Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pterygium: Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Pterygium adalah penyakit mata yang disebabkan pertumbuhan jaringan pada selaput lendir yang melapisi bola mata. Ketahui informasi selengkapnya mengenai gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan di bawah ini!

Apa itu Pterygium?

Pterygium adalah salah satu penyakit mata akibat pertumbuhan jaringan pada konjungtiva atau selaput lendir yang melapisi bola mata. Jaringan ini biasanya terbentuk di sudut mata dekat hidung atau bahkan tumbuh ke arah area pupil.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh terlalu lama berada di luar ruangan, terutama pada pecelencar, yang biasa disebut sebagai surfer’s eye. Ini umumnya menyebabkan iritasi, kemerahan, dan sensasi benda asing.

Pterygium adalah pertumbuhan jaringan nonkanker yang tidak memerlukan perawatan kecuali jika mengganggu penglihatan.

Tanda dan Gejala

Pterygium biasanya berkembang di sudut bola mata sebelah hidung. Jaringan atau selaput lendir dapat tumbuh di satu atau kedua bola mata.

Tahap awal penyakit ini mungkin tidak terlalu terlihat dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau perubahan penglihatan.

Namun, pterygium yang terus tumbuh dapat menjadi lebih terlihat. Pertumbuhannya sering kali berbentuk segitiga dan berwarna merah, merah muda, atau kekuningan. Jika telah menyebar ke sisi refraksi mata, maka akan terjadi keluhan penglihatan yang mulai kabur.

Gejala pterygium lainnya termasuk:

  • Kemerahan pada konjungtiva.
  • Mata kering, gatal, dan sensasi terbakar pada satu atau kedua mata.
  • Sensasi benda asing seperti pasir, kerikil, atau terasa mengganjal di mata.
  • Penglihatan kabur jika pertumbuhan selaput lendir menyebar ke kornea.

Penyebab Pterygium

Meskipun penyakit ini juga dikenal sebagai surfer’s eye, bukan hanya peselancar yang dapat mengembangkan penyakit ini. Berikut ini beberapa penyebab pterygium yang umum, di antaranya:

  • Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berkepanjangan. Orang yang sering berada di luar ruangan terlalu lama, misalnya untuk bekerja atau berlibur.
  • Paparan iritan. Ini termasuk debu, pasir, dan angin yang dapat memperburuk gejala dan memicu pertumbuhan jaringan di permukaan mata.
  • Riwayat mata kering. Jika pernah mengalami mata kering, kemungkinan lebih rentan mengembangkan surfer’s eye.
  • Riwayat keluarga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki riwayat keluarga pterygium lebih mungkin mengalami kondisi tersebut daripada mereka yang tidak.

Faktor Risiko Pterygium

Siapa pun dapat terkena surfer’s eye, tetapi usia, jenis kelamin, dan letak geografis dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit ini.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pterygium:

  • Usia. Orang berusia 20-40 tahun lebih cenderung mengalami surfer’s eye di satu sisi mata, sedangkan orang yang berusia di atas 40 tahun lebih cenderung mengembangkannya di kedua mata.
  • Pria. Pria dua kali lebih mungkin terkena surfer’s eye daripada wanita.
  • Letak geografis. Orang yang tinggal lebih dekat dengan garis khatulistiwa atau ekuator memiliki risiko lebih tinggi karena paparan sinar ultraviolet yang lebih kuat.

Diagnosis Pterygium

Mendiagnosis penyakit mata ini cukup mudah, dokter mata mungkin mendiagnosis kondisi berdasarkan pemeriksaan fisik menggunakan slit lamp. Lampu ini memungkinkan dokter melihat mata pasien dengan bantuan pembesaran dan pencahayaan yang terang.

Jika dokter memerlukan tes tambahan, tes ini termasuk:

  • Tes ketajaman visual. Tes ini mengharuskan pasien melihat atau membaca huruf pada grafik mata.
  • Topografi kornea. Teknik pemetaan medis ini dilakukan untuk mengukur perubahan kelengkungan pada kornea.
  • Dokumentasi foto. Prosedur ini dilakukan dengan pengambilan gambar untuk melacak laju pertumbuhan jaringan.

Pengobatan Pterygium

Pterygium adalah kondisi yang sebagian besar kasus tidak memerlukan pengobatan. Jika pertumbuhan jaringan kecil pada konjungtiva dan tidak menyebabkan masalah, Anda dapat mengatasinya dengan pengobatan rumahan dan perawatan obat bebas atau over the counter (OTC).

Namun, jika jaringan tumbuh lebih besar atau menyebabkan gejala yang mengganggu, Anda mungkin memerlukan obat resep atau pembedahan.

Berikut ini beberapa cara mengobati pterygium:

1. Perawatan di Rumah

Beberapa langkah perawatan rumahan dapat membantu mengatasi gejala, di antaranya:

  • Menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata untuk menjaga mata tetap terlumasi dan mengurangi ketidaknyamanan.
  • Menggunakan salep mata jika obat tetes mata tidak efektif.
  • Beralih menggunakan kacamata jika lensa kontak menyebabkan iritasi atau nyeri mata.

2. Obat-obatan

Perawatan rumahan terkadang tidak cukup untuk mengatasi gejala. Oleh karena itu, dokter mungkin menyarankan penggunaan obat tetes mata resep.

Beberapa obat tetes mata mengandung pelumas untuk membantu mengurangi kekeringan dan iritasi. Sementara obat tetes mata lainnya mengandung steroid yang membantu meredakan pembengkakan dan peradangan.

3. Operasi

Pterygium yang mengganggu penglihatan atau menyebabkan gejala yang tidak bisa diatasi dengan obat bebas atau obat resep mungkin memerlukan operasi untuk mengangkat jaringan yang menghalangi kornea.

Namun, jaringan pada konjungtiva ini sering tumbuh kembali setelah prosedur operasi. Oleh karena itu, dokter mungkin hanya menyarankan operasi jika gejalanya parah.

Untuk mengurangi risiko tumbuh kembali, Anda harus melindungi mata dari paparan sinar matahari, debu, dan bahan iritan lainnya. Selain itu, penting untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter mata untuk perawatan lanjutan.

Komplikasi Pterygium

Penyakit ini biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, pterygium yang besar dapat menyebabkan ketidaknyamanan sehari-hari atau mengganggu penglihatan. Pertumbuhan jaringan yang terlihat juga dapat menyebabkan masalah kosmetik bagi beberapa orang.

Pencegahan Pterygium

Pertumbuhan jaringan pada mata dapat dicegah dengan menghindari paparan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit ini. Anda dapat mencegahnya dengan melindungi mata dari sinar matahari, angin, debu, serbuk sari, dan asap rokok, dengan cara berikut:

  • Menggunakan kacamata hitam yang melindungi sinar ultraviolet (UV).
  • Menggunakan pelindung mata yang sesuai.
  • Menggunakan topi bertepi lebar.
  • Menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata.

Referensi

Referensi

About The Author

11 Efek Samping Obat Pelangsing yang Perlu Diwaspadai!

Pseudobulbar Affect: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan