Putus Cinta dan Depresi pada Anak Muda
Putus cinta meninggalkan trauma yang mendalam. Penelitian menunjukkan putus cinta menjadi penyebab utama tekanan psikologis dan bunuh diri di kalangan anak muda.
Data Counselling Services di University of New Brunswick menunjukkan banyak anak muda mengalami masalah kesehatan mental setelah berpisah dengan pasangan.
Dalam penelitian lain, 40% remaja mengalami depresi ringan setelah hubungannya berakhir, sementara 12% mengalami depresi berat.
Dampak negatif lain yang mungkin terjadi saat putus cinta adalah gangguan tidur atau penggunaan zat-zat terlarang. Putus cinta juga memiliki efek psikologis besar. Penelitan terbaru menunjukkan reaksi biokimia di dalam tubuh saat hubungan berakhir sama ketika mengonsumsi obat.
Penelitian menunjukkan banyak anak muda di Amerika Serikat bunuh diri karena depresi setelah putus cinta. Hampir 20% anak muda Amerika Serikat bunuh diri setiap tahunnya. Depresi menjadi faktor risiko nomor satu kasus bunuh diri pada anak muda di Amerika Serikat. Selain itu, 1 dari 12 anak muda berusia 15-24 tahun memutuskan bunuh diri karena depresi setelah ditinggal pasangannya.
Wanita muda juga berisiko tinggi mengalami depresi dibandingkan wanita yang lebih tua dan pria dari segala usia, termasuk remaja. Kesedihan, kecemasan, dan emosi negatif lebih banyak dirasakan oleh wanita muda. Sebuah penelitian menyebutkan 43% wanita usia kuliah mengalami kesulitan tidur dalam beberapa bulan karena putus hubungan dengan kekasih.
Profesor Ridwan Shabsigh dari Cornell University menyatakan wanita lebih tangguh dalam menghadapi trauma psikologis dibandingkan pria. Fakta membuktikan, pria lebih mudah terpengaruh oleh trauma psikologis dan aktivitas kehidupan yang negatif seperti bercerai, kebangkrutan, perang, dan kematian.
Statistik menunjukkan ancaman bunuh diri lebih banyak disampaikan oleh wanita, namun angka bunuh diri pria lebih tinggi karena pria lebih berani melakukannya.
Dampak Buruk Putus Cinta Jika tak Segera Ditangani
Tanda-tanda depresi setelah putus cinta dapat menurunkan risiko komplikasi penyakit. Depresi juga berdampak pada kesehatan fisik seperti nyeri sendi, sakit kepala, dan sakit perut. Depresi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan risiko infeksi, penyakit jantung, dan diabetes.
Apa yang harus dilakukan saat mengalami putus cinta?
- Jangan melihat foto pasangan atau menyimpan hadiah dari pasangan. Hindari tempat yang biasanya Anda habiskan waktu berdua.
- Jangan terlalu banyak membicarakan mantan. Temukan aktivitas baru seperti membersihkan rumah, menggambar, olahraga, atau bertemu dengan teman baru.
- Rubah rutinitas. Mulailah berolahraga jika sebelumnya Anda tidak suka. Olahraga membantu mengatasi depresi dan membuat otak melepaskan zat kimia yang menciptakan perasaan puas.
- Seimbangkan pemikiran dengan mengingat hal buruk yang dilakukan mantan Anda, bukan hanya memikirkan hubungan yang terjadi saat itu.
Putus cinta adalah kesempatan untuk tumbuh dan mencari kebahagiaan bersama orang-orang yang lebih baik. Ingatlah bahwa putus cinta bukan akhir dari perjalanan hidup. Teruslah berbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain.