Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Prosopagnosia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Cara Mengatasi, dll

Myles Bannister

Prosopagnosia adalah kondisi yang membuat seseorang kesulitan mengenali, mengingat, dan membedakan wajah orang lain. Ini adalah kondisi langka yang terjadi akibat kondisi tertentu. Selengkapnya ketahui gejala, penyebab hingga pengobatannya.

Apa Itu Prosopagnosia?

Prosopagnosia adalah kondisi yang dikenal sebagai buta wajah (face blindness), yaitu ketidakmampuan seseorang dalam mengenali wajah orang lain. Kebanyakan penderitanya tidak dapat mengenali wajah teman, pasangan, anggota keluarganya, atau dalam beberapa kasus tidak dapat mengenali wajahnya sendiri.

Berdasarkan tingkat gangguannya, kelainan otak ini dapat ditandai dengan kesulitan mengenali wajah yang sudah dikenalnya, atau tidak bisa membedakan antara wajah yang tidak dikenal, dan tidak bisa membedakan wajah sebagai sesuatu yang berbeda dari suatu objek.

Tanda dan Gejala Prosopagnosia

Orang yang memiliki buta wajah bisanya mengalami beberapa keluhan dalam mengenali wajah. Kondisi ini, bahkan sangat mengganggu kehidupan sosialnya.

Berikut ini beberapa gejala prosopagnosia:

  • Ketidakmampuan mengenali atau membedakan wajah. Hal ini dapat mempersulit untuk bersosialisasi, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.
  • Sangat kesulitan mengenali orang yang hadir dalam lingkungan atau kondisi yang berbeda dari biasanya.
  • Untuk penderita buta wajah minor, mungkin kesulitan membedakan atau mengenali wajah orang asing atau orang yang tidak mereka kenal dengan baik.
  • Penderita buta wajah sedang hingga parah mungkin sulit mengenali wajah orang yang sering mereka temui, termasuk anggota keluarga dan teman dekat.
  • Untuk kondisi yang sangat parah, penderitanya mungkin tidak mengenali wajahnya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan sosial atau depresi.

Jika anak mengalami buta wajah, mungkin akan mengalami tanda-tanda berikut:

  • Anak menunggu orang tua melambai ketika menjemputnya dari sekolah atau acara.
  • Mendekati orang asing bahwa mereka adalah orang tuanya atau seseorang yang anak kenal.
  • Tidak mengingat orang yang anak kenali, seperti tetangga, kerabat dekat, atau teman keluarga, terutama jika anak melihat mereka di luar lingkungan.
  • Kesulitan mengikuti plot karakter dalam film atau acara televisi.
  • Menyendiri di sekolah, tetapi percaya diri di rumah.
  • Menarik diri dari tempat umum.
  • Mengalami kesulitan berteman.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak sering kali tidak dapat mengenali anggota keluarga, teman dekat, atau rekan kerja secara konsisten, sebaiknya menghubungi dokter atau ahli saraf Anda untuk mendapatkan pertolongan. Untuk anak-anak, kebanyakan dari gejalanya dapat terkait dengan hal lain, termasuk rasa malu.

Penyebab Prosopagnosia

Masalah kemampuan mengenali, mengingat, dan membedakan wajah diduga terjadi akibat kelainan, gangguan, atau kerusakan lipatan pada otak yang disebut right fusiform gyrus (rFG). Area otak ini berperan penting dalam mengoordinasikan sistem saraf yang memengaruhi memori dan persepsi wajah.

uta wajah terdiri dari 2 jenis, meliputi:

  • Acquired prosopagnosia . Di mana seseorang memiliki buta wajah setelah mengalami stroke, cedera pada otak, atau beberapa penyakit neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan Huntington. Beberapa kondisi lainnya juga dapat meningkatkan risiko, termasuk sindrom Asperger, skizofrenia, dan depresi.
  • Developmental prosopagnosia . Seseorang memiliki buta wajah tanpa mengalami kerusakan otak. Ini terjadi akibat kelainan genetik atau terlahir memiliki buta wajah. Biasanya, kondisi ini terjadi pada seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat buta wajah. Ini juga lebih sering terjadi pada pengidap autisme.

Penting untuk diperhatikan bahwa kondisi ini tidak disebabkan oleh gangguan penglihatan, ketidakmampuan belajar, atau kehilangan memori. Kondisi ini adalah gangguan khusus dalam mengenali wajah, bukan masalah ingatan karena gagal mengingat orang tersebut.

Diagnosis

Jika kesulitan mengenali wajah orang lain, mungkin Anda akan dirujuk ke dokter saraf. Ahli saraf mungkin akan meminta Anda melakukan penilaian yang mengevaluasi kemampuan untuk mengenali karakteristik wajah.

Penilaian tersebut dapat mengevaluasi kemampuan untuk beberapa hal berikut:

  • Mengenali wajah yang belum pernah Anda lihat atau wajah keluarga.
  • Memerhatikan perbedaan atau persamaan karakteristik wajah dalam kumpulan wajah yang ditampilkan kepada Anda.
  • Mendeteksi isyarat emosional dari sekumpulan wajah.
  • Menilai informasi seperti usia atau jenis kelamin dari sekumpulan wajah.

Prosopagnosia test terdiri dari dua macam, yaitu Benton Facial Recognition Test (BFRT) dan Warrington Recognition Memory of Faces (RMF). Kedua tes ini digunakan dokter untuk mengevaluasi potensi mengalami buta wajah.

Namun, nilai yang Anda peroleh dari tes ini mungkin tidak sepenuhnya bisa diandalkan dalam mendiagnosis kondisi ini secara langsung. Satu penelitian menemukan bahwa nilai yang tidak teratur sebenarnya tidak konsisten dengan buta wajah. Namun, tinjauan dari dokter jauh lebih berharga.

Dampak Face Blindness bagi Seseorang

Mereka yang memiliki kondisi ini dapat menghindari interaksi sosial dan mengembangkan gangguan kecemasan sosial, ketakutan yang luar biasa terhadap situasi sosial. Penderitanya mungkin juga mengalami kesulitan menjalin hubungan atau mengalami masalah karir. Akibatnya perasaan depresi biasa terjadi.

Beberapa penderitanya juga tidak dapat mengenali ekspresi wajah tertentu dan memperkirakan usia atau jenis kelamin seseorang. Bahkan seseorang mungkin tidak mengenali wajahnya sendiri ketika bercermin atau melihat fotonya.

Selain itu, buta wajah juga dapat memengaruhi kemampuan mengenali objek, kesulitan mengetahui sudut, jarak, atau mengingat tempat, serta kesulitan mengikuti plot film atau program televisi karena kesulitan mengenali karakternya.

Pengobatan Prosopagnosia

Tidak ada obat untuk kondisi ini, tetapi perawatan berfokus untuk menemukan cara mengenali orang lain dengan lebih baik. Misalnya, belajar untuk fokus pada petunjuk visual atau verbal lain untuk mengenali seseorang. Cara ini seperti memerhatikan rambut keriting, tinggi badan, suaranya, atau mungkin juga memerhatikan tingkah laku tertentu, seperti seberapa cepat berjalan.

Face blindness dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan pribadi dan profesional. Hal ini bisa menyebabkan kecemasan atau depresi sosial. Untuk itu, mempelajari cara mengenali orang dengan cara yang tidak mengandalkan kemampuan mengenali wajah orang lain secara langsung dapat membantu.

Jika mengalami kecemasan sosial atau depresi karena penyakit prosopagnosia, sebaiknya konsultasikan dengan terapis. Mereka dapat membantu mengembangkan teknik lain untuk beberapa hal berikut:

  • Hubungan dengan orang lebih baik.
  • Membangun hubungan interpersonal yang lebih kuat.
  • Mengendalikan kecemasan sosial atau gejala depresi.

Referensi

  1. Anonim 2019. Prosopagnosia (face blindness). https://www.nhs.uk/conditions/face-blindness/ (Diakses pada 26 April 2021)
  2. Gotter, Ana. 2017. Face Blindness (Prosopagnosia). https://www.healthline.com/health/face-blindness (Diakses pada 26 April 2021)
  3. Kugler, Mary. Prosopagnosia Causes and Treatment. https://www.verywellhealth.com/prosopagnosia-2860990 (Diakses pada 26 April 2021)

About The Author

Pria Sering Berkeringat di Malam Hari: 10 Penyebab

6 Makanan Setelah Donor Darah yang Baik untuk Dikonsumsi