Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Rheumatoid Arthritis – Pemeriksaan Penunjang

Myles Bannister

Pemeriksaan Rheumatoid Arthritis

Pemeriksaan penunjang rheumatoid arthritis dilakukan untuk menunjang diagnosis. Rheumatoid arthritis dapat merusak jaringan persendian dan bentuk tulang jika tidak ditangani dengan serius.

Arthritis dimulai dengan gejala kecil yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Penderita biasanya mengalami tahapan ketika mereka mengalami rasa lelah yang tak biasa dan bisa diikuti dengan rasa tidak enak badan. Untuk itu, penderita harus menjalani pemeriksaan rheumatoid arthritis.

Berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang rheumatoid arthritis:

1. Pemeriksaan antibodi citrulline

Tes darah dilakukan untuk membantu membuat diagnosis rheumatoid arthritis. Tes ini memeriksa antibodi termasuk anti-cyclic antibodi citrullinated peptida (ACPA), faktor rheumatoid (RF), dan antibodi antinuclear (ANA), yang hadir pada sebagian besar pasien RA.

Faktor rheumatoid (RF) muncul sekitar 75-80 persen pasien RA, dan RF yang tinggi dapat menunjukkan bentuk yang lebih agresif dari penyakit. Antibodi antinuklear (ANA) tidak spesifik untuk diagnosis RA, namun kehadiran mereka dapat menunjukkan adanya gangguan autoimun.

2. Pemeriksaan darah

Tes darah lain dapat membantu dokter menentukan sejauh mana peradangan pada sendi dan di tempat lain dalam tubuh. Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) mengukur seberapa cepat sel-sel darah merah jatuh ke dasar tabung reaksi. Semakin tinggi tingkat sedimentasi, semakin banyak peradangan yang terjadi di dalam tubuh.

Tes darah lain yang mengukur peradangan adalah tes C-reaktif protein (CRP). Jika CRP tinggi, tingkat peradangan biasanya tinggi juga, seperti selama ruam rheumatoid arthritis.

Pemeriksaan rheumatoid arthritis lainnya adalah laju endap darah (LED). Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya peradangan dalam tubuh. Sampel darah diletakkan di dalam sebuah tabung. Saat tubuh mengalami peradangan, sel darah merah dalam sampel darah yang diambil akan jatuh ke dasar tabung lebih cepat dari biasanya.

Pemeriksaan laboratorium rheumatoid arthritis lainnya adalah tes darah menyeluruh. Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah yang terkait dengan anemia. Penderita rheumatoid arthritis umumnya mengalami anemia. Namun tidak semua penderita anemia mengalami rheumatoid arthritis.

3. Pencitraan

Tes lain yang digunakan untuk mendiagnosis rheumatoid arthritis adalah pemeriksaan rontgen dengan sinar-X. Pada awal penyakit, sinar-X dapat membantu sebagai tes awal dan dapat berguna dalam tahap selanjutnya untuk memantau perkembangan penyakit dari waktu ke waktu. Tes pencitraan lain yang digunakan termasuk USG dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Selain itu, beberapa pemeriksaan rheumatoid arthritis juga dapat digunakan untuk mengawasi perkembangan kondisi dan membantu dokter untuk menentukan tipe arthritis.

4. Arthrocentesis

Sebuah prosedur aspirasi sendi (arthrocentesis) dapat dilakukan untuk mendapatkan cairan sendi untuk diuji di laboratorium. Sebuah jarum suntik digunakan untuk mengalirkan cairan dari sendi kemudian dianalisis untuk mendeteksi penyebab pembengkakan sendi.

Dari pemeriksaan laboratorium rheumatoid arthritis ini, dokter dapat mengetahui tanda infeksi dari jumlah sel darah putih pada cairan sendi yang tinggi serta dapat menentukan jenis mikroorganisme penyebab infeksi.

Mengambil cairan sendi ini juga dapat membantu meringankan nyeri sendi. Kadang-kadang, kortison dapat disuntikkan ke dalam sendi selama prosedur aspirasi untuk bantuan yang lebih cepat dari peradangan dan nyeri.

Kapan Harus Berkunjung ke Dokter?

Jika rasa kaku dan sakit pada sendi terjadi dan berlangsung lama, langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah pergi ke dokter. Pakar arthritis dan ahli rheumatologi akan mendiagnosis jenis arthritis yang Anda alami dan merekomendasikan rencana perawatan yang tepat untuk penyakit Anda.

Pada beberapa kasus arthritis, penyakit dapat ditangani dengan program penanganan rasa sakit yang tepat. Saat ini terdapat teknik perawatan, terapi, atau pengobatan yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan Anda.

About The Author

8 Cara Mengatasi Testis Bengkak (Orchitis) di Rumah

Penyakit Katup Jantung: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan