Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Risiko Filler Hidung yang Tidak Sesuai Ekspektasi

Myles Bannister

Apa itu Filler Hidung?

Filler digunakan untuk menambah volume pada bagian tubuh dengan cara menyuntikkan cairan ke lapisan kulit.

Cairan yang disuntikkan bisa berupa asam hialuronat, kolagen, lemak tubuh, atau silicon. Beberapa jenis filler yang populer antara lain filler bibir, filler hidung, filler payudara, dan filler under eye.

Salah satu jenis filler yang diminati di Indonesia adalah filler hidung. Kita tahu bahwa bentuk hidung mancung bukanlah standar kecantikan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak wanita yang memilih filler hidung.

Filler hidung lebih praktis dibandingkan operasi plastik dan dapat dilakukan di klinik kecantikan. Harga filler hidung bervariasi tergantung pada jenis filler yang digunakan.

Harga filler hidung permanen lebih mahal daripada filler non-permanen dan semi-permanen. Namun, apakah filler hidung aman untuk dilakukan?

Risiko dan Bahaya Filler Hidung

Seperti metode kecantikan lainnya, filler hidung, baik yang permanen maupun tidak permanen, memiliki risiko dan bahaya yang perlu diwaspadai.

Berikut adalah efek samping filler hidung yang perlu diperhatikan:

1. Peradangan

Filler hidung dapat menyebabkan peradangan seperti kemerahan, memar, dan nyeri pada hidung. Namun, biasanya peradangan ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dalam beberapa jam setelah filler.

Anda dapat meredakan rasa nyeri dengan mengompres hidung menggunakan es.

2. Alergi

Pemilik kulit sensitif berisiko mengalami alergi setelah filler hidung. Reaksi alergi dapat berupa kulit terbakar, gatal-gatal, dan ruam merah.

3. Kerusakan Jaringan Kulit

Filler hidung dapat merusak jaringan kulit dan menyebabkan nekrosis jika prosedur filler dilakukan dengan dosis yang terlalu tinggi hingga menyumbat pembuluh darah.

4. Gangguan Kesehatan Sinus

Filler hidung dapat mengganggu kesehatan sinus. Risiko ini meningkat jika Anda melakukan filler hidung saat hidung sedang tidak sehat.

5. Hasil Tidak Sesuai Keinginan

Tujuan filler hidung adalah untuk mendapatkan bentuk hidung yang lebih sempurna. Namun, hasil filler yang salah dapat membuat hidung tidak simetris atau terlalu mancung secara tidak proporsional.

Hasil filler non-permanen dapat diperbaiki dengan relatif mudah, namun untuk filler hidung permanen, waktu yang lebih lama diperlukan untuk mengembalikan bentuk hidung normal.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Filler Hidung

Selain risiko yang telah disebutkan di atas, terdapat pula efek samping yang lebih serius seperti kebutaan dan kematian. Meskipun kasus-kasus ini sangat jarang terjadi, filler masih dianggap sebagai metode kecantikan yang relatif aman.

Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan filler hidung:

  • Jangan berpatokan pada harga untuk mendapatkan hasil filler yang bagus. Pastikan prosedur filler dilakukan oleh dokter yang kompeten dan bersertifikat. Memilih klinik yang kompeten akan mengurangi risiko kesalahan.
  • Pastikan Anda mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan filler hidung permanen karena hasilnya mungkin tidak sesuai dengan wajah Anda.
  • Filler jenis hyaluronic acid dianggap sebagai filler yang paling aman. Namun, jenis ini bukanlah filler hidung permanen dan hanya bertahan selama 6-12 bulan.
  • Jangan pernah melakukan filler sendiri di rumah meskipun ada filler yang dijual bebas di pasaran. Risiko filler hidung yang dilakukan sendiri sangat tinggi dan dapat mengakibatkan kesalahan penyuntikan dan komplikasi lainnya.
  • Jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih cepat.

Sumber:

  1. Berrry, Jennifer. 2018. What is the difference between Botox and dermal fillers?. [online] Available at: https://www.medicalnewstoday.com/articles/320510.php. (Accessed 29 December 2019).
  2. Christiano, Donna. 2018. Side Effects of Facial Fillers. [online] Available at: https://www.healthline.com/health/facial-fillers-side-effects. (Accessed 29 December 2019).

About The Author

Mengenal Mycoplasma Genitalium, Penyakit Kelamin Berbahaya yang Tidak Bergejala

Amankah Penderita Diabetes Minum Jus Buah? Kenali Aturannya