Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Perdarahan Subkonjungtiva: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Perdarahan subkonjungtiva adalah bercak merah di bagian putih mata akibat pecahnya pembuluh darah di mata. Temukan informasi selengkapnya tentang definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Perdarahan Subkonjungtiva?

Perdarahan subkonjungtiva adalah pecahnya pembuluh darah pada mata sehingga menyebabkan bagian putih mata (sklera) menjadi merah, biasanya di satu mata. Konjungtiva adalah membran tipis transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata.

Membran konjungtiva adalah lapisan pelindung terluar bola mata. Konjungtiva mengandung saraf dan memiliki banyak pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini biasanya hampir tidak terlihat, tetapi menjadi lebih besar dan lebih terlihat saat mata mengalami peradangan.

Pembuluh darah kecil tersebut agak rapuh dan mudah pecah, sehingga menyebabkan perdarahan subkonjungtiva. Hal ini ditandai dengan bercak merah terang atau merah tua pada sklera.

Gejala Perdarahan Subkonjungtiva

Gejala utamanya adalah pecahnya pembuluh darah pada mata yang menyebabkan bercak merah pada sklera. Kondisi ini jarang disadari oleh penderita sampai mereka melihat diri sendiri di cermin atau diberi tahu oleh orang lain tentang kondisi mata mereka.

Penderita kondisi ini biasanya tidak akan mengalami perubahan penglihatan, pengeluaran cairan, atau nyeri. Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan gatal di permukaan mata.

Bercak merah pada putih mata dapat bertahan selama 24 hingga 48 jam. Kemudian, kondisinya akan perlahan-lahan menguning saat mata menyerap darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika mengalami gejala berikut:

  • Bercak darah di bagian putih mata tidak hilang selama 2-3 minggu.
  • Mengalami masalah penglihatan atau nyeri.
  • Munculnya bercak merah terang di kedua sklera mata.
  • Bercak darah memenuhi seluruh mata atau bahkan iris.

Penyebab Perdarahan Subkonjungtiva

Sebagian besar kasus ini terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Namun, kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah di mata.

Orang mungkin mengalami bercak merah terang pada sklera mata saat bangun tidur dan baru menyadari saat melihat diri sendiri di cermin. Sedangkan bercak merah pada sklera mata yang muncul tiba-tiba mungkin pertama kali diketahui oleh orang lain yang melihat titik merah di mata Anda.

Berikut ini beberapa penyebab perdarahan subkonjungtiva:

  • Batuk yang keras
  • Bersin yang keras
  • Ketegangan mata
  • Mengangkat benda berat
  • Menggosok mata dengan kasar
  • Cedera
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gangguan perdarahan
  • Obat-obatan tertentu seperti aspirin dan steroid
  • Operasi
  • Infeksi mata
  • Infeksi yang terkait dengan demam, seperti influenza dan malaria
  • Penyakit tertentu seperti diabetes dan lupus eritematosus sistemik
  • Parasit
  • Kekurangan vitamin C

Faktor Risiko Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan subkonjungtiva adalah kondisi yang dapat terjadi pada usia berapa pun. Risiko mengalami kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain itu, berikut ini faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami perdarahan subkonjungtiva:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gangguan pembekuan darah
  • Obat pengencer darah tertentu, seperti warfarin dan aspirin

Diagnosis

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat medis dan riwayat pengobatan untuk menentukan penyebab perdarahan subkonjungtiva dan melakukan pemeriksaan fisik. Tekanan darah juga dapat diperiksa sebagai bagian dari pemeriksaan.

Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan pengujian gangguan perdarahan dengan mengambil sampel darah. Jika trauma menjadi penyebab, maka akan dilakukan pemeriksaan yang lebih rinci. Pada bayi yang baru lahir, bercak merah terang pada sklera mata kadang-kadang dapat terjadi sebagai akibat dari proses kelahiran.

Pengobatan Perdarahan Subkonjungtiva

Kondisi ini biasanya tidak memerlukan perawatan karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 sampai 14 hari, secara bertahap akan menjadi lebih ringan dan bercak merah terlihat samar. Berikut adalah beberapa cara mengobati perdarahan subkonjungtiva:

  • Kompres dingin. Menerapkan es yang dibungkus kain pada area mata atau kelopak mata dapat membantu meredakan pembengkakan dan ketidaknyamanan.
  • Obat tetes air mata buatan. Dokter mungkin menyarankan penggunaan obat tetes air mata buatan beberapa kali sehari jika mata terasa teriritasi.
  • Obat tetes antibiotik atau salep. Kedua obat ini dapat diresepkan jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi eksternal.
  • Obat tekanan darah tinggi. Jika bercak merah di mata disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau gangguan perdarahan, dokter dapat meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah.

Jangan mengonsumsi obat apa pun yang dapat meningkatkan risiko perdarahan, seperti aspirin atau warfarin. Namun, sebaiknya tanyakan kepada dokter apakah penggunaan obat harus dihentikan atau dilanjutkan.

Jangan menghentikan penggunaan obat pengencer darah tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat-obatan ini sering kali sangat penting dalam pengobatan dan jarang harus dihentikan saat terjadi perdarahan subkonjungtiva.

Komplikasi Perdarahan Subkonjungtiva

Penyakit ini jarang menyebabkan komplikasi serius. Jika perdarahan subkonjungtiva disebabkan oleh trauma, dokter akan memeriksa mata untuk memastikan tidak ada komplikasi atau cedera mata lainnya.

Pencegahan Perdarahan Subkonjungtiva

Bercak merah pada sklera mata tidak selalu dapat dicegah, namun ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko, antara lain:

  • Menghindari penggunaan obat yang memicu perdarahan.
  • Jangan menggosok mata dengan kasar karena bisa menyebabkan iritasi.
  • Jika merasa ada benda di mata, sebaiknya gunakan obat tetes air mata buatan daripada membersihkannya dengan jari.
  • Selalu gunakan kacamata pelindung jika melakukan aktivitas yang berisiko terkena benda kecil pada mata.

Jika Anda sering mengalami perdarahan subkonjungtiva terkait dengan memar atau mudah mengalami perdarahan di bagian tubuh lainnya, sebaiknya periksakan ke dokter.

Kondisi ini perlu didiagnosis untuk memastikan masalah perdarahan yang mendasarinya atau masalah pembekuan darah. Perawatan yang efektif dari kondisi yang mendasarinya dapat mencegah perdarahan di masa mendatang.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Subconjunctival Hemorrhage. https://www.webmd.com/eye-health/subconjunctival-hemorrhage-eye-red-spot-causes#1. (Diakses pada 30 Juli 2020)
  2. Colledge, Helen dan Matthew S. Bleeding Under the Conjunctiva (Subconjunctival Hemorrhage). https://www.healthline.com/health/subconjunctival-hemorrhage. (Diakses pada 30 Juli 2020)
  3. Dahl, Andrew A. 2019. Subconjunctival Hemorrhage. https://www.medicinenet.com/subconjunctival_hemorrhage/article.htm. (Diakses pada 30 Juli 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2019. Subconjunctival hemorrhage (broken blood vessel in eye). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/subconjunctival-hemorrhage/symptoms-causes/syc-20353826. (Diakses pada 30 Juli 2020)

About The Author

Cara Menghitung Berat Badan Ideal, Mudah dan Akurat!