Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pseudoefedrine: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Myles Bannister

Pseudoephedrine adalah obat dekongestan atau simpatomimetik. Obat ini bekerja dengan mempersempit pembuluh darah untuk mengurangi pembengkakan yang menyebabkan tersumbatnya saluran pernapasan. Obat ini hanya bekerja untuk meredakan gejala dan tidak mengatasi infeksi yang menyebabkan gejala tersebut.

Manfaat Pseudoephedrine adalah untuk mengatasi hidung tersumbat akibat:

  • Anak usia 4-5 tahun: 15 mg oral, setiap 4-6 jam, maksimal 60 mg/hari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 30 mg oral, setiap 4-6 jam, maksimal 120 mg/hari.
  • Usia di atas 12 tahun dan dewasa: 30-60 mg oral, setiap 4-6 jam, maksimal 240 mg/hari.

Sediaan Pseudoephedrine umumnya dalam bentuk tablet dan sirup. Pseudoephedrine juga hadir dalam bentuk kombinasi dengan jenis obat lainnya.

Petunjuk penggunaan Pseudoephedrine:

  • Pseudoephedrine dapat digunakan bersama atau tanpa makanan.
  • Gunakan obat Pseudoephedrine sesuai dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat Pseudoephedrine pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Ambil dosis terakhir beberapa jam sebelum tidur untuk mencegah kesulitan tidur.
  • Jika menggunakan sediaan cair, selalu gunakan sendok takar untuk mengukur takaran obat.
  • Jika terlewat dosis, konsumsi dosis saat ingat. Jika dekat dengan dosis selanjutnya, cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja melebihi dosis, segera konsultasikan ke dokter.

Pseudoephedrine harus disimpan pada suhu ruangan, di tempat kering dan tidak lembap. Hindari paparan cahaya langsung. Simpan pada kemasan asli dan jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.

Pseudoephedrine dapat menimbulkan efek samping seperti gugup, pusing, kesulitan tidur, kesulitan bernapas, dan detak jantung cepat serta tidak teratur. Jika efek samping tersebut terjadi, hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Pseudoephedrine dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, termasuk tarbulatin, kafein, dextroamphetamin, MAOI (monoamine oxidase inhibitor), dan obat antihipertensi (beta blocker atau calcium channel blockers).

Pseudoephedrine tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif pada Pseudoephedrine dan komponen lain pada produk Pseudoephedrine. Beri tahu dokter jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi, glaukoma, diabetes, kesulitan buang air kecil akibat pembesaran prostat, penyakit jantung, atau penyakit tiroid. Penggunaan pada ibu hamil masuk ke dalam kategori C menurut FDA, sedangkan penggunaan pada ibu menyusui tidak disarankan.

About The Author

Tetracycline – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Mengenali Jenis Disabilitas dan Pengaruhnya pada Tubuh