meski usia sudah di atas 35 tahun, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut dengan cermat.

1. Mengecek Fertilitas Wanita

Sebelum berusaha hamil selama bertahun-tahun dan merasa frustasi karena sering gagal, penting untuk memeriksa kesuburan. Pemeriksaan ini dilakukan pada pria dan wanita untuk mengetahui apakah ada masalah atau tidak. Jika tidak ada masalah, upayakan pembuahan agar kehamilan segera terjadi. Namun, jika kesuburan rendah, cari cara untuk meningkatkannya, seperti mengonsumsi obat untuk meningkatkan kualitas ovulasi dan makanan/minuman yang mengandung asam folat.

2. Mengecek Kondisi Kesehatan Terkini

Selalu periksa kondisi kesehatan secara menyeluruh. Selain pemeriksaan medis, periksa juga adanya gangguan pada tubuh, terutama di vagina dan rahim, meskipun terlihat sehat dari luar. Kadang-kadang, masalah seperti endometriosis atau mioma dapat terdeteksi.

3. Mendapatkan Rekomendasi dari Dokter

Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi apakah kehamilan dapat dilakukan dan risiko apa yang mungkin terjadi. Dengan mengetahui hal-hal ini, Anda dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik meskipun berusia di atas 35 tahun.

4. Siapkan Dirimu dengan Risiko yang Mungkin Timbul

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, risiko hamil di atas usia 35 tahun cukup tinggi. Bahkan, risiko mengancam jiwa ibu yang sedang hamil. Oleh karena itu, selalu waspada terhadap berbagai masalah kehamilan dan segera atasi jika ada masalah.

5. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Walaupun kesuburan pada wanita usia di atas 35 tahun sudah menurun, Anda dapat menjaga kesuburan dengan menjalani gaya hidup sehat. Lakukan olahraga secara teratur dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok. Jika Anda melakukannya dengan baik, kemungkinan kehamilan akan lebih tinggi, dan risiko keguguran akan lebih rendah. Jadi, pastikan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi setiap hari.

Risiko kehamilan selalu ada dan mengintai semua wanita. Namun, semakin bertambah usia, risikonya semakin tinggi, jadi kita semua harus lebih waspada dalam menjaga kesehatan janin dan ibu. Selain itu, pemeriksaan rutin ke dokter kandungan juga membantu mendeteksi masalah sejak dini.

Tips untuk Menjalani Kehamilan Sehat di Usia Tua

Meskipun hamil di usia tua memiliki risiko yang lebih tinggi, Anda masih dapat menjalani kehamilan dengan aman dan sehat. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Hindari alkohol, kafein, dan merokok saat hamil karena dapat berdampak buruk pada kehamilan dan kesuburan.
  • Ketahui masa subur Anda agar peluang kehamilan meningkat. Gunakan tes kesuburan jika perlu.
  • Tetap aktif dengan olahraga selama hamil dan sebelumnya.
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan asam folat, kalsium, vitamin D, dan zat besi sebelum dan selama kehamilan.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Pantau kenaikan berat badan Anda agar tidak berlebihan atau kurang.
  • Rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai kondisi kesehatan dan peluang Anda untuk hamil.

Referensi

  1. American Pregnancy Association. Trying to Conceive After Age 35. https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/trying-to-conceive-after-age-35/. (Diakses pada 21 April 2023)
  2. Anonim. 2022. Trying for Pregnancy After 35. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/trying-for-pregnancy-after-35. (Diakses pada 21 April 2023)
  3. ACCOG. Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy. https://www.acog.org/womens-health/faqs/having-a-baby-after-age-35-how-aging-affects-fertility-and-pregnancy. (Diakses pada 21 April 2023)
  4. Whiting, Francesca. 2021. Getting Pregnant in Your 30s. https://www.babycentre.co.uk/a1013994/getting-pregnant-in-your-30s. (Diakses pada 21 April 2023)

About The Author

10 Manfaat Daun Sendok untuk Pengobatan, Efek Samping, dan Lainnya

Penyebab Mual saat Hamil Trimester 3 dan Pencegahannya