Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Phenytoin (Fenitoin): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Myles Bannister

Phenytoin (Fenitoin) adalah obat anti-epilepsi yang digunakan untuk mengatasi kejang. Ketahui fungsi, dosis, cara kerja, dan efek sampingnya.

Informasi Umum Obat Phenytoin (Fenitoin)

Ini adalah informasi umum mengenai obat Phenytoin (Fenitoin):

Nama Obat Phenytoin (Fenitoin)
Kandungan Obat Phenytoin
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi kejang-kejang pada penderita epilepsi
Sediaan Obat Kapsul dan suntik
Harga Obat Rp843/Kapsul

Harga obat Phenytoin (Fenitoin) mungkin berbeda di setiap apotik. Obat Phenytoin juga tersedia dalam berbagai merek dagang seperti, Phenytoin Sodium, Dilantin, Curelepz, Ikaphen, Zentropil, Kutoin, Phenytoin, Decatona, dll.

Phenytoin Obat Apa?

Phenytoin atau Fenitoin adalah obat antikonvulsan yang digunakan untuk mencegah dan mengendalikan kejang pada penderita epilepsi.

Selain itu, Phenytoin juga digunakan untuk mencegah kejang selama atau setelah operasi otak dan sistem saraf, mengobati trigeminal neuralgia (nyeri saraf pada wajah), dan mengontrol detak jantung yang tidak teratur. Namun, obat ini hanya harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter dan tidak untuk mengobati semua jenis kejang.

Dosis Obat Phenytoin (Fenitoin)

Dosis obat Phenytoin (Fenitoin) akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan beberapa faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, gejala yang dialami, kondisi medis lainnya, dan reaksi tubuh setelah mengonsumsi dosis pertama.

Berikut adalah panduan dosis obat Phenytoin (Fenitoin) untuk mengatasi kejang epilepsi:

Dosis Obat Phenytoin (Fenitoin) untuk Kejang Epilepsi

Dalam pengobatan awal, dosis dewasa obat Phenytoin (Fenitoin) adalah satu kapsul 100 mg tiga kali sehari. Dosis ini akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan respon tubuh terhadap obat tersebut.

Pada perawatan jangka panjang, dosis obat Phenytoin Sodium adalah satu kapsul 100 mg 3-4 kali per hari, dengan kemungkinan penambahan dosis menjadi dua kapsul 100 mg jika diperlukan.

Pada perawatan jangka panjang, dosis obat Phenytoin sebagai perawatan dan pengendalian kejang adalah satu kapsul 300 mg satu kali sehari.

Untuk anak-anak dan remaja (usia 0-17 tahun), dosis obat Phenytoin awal adalah 5 mg/kg berat badan anak dan diminum dalam 2-3 kali dosis per hari. Dosis pemeliharaannya adalah 5 mg/kg berat badan anak dalam 2-3 dosis per hari, dengan dosis maksimum 300 mg per hari. Namun, anak usia 6-17 tahun bisa diberi dosis obat Phenytoin dewasa sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka.

Untuk lansia (usia 65 tahun ke atas), dosis obat Phenytoin mungkin akan berbeda dan memerlukan waktu perawatan yang lebih lama. Dosis normal obat Phenytoin pada orang dewasa dapat menyebabkan kadar Phenytoin Sodium lebih tinggi di tubuh lansia karena tubuh mereka memproses obat lebih lama.

Dosis Obat Phenytoin untuk Aritmia

Panduan dosis obat Phenytoin (Fenitoin) untuk mengatasi aritmia adalah 1,25 mg/kg setiap 5 menit, yang dapat diulang hingga dosis 15 mg/kg, atau dosis 250 mg oral obat Phenytoin 4 kali sehari. Dosis perawatan aritmia adalah 300-400 mg, yang dibagi dalam 1-2 kali dosis sehari.

Dosis Obat Phenytoin untuk Epileptikus

Kondisi epileptikus adalah kondisi di mana kejang terjadi secara berkelanjutan atau kegawatan pada penderita epilepsi. Dosis obat Phenytoin untuk mengatasi epileptikus dengan suntikan (intravena) adalah 10-15 mg/kg dengan suntikan lambat, dengan dosis maksimum 50 mg per menit. Dosis pembekalan adalah 100 mg dengan obat oral atau suntikan setiap 6 hingga 8 jam, dengan suntikan maksimum 50 mg per menit.

Cara Kerja Obat Phenytoin (Fenitoin)

Fenitoin adalah obat antiepilepsi yang memperlambat impuls yang menyebabkan gejala kejang di otak. Obat ini mampu menjaga neuron otak agar tidak terlalu aktif dan menekan gejala kejang pada penderita epilepsi.

Interaksi Obat Phenytoin (Fenitoin)

Beberapa obat lain yang memiliki interaksi dengan obat Fenitoin, antara lain:

  • Azapropazone
  • Darunavir
  • Delavirdine
  • Dofetilide
  • Etravirine
  • Nisoldipine
  • Rilpivirine
  • Colesevelam
  • Molindone
  • Orlistat
  • Pyridoxine (vitamin B6)
  • Sucralfate
  • Telithromycin
  • Amiodarone
  • Antijamur azole
  • Antibiotik makrolida
  • Estrogen
  • Isoniazid
  • Rifamycins

Interaksi obat Phenytoin (Fenitoin) juga dapat mempengaruhi efektivitas kontrasepsi hormonal yang sedang digunakan bersamaan dengan obat ini.

Efek Samping Obat Phenytoin (Fenitoin)

Terdapat beberapa efek samping serius yang dapat ditimbulkan oleh obat Phenytoin (Fenitoin), seperti:

Ruam Kulit Parah

Efek samping obat Phenytoin dapat berupa ruam kulit parah yang mungkin terjadi pada 28 hari pertama setelah memulai dosis obat. Gejala tersebut meliputi rasa gatal, kulit kemerahan, melepuh, mengelupas, dan luka di sekitar mata dan mulut.

Gangguan Psikologi

Obat Fenitoin dapat berpengaruh pada kondisi psikologis, seperti pikiran atau perilaku bunuh diri, depresi, kecemasan, gelisah, sulit tidur, dan serangan panik.

Alergi

Obat Phenytoin dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam, gatal, pembengkakan di bibir, lidah, dan wajah, dan sesak napas.

Efek samping umum dari obat Phenytoin meliputi mual, sakit kepala, tremor, kadar vitamin D rendah, kebingungan, pertumbuhan gusi berlebih, penurunan jumlah sel darah, gangguan koordinasi, bicara yang tidak jelas, insomnia, dan kecemasan.

Informasi ini mungkin tidak mencakup semua efek samping obat Phenytoin. Selalu baca petunjuk dan peringatan obat sebelum mengonsumsi obat apa pun dan konsultasikan dengan dokter untuk mengurangi risiko efek samping lainnya.

Peringatan Obat Phenytoin (Fenitoin)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat Phenytoin (Fenitoin) adalah:

  • Penderita penyakit hati harus mempertimbangkan dosis obat yang lebih rendah karena fungsi hati yang terganggu.
  • Penderita diabetes perlu memantau kadar gula darah karena obat Phenytoin dapat meningkatkannya.
  • Penderita penyakit ginjal harus berhati-hati saat menggunakan obat ini.
  • Penderita penyakit tiroid harus memeriksa kadar hormone tiroid secara teratur jika menggunakan obat ini.
  • Bila hamil, penggunaan obat Phenytoin dapat menyebabkan cacat pada janin dan efek samping lainnya.
  • Ibu menyusui perlu diperhatikan penggunaannya karena obat Phenytoin dapat mempengaruhi produksi ASI.

Selalu baca petunjuk dan peringatan obat sebelum menggunakan obat apa pun dan konsultasikan dengan dokter untuk memastikan efektivitas obat dan mengurangi risiko efek samping yang lain.

Ini adalah informasi kesehatan mengenai obat Phenytoin (Fenitoin), termasuk fungsi, dosis, cara kerja, interaksi, efek samping, dll. Informasi ini mungkin tidak mencakup semua detail yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, maka dari itu, selalu konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini dan ikuti dosis yang disarankan untuk mengurangi risiko efek samping lainnya.

Referensi

  1. Drugs. 2019. Phenytoin. https://drugs.com/phenytoin.html. (Diakses pada 21 Oktober 2019).
  2. Medline Plus. 2019. Phenytoin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682022.html. (Diakses pada 21 Oktober 2019).
  3. NHS. 2019. Phenytoin. https://www.nhs.uk/medicines/phenytoin/. (Diakses pada 21 Oktober 2019).
  4. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2018. Phenytoin, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/phenytoin-oral-capsule. (Diakses pada 21 Oktober 2019).
  5. WebMD. 2019. Phenytoin Suspension, (Final DoseForm). https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4159-1057/phenytoin-oral/phenytoin-suspension-oral/details. (Diakses pada 21 Oktober 2019).

About The Author

Bahaya Baby Walker bagi Anak dan Cara Melatih Berjalan yang Benar

Manfaat Air Es untuk Kesehatan Tubuh Anda