Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Rakitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Rakitis atau rickets adalah kondisi di mana tulang lunak dan lemah yang menyebabkan gagal tumbuh. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak. Simak penjelasan gejala hingga pencegahan di bawah ini.

Apa itu Rakitis?

Rakitis adalah kelainan tulang yang menyebabkannya melunak dan melemah akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat. Ketiganya merupakan nutrisi penting bagi tulang yang kuat dan sehat.

Selain melemahkan tulang, kondisi ini juga menghambat pertumbuhan tulang. Dalam kasus yang parah, rakitis juga dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang.

Gejala Rakitis

Gejala bisa bervariasi antara individu, namun beberapa tanda umum yang muncul meliputi:

  • Sakit atau nyeri pada tulang lengan, kaki, panggul, atau tulang belakang.
  • Pertumbuhan terhambat dan tubuh pendek.
  • Patah tulang.
  • Kram otot.
  • Keterlambatan pembentukan gigi.
  • Lubang pada enamel gigi.
  • Abses gigi.
  • Cacat pada struktur gigi.
  • Peningkatan jumlah rongga gigi.
  • Tengkorak berbentuk aneh.
  • Benjolan di tulang rusuk.
  • Tulang dada menonjol.
  • Tulang belakang melengkung.
  • Kelainan panggul.
  • Kelainan bentuk kaki.
  • Kadar kalsium rendah dalam darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak mengalami gejala rakitis yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Rakitis pada anak yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan perawakan yang sangat pendek hingga dewasa. Kecacatan akibat kondisi ini dapat bersifat permanen.

Penyebab Rakitis

Kondisi ini dapat terjadi jika tubuh anak tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan tulang. Hal ini mengakibatkan tubuh memproduksi hormon yang melepaskan kalsium dan fosfat dari tulang. Akibatnya, tulang menjadi lemah dan lunak.

Berikut penyebab rakitis, antara lain:

1. Kekurangan Vitamin D

Kekurangan vitamin D mengganggu penyerapan kalsium dari makanan. Hal ini menyebabkan kadar kalsium dalam darah menurun dan menyebabkan kelainan bentuk tulang, gigi, serta masalah saraf dan otot.

Kekurangan vitamin D merupakan penyebab paling umum dan dapat dihindari. Rakitis akibat kekurangan vitamin D dapat dicegah dengan mengubah pola makan dan menambahkan asupan vitamin D dari makanan.

2. Kelainan Penyerapan Vitamin dan Mineral

Rakitis juga dapat disebabkan oleh masalah penyerapan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tulang. Kondisi ini biasanya terkait dengan kondisi medis tertentu seperti gangguan ginjal, hati, penyakit radang usus, penyakit celiac, dan cystic fibrosis.

3. Kelainan Genetik

Rakitis yang terkait dengan kelainan genetik disebut dengan rakitis hipofosfatemik. Kondisi ini merupakan kesalahan genetik langka yang menyebabkan ginjal tidak memproses fosfat dengan baik. Kekurangan fosfat dalam darah dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan lunak.

Faktor Risiko

Rakitis umumnya terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga berisiko terkena kondisi ini. Selain usia, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko rakitis, antara lain:

1. Kekurangan Vitamin D selama Kehamilan

Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat berdampak pada pertumbuhan janin. Jika ibu hamil mengalami defisiensi vitamin D, bayi dapat lahir dengan gejala rakitis atau mengalami rakitis beberapa bulan setelah kelahiran.

2. Kekurangan Kalsium

Kekurangan asupan kalsium juga berpotensi menyebabkan rakitis karena kalsium adalah mineral utama yang dibutuhkan tulang. Sumber kalsium termasuk produk susu, kedelai, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

3. Bayi Lahir Prematur

Bayi yang lahir prematur memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah sehingga berisiko mengembangkan rakitis. Hal ini karena bayi memiliki waktu yang lebih sedikit untuk mendapatkan nutrisi dari ibu di dalam kandungan.

4. ASI Eksklusif

Anak yang mendapatkan ASI eksklusif berisiko kekurangan vitamin D karena ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Bayi yang diberikan ASI eksklusif perlu mendapatkan tambahan vitamin D dalam bentuk tetes.

5. Warna Kulit

Orang dengan kulit gelap berisiko lebih tinggi terkena rakitis. Kulit gelap memiliki lebih banyak pigmen melanin yang dapat menghambat produksi vitamin D dari sinar matahari.

Orang dengan kulit terang cenderung lebih baik dalam menghasilkan vitamin D dari sinar matahari.

6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Penggunaan beberapa obat tertentu dapat mengganggu penyerapan vitamin D. Contoh obat tersebut adalah obat antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk mengobati HIV dan obat antikejang.

7. Lokasi Geografis

Orang yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari memiliki risiko kekurangan vitamin D yang lebih tinggi.

8. Riwayat Keluarga

Jenis rakitis hipofosfatemik dapat diturunkan dalam keluarga. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini berisiko mengalami rakitis.

9. Malnutrisi

Malnutrisi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan, termasuk nutrisi yang penting bagi tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh pola makan yang buruk, masalah pencernaan, atau kondisi medis lainnya.

10. Kemiskinan

Kemiskinan juga dikaitkan dengan faktor risiko rakitis karena terkait dengan gizi buruk. Kemiskinan membatasi akses orang tua terhadap nutrisi yang memadai bagi anak.

Diagnosis Rakitis

Diagnosis bisa dilakukan melalui tahap pemeriksaan tertentu. Dokter akan melakukan wawancara mengenai gejala dan riwayat kesehatan. Tes diagnosa lainnya juga akan dilakukan untuk mendukung diagnosis penyakit ini.

Berikut beberapa tes diagnosa rakitis:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa nyeri tulang dengan menekannya secara ringan. Pemeriksaan khusus pada anak meliputi bagian tulang seperti tengkorak bayi yang lebih lunak dan tes pada kaki dan dada.

2. Tes Darah

Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar kalsium, fosfor, dan enzim alkali fosfatase dalam darah. Rakitis ditandai dengan kadar kalsium dan fosfor yang rendah, serta kadar enzim alkali fosfatase yang tinggi dalam darah.

3. Rontgen

Pemeriksaan sinar-X atau rontgen dilakukan untuk melihat hilangnya kalsium dalam tulang dan perubahan struktur tulang.

4. Biopsi Tulang

Biopsi tulang adalah pemeriksaan yang melibatkan pengambilan sedikit jaringan tulang untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi jarang digunakan dalam diagnosis rakitis.

Pengobatan Rakitis

Pengobatan fokus pada peningkatan asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D. Penggunaan obat-obatan atau suplemen mungkin diperlukan jika rakitis disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Berikut langkah-langkah pengobatan rakitis:

1. Memenuhi Kebutuhan Vitamin D

Anak mungkin dianjurkan untuk mendapatkan sinar matahari lebih banyak. Asupan makanan yang mengandung vitamin D seperti ikan, hati, susu, dan telur juga disarankan.

Pemberian suplemen vitamin D harus diawasi dokter karena kelebihan vitamin D juga berbahaya.

2. Penyangga Tulang

Brace penyangga tulang diperlukan jika terjadi kelainan bentuk tulang belakang. Penyangga tulang bertujuan mempertahankan posisi tubuh normal selama pertumbuhan tulang.

3. Obat-obatan dan Suplemen Lainnya

Jika rakitis disebabkan oleh kelainan genetik atau masalah medis lain, dokter mungkin meresepkan obat atau suplemen tertentu untuk mengatasi kondisi tersebut.

Komplikasi Rakitis

Apabila tidak diobati, rakitis dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal tumbuh, kelainan bentuk tulang belakang, deformitas tulang, cacat gigi, dan kejang.

Pencegahan Rakitis

Pencegahan rakitis dilakukan dengan menjaga asupan vitamin D yang cukup. Pengukuran kebutuhan vitamin D sulit karena dibentuk di kulit melalui sinar matahari.

Orang yang tinggal di daerah dengan sinar matahari yang sedikit mungkin membutuhkan suplemen vitamin D.

Berikut cara mencegah rakitis:

  • Makan makanan yang mengandung vitamin D dan makanan yang diperkaya vitamin D seperti produk susu, sereal, dan lainnya.
  • Pemberian suplemen vitamin D harian.
  • Berjemur di bawah sinar matahari secukupnya.

Berjemur di bawah sinar matahari baik untuk produksi vitamin D, tetapi jangan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Rickets and osteomalacia. https://www.nhs.uk/conditions/rickets-and-osteomalacia/. (Diakses pada 15 Agustus 2019)
  2. Anonim. 2021. Rickets. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rickets/symptoms-causes/syc-20351943. (Diakses pada 15 Agustus 2019)
  3. Brunner, Stephanie. 2020. Everything you need to know about rickets. https://www.medicalnewstoday.com/articles/176941. (Diakses pada 15 Agustus 2019)
  4. Cafasso, Jacquelyn. 2019. Rickets. https://www.healthline.com/health/rickets. (Diakses pada 15 Agustus 2019)
  5. Weishaupt, Jeffrey. 2021. What to Know About Rickets. https://www.webmd.com/children/what-to-know-rickets. (Diakses pada 31 Oktober 2022)

About The Author

5 Cara Mengatasi Gairah Seks Menurun Akibat Obat Antidepresan

15 Penyebab Penis Gatal dan Cara Mengatasinya