Sebelum persalinan, ibu hamil sering kali mencukur bulu kemaluan. Tindakan ini umum dilakukan di beberapa rumah sakit. Tetapi, mengapa ibu hamil perlu mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan? Dan apa yang terjadi jika mereka tidak melakukannya? Temukan jawabannya di artikel ini!
Perlu Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan?
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Hospital Infection, tidak ada risiko infeksi yang timbul akibat mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan.
Namun, menurut bidan dan praktisi hypnobirthing, tidak ada kebutuhan untuk mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan karena tindakan ini dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama jika ibu hamil menjalani operasi caesar.
Meskipun begitu, dokter kandungan di Toronto menyatakan bahwa mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan adalah hal yang umum dilakukan, dan beberapa rumah sakit masih melakukannya hingga saat ini.
Akan tetapi, berdasarkan WHO Surgical Site Infection Prevention Guidelines, mencukur bulu kemaluan sebelum menjalani operasi, termasuk persalinan, dapat meningkatkan risiko infeksi jika ibu hamil tidak mengetahui cara mencukur bulu kemaluan yang benar atau tidak menggunakan alat cukur yang steril.
Bagaimana Jika Anda Sering Mencukur Bulu Kemaluan?
Mencukur bulu kemaluan pada dasarnya adalah pilihan masing-masing. Secara medis, tidak ada manfaat kesehatan yang diperoleh dari mencukur bulu kemaluan. Mencukur bulu kemaluan tidak membuat seseorang lebih sehat daripada yang tidak mencukurnya.
Jika Anda tetap ingin mencukur bulu kemaluan karena alasan kenyamanan pribadi, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan. Namun, sebaiknya hindari mencukur bulu kemaluan pada hari sebelum melahirkan.
Lakukan proses mencukur jauh sebelum hari persalinan. Jika Anda akan melahirkan secara normal, Anda sudah dapat memperkirakan waktu persalinan Anda.
Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Persalinan
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mencukur bulu kemaluan:
1. Memilih Alat Cukur
Saat mencukur bulu kemaluan, sebaiknya gunakan pisau cukur manual daripada alat cukur elektrik. Pisau cukur manual memungkinkan Anda mengontrol jangkauan dan gerakan cukuran, sehingga mengurangi risiko luka dan lebih aman.
Pilih pisau cukur sekali pakai untuk menjaga kebersihan kulit dan memastikan kebersihan pisau cukur. Hindari menggunakan alat cukur yang pernah digunakan oleh orang lain.
2. Menggunakan Krim Cukur yang Cukup
Gunakan krim cukur khusus wanita yang bebas alkohol dan mengandung pelembap agar kulit di sekitar organ intim tidak kering. Krim cukur juga membantu mencegah luka pada kulit di area tersebut.
3. Cara Mencukur yang Benar
Pangkas rambut kemaluan hingga tipis sebelum mencukurnya agar proses mencukur lebih mudah.
Setelah rambut kemaluan tipis, Anda dapat mencukur bulu kemaluan mulai dari pangkal secara satu arah, yaitu dari atas ke bawah. Hindari mencukur bulu kemaluan dari arah yang berlawanan, seperti dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas.
Setelah selesai mencukur, bersihkan area intim dan jaga agar kulit di sekitar organ intim tetap kering. Hindari penggunaan minyak, gel, atau krim pada kulit karena dapat menyumbat akar rambut.
Itulah cara aman untuk mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan. Jika Anda ragu apakah perlu atau tidak mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!
Itulah cara aman untuk mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan. Jika Anda ragu apakah perlu atau tidak mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!