Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Polio (Poliomyelitis): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

Myles Bannister

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus ini ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan penderita. Virus menyerang otak dan saraf tulang belakang penderitanya dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai simtomatik (dengan gejala) atau asimtomatik (tanpa gejala). Polio simtomatik dapat dibagi lebih lanjut ke dalam bentuk ringan (non paralitik), polio yang gagal dan bentuk yang parah disebut paralitik (terjadi pada 0,1%-2% dari kasus).

Polio paralitik juga dapat diklasifikasikan sebagai:

1. Polio Spinal

Serangan neuron motor di sumsum tulang belakang ini menyebabkan kelumpuhan di lengan dan kaki serta menimbulkan masalah pernapasan.

2. Polio Bulbar

Memengaruhi neuron yang bertanggung jawab untuk penglihatan, sensasi sentuhan, menelan, dan bernapas.

3. Polio Bulbospinal

Adalah kombinasi antara polio spinal dan polio bulbar.

Gejala polio bisa bervariasi tergantung pada jenis penyakit ini. Polio nonparalitik, misalnya, tidak menyebabkan kelumpuhan tetapi sering menyebabkan gejala ringan seperti flu. Sedangkan polio paralitik dapat menyebabkan kelumpuhan otot yang sementara atau permanen.

Penyakit Poliomyelitis disebabkan oleh virus polio yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus dan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Orang yang tinggal di daerah dengan akses air terbatas dan sanitasi yang buruk, anak-anak, dan mereka yang belum diimunisasi polio memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.

Diagnosis polio melibatkan pemeriksaan fisik, tes laboratorium dengan memeriksa virus polio, dan pencarian gangguan refleks, kesulitan mengangkat kepala saat berbaring telentang, dan kekakuan punggung dan leher.

Tidak ada obat untuk Poliomyelitis setelah seseorang sudah terinfeksi. Perawatan difokuskan pada mengelola gejala dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Hal ini dapat meliputi istirahat, obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, dan rehabilitasi paru.

Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin tidak aktif mulai dari usia 2 bulan hingga 4-6 tahun. Orang dewasa yang belum pernah divaksinasi juga disarankan untuk mendapatkan vaksinasi polio.

About The Author

Nyeri Ulu Hati saat Puasa, Penyebab & Cara Mengatasinya

Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Es? Ini Fakta Medisnya