Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pneumonia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Pneumonia adalah penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Penyebab Pneumonia

Penyakit pneumonia dapat disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik pada paru-paru, atau sebagai akibat dari penyakit lain seperti kanker paru-paru atau alkoholisme. Namun, penyebab yang paling umum adalah serangan bakteria streptococcus pneumoniae atau pneumokokus.

Penyebaran pneumonia dapat terjadi melalui percikan air liur ketika penderita bersin atau batuk. Pneumonia lebih sering terjadi pada lansia dan orang dengan penyakit kronis karena kerusakan sistem kekebalan tubuh.

Berikut adalah beberapa penyebab pneumonia:

1. Bakteri

Bakteri streptococcus pneumoniae adalah penyebab pneumonia yang paling umum. Bakteri lain yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Chlamydophila pneumoniae dan Legionella pneumophila, yang menyebabkan paru-paru basah.

2. Virus

Pneumonia virus memiliki gejala yang lebih ringan dan singkat dibandingkan pneumonia bakteri. Beberapa virus yang dapat menyebabkan pneumonia adalah virus yang juga menyebabkan batuk dan flu.

3. Jamur

Pneumonia jamur lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penularan pneumonia jamur dapat terjadi melalui inhalasi spora jamur yang berlebihan, yang bisa berasal dari kotoran burung atau tanah.

4. Mikoplasma

Pneumonia mikoplasma lebih ringan dan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Mikoplasma adalah organisme yang bukan bakteri atau virus.

Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami pneumonia, antara lain:

  • Lansia di atas 65 tahun.
  • Bayi dan anak-anak di bawah 2 tahun.
  • Memiliki riwayat stroke sebelumnya.
  • Menderita penyakit paru kronis seperti asma atau PPOK.
  • Menderita penyakit kronis seperti gagal jantung, asma, diabetes, cystic fibrosis, HIV, dan AIDS.
  • Sedang menjalani kemoterapi, transplantasi organ, atau menggunakan obat-obatan tertentu seperti steroid.
  • Kebiasaan merokok yang mengganggu pertahanan tubuh dan menyebabkan paru-paru basah.

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kondisi kesehatan individu.

Berikut adalah gejala pneumonia yang dapat dikenali:

  • Nyeri dada.
  • Badan lemas.
  • Nafsu makan menurun.
  • Penderita di atas 65 tahun mungkin mengalami kebingungan atau perubahan dalam kesadaran mental.
  • Batuk dengan dahak kuning, hijau atau mengandung darah.
  • Demam, berkeringat, dan menggigil.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Sesak napas.

Pada anak-anak, gejala pneumonia meliputi kelelahan yang terus-menerus, demam tinggi, penurunan nafsu makan, dan sesak napas.

Diagnosis Pneumonia

Dokter akan memeriksa kondisi paru-paru menggunakan stetoskop untuk menentukan apakah seseorang mengalami pneumonia. Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis, seperti:

1. Rontgen dada

Rontgen dada digunakan untuk melihat kondisi paru-paru yang terkena pneumonia.

2. Tes dahak

Tes dahak dilakukan untuk melihat adanya bakteri atau virus penyebab pneumonia.

3. Kadar oksigen darah

Pemeriksaan kadar oksigen darah dilakukan untuk mengevaluasi seberapa baik oksigen masuk ke dalam darah.

4. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri atau virus yang menyebabkan pneumonia.

Pada pasien yang gejalanya lebih serius, mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan seperti CT scan, tes cairan pleura, atau bronkoskopi.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab pneumonia. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati pneumonia antara lain:

1. Obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen digunakan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman.

2. Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri. Respon positif terhadap antibiotik biasanya terlihat dalam 1-3 hari.

3. Obat antivirus

Obat antivirus digunakan pada pasien dengan infeksi virus yang menyebabkan pneumonia.

4. Obat batuk

Obat batuk dengan dosis rendah dapat membantu penderita beristirahat dan membersihkan dahak di paru-paru.

Penderita pneumonia yang berusia muda dapat pulih dalam waktu satu minggu. Namun, bagi penderita yang gejalanya sangat serius atau memiliki faktor risiko tertentu, perawatan di rumah sakit atau perawatan intensif mungkin dibutuhkan.

About The Author

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Tape? Penjelasannya

10 Manfaat Masker Timun untuk Kulit dan Cara Membuatnya