Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pleurodesis: Fungsi, Prosedur, Pemulihan, dan Komplikasi

Myles Bannister

Pleurodesis adalah prosedur untuk mengobati paru-paru kolaps atau mengatasi penumpukan cairan/udara di antara paru-paru dan rongga dada (rongga pleura). Simak penjelasan lengkap mengenai fungsi dan kemungkinan komplikasi.

Apa Itu Pleurodesis?

Pleurodesis adalah prosedur yang menempelkan paru-paru ke dinding dada. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan ruang di rongga pleura, sehingga cairan atau udara tidak lagi menumpuk di antara lapisan tersebut. Pada beberapa kasus, prosedur ini juga dapat dilakukan untuk pengobatan efusi pleura akibat kanker paru-paru dan kondisi lainnya.

Fungsi Pleurodesis

Prosedur ini mungkin diperlukan jika Anda mengalami pneumotoraks (terkumpulnya udara di rongga pleura) atau efusi pleura (penumpukan cairan di rongga pleura). Jika terlalu banyak cairan di ruang ini, paru-paru tidak dapat mengembang dengan baik. Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di rongga pleura termasuk:

  • Gagal jantung.
  • Radang paru-paru.
  • Tuberkulosis.
  • Kanker.
  • Penyakit hati dan ginjal.
  • Radang pankreas.
  • Rheumatoid arthritis.

Penumpukan cairan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, batuk, dan sesak napas. Selama prosedur ini, dokter akan menyuntikkan obat ke antara paru-paru dan dinding dada. Ada berbagai macam zat yang dapat digunakan dan biasanya menghasilkan jaringan parut yang membuat paru-paru menempel pada dinding dada.

Jika paru-paru menempel pada dinding dada, ruang di mana cairan atau udara dapat mengumpul akan hilang. Selain itu, prosedur ini juga membantu menjaga paru-paru tetap mengembang.

Prosedur Pleurodesis

Prosedur ini dapat dilakukan sendiri atau bersamaan dengan prosedur lain untuk mengalirkan udara atau cairan dari sekitar paru-paru (torakoskopi). Selama prosedur ini, Anda akan:

  • Menerima obat untuk mengendalikan rasa sakit dan merilekskan tubuh.
  • Menerima obat tertentu yang disuntikkan ke dada melalui selang.
  • Mungkin perlu mengubah posisi setiap 10 menit atau lebih untuk memastikan obat mencapai semua bagian rongga pleura.

Jika prosedur ini dilakukan bersamaan dengan torakoskopi, Anda akan:

  • Menerima obat untuk mencegah rasa sakit dan merilekskan tubuh.
  • Dokter akan menggunakan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area sayatan dada. Area kulit tersebut juga akan disterilkan.
  • Dokter akan membuat sayatan kecil dan memasukkan kamera untuk membantu proses pembedahan. Kemudian cairan rongga pleura akan dialirkan ke dalam kantong penampung.
  • Setelah cairan dikeluarkan, talc powder, doxycycline, atau obat lain akan disuntikkan ke dalam rongga pleura melalui chest tube. Obat tersebut akan melapisi bagian luar paru-paru dan membuat permukaan lengket sehingga menempel pada dinding dada.
  • Dokter mungkin akan melakukan rontgen untuk memastikan keberhasilan prosedur.

Pemulihan Setelah Pleurodesis

Chest tube akan tetap berada di tempatnya selama 24 hingga 48 jam atau sampai paru-paru menempel pada dinding dada. Setelah chest tube dilepas, Anda harus menjaga kebersihan luka. Cuci dengan sabun setiap hari dan pastikan area tetap kering.

Selama satu atau dua hari setelahnya, mungkin akan keluar cairan, biarkan perban di atasnya mengering. Ganti balutan setiap hari dan ikuti semua instruksi dokter yang diberikan.

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan setelah prosedur:

  • Jangan menggosok luka karena dapat memperlambat penyembuhan.
  • Jangan mengoleskan salep, losion, atau bedak pada sayatan.
  • Hindari berenang atau berendam di bak mandi air panas sampai sayatan sembuh sepenuhnya.
  • Jangan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid setidaknya selama tujuh hari setelah prosedur dilakukan. Obat ini dapat mencegah menempelnya permukaan paru-paru. Tanyakan pada dokter obat apa yang dapat dikonsumsi untuk mengontrol rasa sakit.
  • Jangan mengangkat benda berat (di atas 4,5 kg).
  • Hindari mengejan atau menahan napas.

Berbicaralah dengan dokter untuk mengetahui kapan Anda dapat melakukan aktivitas normal.

Efek Samping Pleurodesis

Anda mungkin merasakan nyeri di area di mana chest tube dipasang selama beberapa hari. Nyeri bisa menjadi lebih parah saat Anda menghirup napas dalam-dalam. Kemungkinan efek samping lainnya termasuk:

Periksa luka setiap hari, dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kemerahan, bengkak, atau nyeri yang semakin parah di sekitar luka
  • Adanya nanah yang keluar dari luka
  • Pendarahan yang banyak
  • Demam lebih dari 39 derajat Celcius

Pada dasarnya, setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda saat menjalani prosedur ini, namun prospek jangka panjang bagi penderita pneumotoraks yang menjalani prosedur ini menunjukkan peningkatan fungsi paru-paru.

Dalam penelitian kecil, prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan sekitar 75-80 persen pada penderita efusi pleura yang bukan disebabkan oleh kanker.

Komplikasi Pleurodesis

Berikut adalah beberapa kemungkinan komplikasi dari prosedur ini:

  • Infeksi
  • Terbentuk nanah di rongga pleura (empiema)
  • Demam
  • Sakit di area pembedahan

Jika Anda juga menjalani prosedur thoracostomy, kemungkinan komplikasi meliputi:

  • Paru-paru kembali kolaps
  • Cedera pada dinding dada, arteri, atau paru-paru
  • Penggumpalan darah
  • Tabung keluar dari tempatnya

Metode ini umumnya merupakan prosedur yang efektif, sehingga jarang terjadi kegagalan dalam prosedur ini.

Persiapan Pleurodesis

Sebelum menjalani prosedur ini, dokter dapat mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan adalah mengeluarkan cairan dari rongga pleura untuk memperbaiki gejala (seperti sesak napas) pada penderita kanker.

Selain itu, beberapa dokter merekomendasikan prosedur ini jika harapan hidup lebih dari satu bulan. Sedangkan pada kasus efusi pleura tanpa gejala (seperti nyeri dada atau sesak napas) pada penderita kanker, biasanya tidak perlu dilakukan tindakan.

Di sisi lain, pneumotoraks spontan dapat terjadi pada orang yang masih muda dan sehat. Dalam kasus ini, prosedur ini dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pneumotoraks di masa mendatang.

Referensi

  1. Anonim. What is a Pleurodesis?. https://www.uwhealth.org/healthfacts/surgery/5847.html. (Diakses pada 1 Oktober 2020).
  2. Eldridge, Lynne. 2019. Pleurodesis: Definition, Procedure, and Indications. https://www.verywellhealth.com/what-type-of-procedure-is-a-pleurodesis-2249164. (Diakses pada 1 Oktober 2020).
  3. Watson, Stephanie. 2018. Pleurodesis. https://www.healthline.com/health/pleurodesis#side-effects-and-outlook. (Diakses pada 1 Oktober 2020).

About The Author

Anodontia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Cara Mengatasi, dll

Manfaat Daun Suji untuk Kesehatan