Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Priapismus: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Priapismus adalah ereksi terus-menerus dan sering menyakitkan. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat merusak jaringan penis dan menyebabkan disfungsi ereksi permanen. Ketahui gejala, penyebab, cara mengobati, dan pencegahan di bawah ini!

Apa Itu Priapismus?

Priapismus adalah ereksi penis yang berkepanjangan dan menyebabkan rasa sakit karena aliran darah yang tidak normal. Ereksi dapat berlangsung lebih dari 4 jam tanpa rangsangan seksual. Kondisi ini dapat terjadi pada pria dari segala usia, termasuk bayi.

Ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam adalah kondisi darurat medis. Kurangnya oksigen dalam darah penis dapat merusak jaringan penis, meningkatkan risiko komplikasi.

Jenis dan Gejala Priapismus

Gejala bervariasi tergantung pada jenis priapismus. Dua jenis utamanya adalah priapismus iskemik dan noniskemik.

Berikut adalah gejala priapismus berdasarkan jenisnya:

1. Iskemik

Priapismus iskemik juga dikenal sebagai aliran rendah, terjadi ketika darah tidak dapat meninggalkan penis. Ini adalah jenis yang lebih umum. Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Ereksi berlangsung lebih dari 4 jam tanpa minat atau rangsangan seksual.
  • Bagian batang penis kaku, tetapi ujung penis (glans) lembut.
  • Nyeri penis yang meningkat secara bertahap.

Priapismus iskemik berulang adalah kondisi yang jarang terjadi. Ini sering terjadi pada pria dengan penyakit keturunan yang ditandai oleh sel darah merah yang berbentuk tidak normal (anemia sel sabit). Sel darah merah yang tidak normal dapat menghalangi aliran darah dalam pembuluh darah penis.

2. Noniskemik

Priapismus noniskemik juga dikenal sebagai aliran tinggi, terjadi ketika aliran darah ke penis tidak terkontrol dengan baik. Jenis ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Tanda dan gejala jenis ini meliputi:

  • Ereksi berlangsung lebih dari 4 jam tanpa rangsangan seksual.
  • Bagian batang penis ereksi, tetapi tidak sepenuhnya kaku.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami ereksi berkepanjangan lebih dari 4 jam, segera dapatkan perawatan darurat. Dokter akan menentukan jenis priapismus yang dialami pasien.

Langkah ini penting karena perawatan berbeda tergantung pada jenis priapismus. Misalnya, perawatan untuk priapismus iskemik harus dilakukan secepat mungkin.

Jika mengalami ereksi berulang, persisten, dan nyeri yang tidak sembuh dengan sendirinya, juga harus segera ke dokter. Pasien mungkin memerlukan perawatan untuk mencegah kondisi yang lebih parah.

Penyebab Priapismus

Priapismus terjadi ketika ada kelainan aliran darah ke penis. Darah, pembuluh darah, otot polos, atau saraf mempengaruhi aliran darah normal dan menyebabkan ereksi berlanjut.

Penyebab utama ereksi berkepanjangan seringkali tidak diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko priapismus, antara lain:

1. Kelainan Darah

Penyakit darah tertentu mungkin terkait dengan priapismus (biasanya iskemik), ketika darah tidak dapat mengalir keluar dari penis. Kelainan ini meliputi:

  • Anemia sel sabit.
  • Leukemia.
  • Kelainan darah lainnya, seperti talasemia, multiple myeloma, dan lainnya.

Anemia sel sabit adalah penyakit yang umum terjadi pada anak-anak.

2. Obat-obatan

Ereksi berkepanjangan yang terkait dengan obat-obatan biasanya merupakan jenis iskemik. Ini mungkin merupakan efek samping dari sejumlah obat berikut:

  • Obat yang disuntikkan langsung ke penis untuk mengobati disfungsi ereksi, termasuk alprostadil, papaverine, phentolamine, dan obat lainnya.
  • Antidepresan, seperti fluoxetine, bupropion, dan sertraline.
  • Alpha blockers, termasuk prazosin, terazosin, doxazosin, dan tamsulosin.
  • Obat untuk mengobati kecemasan atau gangguan psikotik, seperti hydroxyzine, risperidone, olanzapine, lithium, clozapine, chlorpromazine, dan thioridazine.
  • Obat pengencer darah, seperti warfarin dan heparin.
  • Obat hormon seperti testosteron atau hormon pelepas gonadotropin.
  • Obat untuk mengobati attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), yaitu atomoxetine.

3. Alkohol dan Narkoba

Mengonsumsi alkohol, ganja, kokain, dan penyalahgunaan obat terlarang lainnya dapat menyebabkan ereksi berkepanjangan, terutama priapismus iskemik.

4. Cedera

Cedera termasuk dalam jenis noniskemik, di mana ereksi berkepanjangan terjadi karena aliran darah berlebih ke penis. Ini bisa terjadi akibat trauma atau cedera pada penis, panggul, atau perineum (antara pangkal penis dan anus).

5. Penyebab Lainnya

Penyebab lain priapismus meliputi:

  • Sengatan kalajengking, gigitan laba-laba, atau infeksi racun lainnya.
  • Gangguan saraf, seperti cedera tulang belakang atau sifilis.
  • Gangguan metabolisme seperti rematik atau amiloidosis.
  • Kanker yang melibatkan penis.

Diagnosis Priapismus

Meskipun kedua jenis priapismus memiliki gejala yang sama, dokter harus melakukan tes untuk menentukan jenis priapismus yang dialami pasien. Perawatannya tergantung pada jenis dan penyebabnya.

Terkadang, dokter dapat mendiagnosis berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik organ intim. Berikut beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis priapismus dan jenisnya:

1. Analisis Gas Darah (AGD)

Prosedur ini melibatkan penyuntikan jarum ke penis untuk mengambil sampel darah. Jika sampel menunjukkan kurangnya oksigen dalam darah penis, pasien didiagnosis dengan jenis iskemik. Warna yang terang menunjukkan jenis noniskemik.

2. Tes darah

Karena ereksi berkepanjangan dapat disebabkan oleh penyakit lain dan kelainan darah, dokter mungkin akan mengambil sampel darah untuk memeriksa kadar sel darah merah dan trombosit. Tes ini dapat membantu dokter mendiagnosis gangguan darah, kanker, dan anemia sel sabit.

3. Tes Toksikologi

Jika priapismus terkait dengan penyalahgunaan obat, dokter mungkin akan mengambil sampel urine untuk mendeteksi obat-obatan tersebut dalam tubuh.

4. Ultrasonografi (USG)

USG digunakan untuk mengukur aliran darah dalam penis. Tes ini juga membantu dokter menentukan apakah ada trauma atau cedera yang menjadi penyebab priapismus yang mendasarinya.

Cara Mengatasi Priapismus

Perawatan priapismus tergantung pada jenis dan penyebabnya. Dokter akan mempertimbangkan dan memastikan apakah itu iskemik atau noniskemik, serta kemungkinan penyebabnya.

Jika penis ereksi kurang dari 4 jam, obat dekongestan dapat diberikan untuk mengurangi aliran darah ke penis dan efektif mengurangi ereksi. Jika ereksi berlangsung lebih dari 4 jam, pengobatan biasanya diperlukan.

Jika pengobatan setelah 6 jam tidak berhasil, beberapa perawatan mungkin diperlukan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi priapismus, baik secara alami maupun medis:

  • Kompres es: Terapi ini melibatkan penerapan kompres dingin pada penis atau perineum (antara anus dan penis) untuk mengurangi pembengkakan pada jenis noniskemik.
  • Pengeluaran darah di penis: Setelah diberikan anestesi atau obat bius lokal, dokter akan mengambil darah yang terperangkap untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan pada penis, serta meredakan rasa sakit dengan cepat.
  • Instilasi larutan garam: Penis dapat dibilas dengan larutan garam. Terapi priapismus biasanya meredakan rasa sakit, mengatasi kurangnya oksigen dalam darah, dan menghentikan ereksi. Terapi ini mungkin perlu diulang sampai ereksi berhenti.
  • Operasi: Jika cara mengatasi priapismus lainnya tidak efektif, mungkin perlu dilakukan operasi untuk mengembalikan aliran darah normal ke penis. Prosedur operasi melibatkan pemasangan shunt atau tabung khusus yang membantu mengalirkan darah berlebih dan memulihkan sirkulasi. Operasi biasanya digunakan pada jenis iskemik.

Jika ada arteri yang pecah atau rusak selama operasi, dokter bedah mungkin akan mengikatnya untuk mengurangi aliran darah. Prosedur ini paling efektif pada jenis noniskemik.

Komplikasi Priapismus

Mendapatkan perawatan darurat secepat mungkin adalah langkah penting jika ereksi berlangsung selama 4 jam atau lebih. Kurangnya oksigen dalam darah yang menumpuk di penis menyebabkan jaringan penis kekurangan oksigen dan dapat rusak atau bahkan hancur.

Jika tidak diobati, kemungkinan komplikasi berikut dapat terjadi:

  • Kerusakan saraf permanen.
  • Disfungsi ereksi.

Kerusakan jaringan dimulai setelah 4 atau 6 jam ereksi berkepanjangan terjadi, oleh karena itu sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis darurat. Perlu diingat, kerusakan pada jaringan sensitif penis bersifat permanen dan tidak dapat pulih.

Pencegahan Priapismus

Jika mengalami priapismus berulang, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pengobatan untuk mencegah kekambuhan di masa depan, antara lain:

  • Perawatan anemia sel sabit, yang dapat menyebabkan priapismus.
  • Penggunaan fenilefrin secara oral atau injeksi.
  • Penggunaan obat-obatan oral yang digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi.
  • Penggunaan penghambat hormon, yang hanya diberikan kepada pria dewasa.

Referensi

  1. Galan, Nicole. 2017. What to know about priapism. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318737#what-are-the-types-of-priapism. (Diakses pada 1 Juli 2020)
  2. Higuera, Valencia. 2018. Priapism. https://www.healthline.com/health/priapism. (Diakses pada 1 Juli 2020)
  3. Mayo Clinic Staff. Priapism. 2019. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/priapism/symptoms-causes/syc-20352005. (Diakses pada 1 Juli 2020)

About The Author

Mengapa Hidung Meler Saat BAB?

7 Jenis Kutil dan Cara Mengatasinya (Lengkap)