Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Polip hidung adalah jaringan lembut yang tidak sakit dan tidak kanker. Polip terbentuk pada dinding saluran pernapasan hidung. Ketahui penyebab, gejala, dan pengobatannya!

Apa itu Polip Hidung?

Polip hidung adalah penyakit yang berdiri sendiri dan terkait dengan berbagai problem THT seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, dan kista fibrosis.

Ukuran polip dan warnanya bervariasi. Polip besar dapat menyumbat saluran hidung dan menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas, hidung berair, dan gangguan penciuman.

Polip kecil mungkin tidak menimbulkan gejala. Polip tidak meningkatkan risiko kanker hidung. Polip timbul dari selaput lendir hidung dan sinus paranasal.

Penyebab Polip Hidung

Penyebab polip hidung belum diketahui dengan pasti. Pertumbuhan polip diduga akibat inflamasi akibat alergi, infeksi, asma, atau kelainan sistem kekebalan.

Polip bisa memengaruhi siapa saja, tapi lebih cenderung pada orang dewasa. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko adalah alergi rhinitis, fibrosis kistik, dan sindrom Churg Strauss.

Faktor genetika juga berperan dalam pertumbuhan polip. Anak berisiko jika orang tuanya memiliki polip. Faktor lain yang meningkatkan kemungkinan terkena polip antara lain sinusitis, iritasi, sumbatan hidung oleh kelainan anatomi, dan pembesaran konka hidung.

Gejala Polip Hidung

Polip terlihat seperti air mata saat baru terbentuk dan seperti buah anggur berwarna abu-abu saat matang. Gejalanya meliputi hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan gangguan pernapasan yang membuat penderita bersuara sengau.

Gejala polip hidung mirip dengan gejala pilek dan flu. Gejala pilek dan flu biasanya hilang dalam beberapa hari, tapi tidak jika tidak ditangani. Segera temui dokter THT jika Anda mengalami gejala tersebut.

Polip hidung bisa menimbulkan komplikasi seperti:

1. Apnea tidur

Apnea tidur adalah gangguan bernapas saat tidur. Orang dengan apnea tidur berhenti bernapas beberapa kali saat tidur. Polip besar menjadi penyebabnya karena menutupi saluran udara.

Banyak orang tidak menyadari memiliki apnea tidur karena tidak terbangun. Tapi keesokan harinya merasa lelah dan mengantuk karena tidur terganggu.

2. Sinusitis

Gejala polip hidung juga menyebabkan sinusitis. Sinusitis adalah inflamasi atau infeksi sinus. Sinus adalah lubang berisi udara di sekitar tulang wajah. Jika polip tumbuh di dalam atau sekitar sinus, cairan dan lendir terkumpul karena tertutup polip.

Infeksi sinus terjadi karena cairan tidak bisa keluar karena polip. Gejala sinusitis meliputi demam, bau mulut, penurunan indra penciuman, hidung tersumbat dan berair, serta nyeri di sekitar sinus.

Polip bisa beberapa kali menyebabkan gejala sinusitis. Jika tidak ditangani, infeksi bisa menyebar ke mata dan menyebabkan pembengkakan, penurunan pengelihatan, dan hilangnya gerakan mata.

Diagnosis Polip Hidung

Pemeriksaan fisik hidung merupakan langkah utama dalam diagnosis. Diagnosis polip hidung bisa dilakukan dengan:

Tes fibrosis kistik

Tes ini dilakukan pada anak kecil untuk mendeteksi genetik yang memengaruhi kelenjar produksi cairan tubuh seperti keringat, lendir, dan cairan pencernaan.

Tes alergi

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah alergi berkaitan dengan peradangan hidung kronis.

Endoskopi hidung

Endoskopi hidung menggunakan kamera atau pipa dengan kaca pembesar untuk memeriksa hidung dan sinus.

Pencitraan

Pencitraan seperti MRI dapat memberikan gambaran lokasi dan ukuran polip hidung.

Pengobatan Polip Hidung

Tujuan pengobatan adalah mengatasi polip dan menghindari penyebab atau faktor pemicu. Penanganan pertama adalah kortikosteroid tetes atau semprot. Jika tidak berhasil, kortikosteroid oral diberikan.

Obat semprot hidung mengandung kortikosteroid dapat memperkecil atau menghilangkan polip. Kortikosteroid oral bisa dikonsumsi sendiri atau dengan obat semprot atau tetes.

Obat polip hidung tidak disarankan jangka panjang karena efek samping seperti naiknya berat badan, diabetes, osteoporosis, dan hipertensi. Jika kondisi parah, kortikosteroid suntik dianjurkan.

Operasi dilakukan jika polip mengganggu pernapasan atau berhubungan dengan tumor. Pembedahan dilakukan jika:

  • Polip menghalangi drainase sinus dan menyebabkan infeksi sinus.
  • Polip menghalangi saluran pernapasan.
  • Polip berhubungan dengan tumor.

Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya tidak terkontrol. Jika kekambuhan parah, pembedahan dilakukan untuk memperbaiki drainase sinus dan menghilangkan bahan terinfeksi.

Polip juga cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya tidak terkontrol. Namun, jika kekambuhan parah, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan menghilangkan bahan terinfeksi.

About The Author

Usia Kehamilan Berapa Minggu Bisa Terdeteksi Test Pack?

15 Bahaya Masturbasi bagi Wanita dan Pria