Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ptyalism: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Cara Mengatasi, dll

Myles Bannister

Ptyalism adalah kondisi yang membuat seseorang memproduksi air liur berlebihan. Apa penyebabnya? Penjelasan lengkap mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, hingga cara mengatasinya!

Apa itu Ptyalism?

Ptyalism adalah kondisi ketika seseorang memiliki air liur berlebih di mulut. Ptyalism juga dikenal sebagai hiperslivasi atau sialorrhea. Kadang-kadang kondisi ini menyebabkan air liur mengalir keluar dari mulut.

Ptyalism biasanya merupakan gejala dari suatu penyakit. Air liur yang berlebih atau saliva dapat menyebabkan masalah dalam berbicara dan makan, membuat bibir menjadi lebih kering, pecah-pecah, dan rentan terhadap infeksi. Jika kondisi ini parah, dapat menyebabkan kecemasan dan penurunan rasa percaya diri.

Fungsi Saliva

Saliva, atau air liur, adalah cairan bening yang diproduksi oleh kelenjar ludah di dalam mulut. Saliva berfungsi untuk melembapkan makanan dan membantu proses menelan.

Saliva juga mengandung enzim ptyalin yang berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi zat dextrin dan maltosa. Selain itu, saliva juga memiliki efek penyembuhan luka, menghilangkan bakteri, mencegah dehidrasi di mulut, serta melindungi dari racun dan zat iritatif lainnya.

Gejala Ptyalism

Gejala utama yang muncul adalah sering meludah, sering menelan secara refleks, dan terbukanya air liur dari mulut. Gejala lainnya meliputi:

  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Kerusakan pada kulit di sekitar bibir
  • Infeksi pada kulit di sekitar bibir
  • Bau mulut
  • Dehidrasi
  • Gangguan berbicara
  • Pneumonia
  • Gangguan pengecapan rasa

Orang yang mengalami kondisi ini berisiko tidak sengaja menghirup air liur, makanan, atau cairan lain yang dapat menyebabkan pneumonia aspirasi. Terutama pada orang dengan refleks menelan dan refleks batuk yang buruk.

Penyebab Ptyalism

Kondisi ptyalism dapat disebabkan oleh:

1. Produksi Saliva yang Berlebihan

Penyebab produksi saliva yang berlebihan meliputi:

  • Mual dan muntah selama kehamilan atau hyperemesis gravidarum
  • Infeksi sinus, tenggorokan, atau peritonsilar (daerah sekitar tonsil)
  • Gigitan laba-laba dan ular berbisa
  • Penggunaan gigi palsu
  • Radang dan nyeri pada mulut atau sariawan
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Infeksi kronis seperti rabies, tuberkulosis
  • Regurgitasi saliva saat GERD
  • Tulang rahang yang bergeser, retak, atau patah

2. Ketidakmampuan Menelan Air Liur

Ketidakmampuan untuk menelan atau membersihkan air liur dari mulut dapat disebabkan oleh kondisi seperti:

  • Sindrom Down
  • Autisme
  • Stroke
  • Penyakit Parkinson

3. Kesulitan Menutup Mulut

Kesulitan menutup mulut disebabkan oleh kurangnya kontrol otot dan saraf di sekitar mulut, biasanya terjadi pada pasien dengan cerebral palsy.

Ptyalism juga dapat disebabkan oleh faktor non-medis seperti melihat, mencium, mengonsumsi, atau hanya memikirkan dan membayangkan makanan. Mengunyah permen karet, perasaan gembira, dan kecemasan juga dapat memicu kondisi ini.

Diagnosis Ptyalism

Tujuan diagnosis adalah mencari penyebab ptyalism dan merekomendasikan pengobatan yang sesuai. Dokter akan memeriksa:

  • Mulut, gigi, dan kulit di sekitar mulut
  • Kontrol lidah, kemampuan menelan, dan kestabilan rahang
  • Tonsil dan saluran hidung
  • Kesadaran dan keadaan emosional
  • Postur kepala, status hidrasi, dan rasa lapar

Dokter akan melakukan beberapa pertanyaan yang membantu dalam diagnosis, seperti:

  • Riwayat kondisi medis sebelumnya atau saat ini
  • Kapan dan bagaimana ptyalism terjadi
  • Jumlah saliva yang diproduksi
  • Apakah gejalanya sering kambuh atau terjadi secara terus-menerus
  • Dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari

Cara Mengatasi Ptyalism

Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum merekomendasikan pengobatan:

  • Tingkat keparahan dan komplikasi
  • Usia dan status mental
  • Apakah hipersalivasi bersifat kronis atau sementara
  • Penyakit neurologis terkait
  • Kemungkinan perbaikan di masa depan

Penanganan bergantung pada penyebabnya. Pengobatan dapat mencakup terapi, obat-obatan, dan pengobatan rumahan tertentu. Dalam kasus yang parah, pembedahan dapat menjadi pertimbangan.

Terapi

Modifikasi perilaku dan terapi wicara dapat menjadi alternatif terapi. Orang yang mengalami ptyalism dapat mempelajari teknik untuk menutup bibir, mengontrol lidah, dan meningkatkan kemampuan menelan melalui terapi ini.

Pengobatan Medis

Tujuan pengobatan ptyalism adalah mengurangi produksi saliva. Orang dengan kondisi ini dapat menggunakan obat antikolinergik, meskipun obat ini dapat memiliki efek samping seperti rasa kantuk, kegelisahan, mudah marah, retensi urin, sembelit, dan kadang-kadang menyebabkan ruam pada kulit.

Pengobatan juga dapat melibatkan penggunaan obat beta blocker atau injeksi botulinum toksin (botox).

Pengobatan Alami/Rumahan

Minum banyak air terbukti dapat mengurangi produksi air liur. Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan berkumur dengan obat kumur juga dapat membantu mengurangi kelebihan air liur untuk sementara waktu.

Beberapa penyebab dapat hilang seiring waktu tanpa pengobatan, seperti kehamilan, kecemasan, dan cedera ringan. Namun, ada juga penyebab yang memerlukan penanganan lebih serius, terutama jika terkait dengan gangguan neurologis dan motorik. Jika kondisi ini bersifat kronis, pengobatan mungkin diperlukan seumur hidup.

About The Author

Kostokondritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll

7 Hal Ini Menandakan Kita Akan Jatuh Pingsan