Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Prolaktinoma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Prolaktinoma adalah tumor nonkanker di kelenjar hipofisis (pituitary). Kondisi ini menyebabkan produksi hormon prolaktin yang berlebihan. Hormon ini mempengaruhi produksi hormon seks pada wanita dan pria. Berikut adalah gejala, penyebab, dan pengobatan prolaktinoma.

Apa itu Prolaktinoma?

Prolaktinoma adalah tumor jinak yang muncul di kelenjar hipofisis, yaitu kelenjar kecil yang terletak di otak dan menghasilkan hormon prolaktin. Hormon ini penting dalam merangsang produksi air susu pada wanita selama kehamilan dan menyusui.

Peningkatan kadar prolaktin dalam darah, yang disebut hiperprolaktinemia, dapat menyebabkan infertilitas dan masalah kesehatan lainnya. Namun, sebagian besar kasus prolaktinoma dapat diobati dengan obat-obatan.

Gejala Prolaktinoma

Beberapa kasus prolaktinoma tidak menunjukkan gejala. Namun, peningkatan kadar prolaktin dalam darah atau tekanan dari tumor yang membesar dapat menyebabkan gejala tertentu.

Gejala dan tanda prolaktinoma pada wanita meliputi:

  • Periode menstruasi tidak teratur atau tidak ada menstruasi
  • Keluarnya cairan putih dari payudara meskipun tidak hamil atau menyusui
  • Hubungan seksual yang menyakitkan karena kekeringan vagina
  • Jerawat dan pertumbuhan rambut berlebihan di tubuh dan wajah

Gejala dan tanda prolaktinoma pada pria meliputi:

  • Disfungsi ereksi
  • Pertumbuhan rambut berkurang di tubuh dan wajah
  • Pembesaran kelenjar payudara (jarang terjadi)

Gejala prolaktinoma pada kedua jenis kelamin meliputi:

  • Kepadatan tulang rendah
  • Pengurangan produksi hormon lain oleh kelenjar hipofisis akibat tekanan tumor
  • Hilangnya minat dalam aktivitas seksual
  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Infertilitas

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala pada wanita umumnya muncul lebih awal dibandingkan dengan pria. Wanita mungkin menyadari gejala prolaktinomanya karena haid yang tidak teratur atau terlambat. Pada pria, gejalanya mungkin baru muncul ketika tumor membesar dan menyebabkan sakit kepala atau masalah penglihatan.

Jika Anda mengalami gejala yang terkait dengan prolaktinoma, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab Prolaktinoma

Penyebab pasti prolaktinoma belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya produksi hormon prolaktin yang berlebih meliputi efek dari obat-obatan, tumor lain di kelenjar hipofisis, hipotiroidisme, iritasi jaringan di dada, kehamilan, dan menyusui.

Faktor Risiko

Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan prolaktinoma daripada pria. Tumor ini jarang terjadi pada anak-anak dan remaja. Jika terjadi pada anak-anak, prolaktinoma dapat menghambat perkembangan pubertas.

Diagnosis Prolaktinoma

Jika Anda memiliki gejala yang menunjukkan prolaktinoma, dokter dapat merekomendasikan:

  • Tes darah untuk mendeteksi kadar prolaktin yang tinggi dan melihat apakah hormon lain yang dikendalikan oleh hipofisis berada dalam batas normal. Jika Anda adalah seorang wanita yang berusia subur, tes kehamilan juga mungkin dilakukan.
  • Pencitraan otak seperti MRI untuk mendeteksi tumor.
  • Tes penglihatan untuk menentukan apakah tumor telah mengganggu penglihatan.

Terapi lebih lanjut dengan dokter Spesialis Endokrinologi juga mungkin dilakukan.

Pengobatan Prolaktinoma

Pengobatan prolaktinoma umumnya dilakukan dengan obat-obatan. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan kadar prolaktin yang normal, mengecilkan tumor, mengembalikan fungsi kelenjar hipofisis, dan memperbaiki masalah yang disebabkan oleh tumor seperti gangguan menstruasi, keluar cairan dari payudara, kadar testosteron rendah, sakit kepala, dan masalah penglihatan.

Pengobatan prolaktinoma terdiri dari dua terapi utama yaitu obat-obatan dan pembedahan. Berikut penjelasan lebih detail mengenai kedua terapi tersebut.

Obat-obatan

Obat oral digunakan untuk mengurangi produksi prolaktin dan menghilangkan gejala prolaktinoma. Obat-obatan ini juga dapat mengecilkan tumor. Pengobatan jangka panjang umumnya diperlukan.

Dokter akan meresepkan obat yang disebut dopamine agonists untuk mengobati prolaktinoma. Obat-obatan ini meniru efek dopamin, senyawa kimia otak yang biasanya mengendalikan produksi prolaktin.

Contoh obat yang umum diresepkan adalah bromocriptine dan cabergoline. Obat-obatan ini dapat menurunkan produksi prolaktin dan mengecilkan tumor.

Efek samping yang umum termasuk mual, muntah, hidung tersumbat, sakit kepala, dan kantuk. Jangan berhenti mengambil obat tanpa persetujuan dokter.

Obat Selama Kehamilan

Pada wanita yang ingin hamil, biasanya direkomendasikan untuk berhenti mengonsumsi bromocriptine. Meskipun obat-obatan ini dianggap aman pada awal kehamilan, keamanannya selama kehamilan lebih lanjut belum diketahui. Namun, jika tumor prolaktinoma Anda besar atau jika Anda mengalami gejala seperti sakit kepala atau perubahan penglihatan, dokter mungkin akan menyarankan untuk melanjutkan pengobatan guna mencegah komplikasi dari prolaktinoma.

Konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter jika Anda merencanakan kehamilan.

Pembedahan

Pembedahan dilakukan jika terapi obat tidak berhasil atau jika Anda tidak dapat mentolerir pengobatan dengan obat. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan pada saraf yang mengendalikan penglihatan.

Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada ukuran dan lokasi tumor:

  • Nasal surgery, yaitu pengangkatan tumor melalui rongga hidung. Prosedur ini dikenal sebagai transsphenoidal surgery. Prosedur ini memiliki tingkat komplikasi yang rendah karena tidak ada area otak lain yang terganggu selama operasi dan tidak ada bekas luka.
  • Transcranial surgery, yaitu jika tumor besar atau telah menyebar ke jaringan otak sekitarnya. Operasi ini juga dikenal sebagai craniotomy. Dokter bedah akan mengangkat tumor melalui bagian atas tengkorak.

Hasil pembedahan bergantung pada ukuran, lokasi tumor, dan kadar prolaktin sebelum operasi. Semakin tinggi kadar prolaktin, semakin kecil kemungkinan produksi prolaktin akan kembali normal setelah operasi.

Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar-X atau gelombang partikel untuk membunuh sel tumor. Jenis perawatan ini tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Radiasi dapat diberikan dalam satu sesi atau dosis rendah selama beberapa minggu.

Komplikasi Prolaktinoma

Kelenjar hipofisis mengatur fungsi-fungsi penting seperti pertumbuhan, metabolisme, tekanan darah, dan reproduksi. Jika prolaktinoma tidak diobati, dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:

  • Keropos tulang (osteoporosis). Peningkatan produksi prolaktin dapat mengurangi produksi hormon estrogen dan testosteron, yang mengakibatkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
  • Komplikasi kehamilan. Pada kehamilan normal, produksi estrogen meningkat. Jika Anda hamil dan memiliki prolaktinoma yang besar, estrogen yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tumor, sakit kepala, dan perubahan penglihatan.
  • Hilangnya penglihatan. Prolaktinoma dapat tumbuh cukup besar sehingga menekan saraf optik. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan tepi.
  • Kadar hormon lain yang rendah. Tekanan pada kelenjar hipofisis oleh tumor dapat mengurangi produksi hormon lain seperti hormon tiroid dan kortisol.

Bagi wanita dengan prolaktinoma dan memiliki keinginan atau sedang hamil, perlu penyesuaian perawatan dan pemantauan khusus.

Pencegahan Prolaktinoma

Risiko prolaktinoma belum dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan ideal atau berhenti merokok. Hingga saat ini belum ada cara yang diketahui untuk mencegah tumor ini.

Referensi

  1. Anonim. Prolactinoma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prolactinoma/symptoms-causes/syc-20376958. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  2. Anonim. What Is a Prolactinoma?. https://www.webmd.com/cancer/prolactinoma-tumor#1. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  3. Anonim. Prolactinoma. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/prolactinoma. (Diakses pada 15 Juni 2020).
  4. Anonim. Can Pituitary Tumors Be Prevented?. https://www.cancer.org/cancer/pituitary-tumors/causes-risks-prevention/prevention.html. (Diakses pada 15 Juni 2020).

About The Author

Dislokasi Bahu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

DNA Fragmentation Index, Tes untuk Mengukur Kesuburan Pria