Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Meskipun mirip, perbedaan darah rendah dan kurang darah terlihat jelas dari gejala dan penyebabnya. Kedua kondisi medis ini sering disamakan oleh banyak orang, menyebabkan kesalahpahaman. Berikut adalah penjelasan perbedaan antara keduanya.

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Bagaimana membedakan keduanya? Perbedaan antara darah rendah dan kurang darah dapat dilihat dari gejala yang dialami, penyebabnya, dan cara pengobatannya.

Berikut adalah penjelasan perbedaan antara darah rendah dan kurang darah:

1. Darah Rendah (Hipotensi)

Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah lebih rendah dari normal. Tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg, sedangkan tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg.

Tekanan darah yang lebih rendah saat jantung berkontraksi disebut tekanan sistolik (90), sementara tekanan darah ketika jantung berelaksasi adalah tekanan diastolik (60).

Tanda-tanda Darah Rendah

Tanda-tanda tekanan darah rendah bisa menunjukkan masalah kesehatan yang mendasari, terutama jika terjadi penurunan tiba-tiba atau gejala lain, seperti:

  • Penglihatan kabur atau buram
  • Pusing
  • Mual
  • Kelelahan
  • Kurang konsentrasi
  • Syok
  • Pingsan

Tekanan darah rendah yang ekstrem dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Tanda-tanda darah rendah yang serius meliputi:

  • Napas cepat dan dangkal
  • Kulit dingin, lembap, pucat
  • Lemah dan denyut nadi cepat
  • Kebingungan, terutama pada orang tua

Penyebab Darah Rendah

Tekanan darah pada setiap orang dapat turun pada suatu waktu. Beberapa kondisi dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang berkelanjutan dan berisiko jika tidak segera ditangani. Berikut adalah beberapa penyebab hipotensi:

  • Kehilangan darah akibat cedera
  • Keadaan kehamilan, karena kebutuhan suplai darah yang meningkat
  • Gangguan sirkulasi akibat serangan jantung atau kerusakan katup jantung
  • Syok anafilaksis, yang merupakan bentuk parah dari reaksi alergi
  • Gangguan endokrin seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid
  • Infeksi berat (septikemia) yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang mengancam jiwa atau disebut syok septik
  • Dehidrasi yang dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kelelahan
  • Beberapa jenis obat seperti beta-blocker, nitrogliserin (obat penyakit jantung), diuretik, antidepresan trisiklik, dan obat disfungsi ereksi

Pengobatan Darah Rendah

Untuk darah rendah tanpa gejala atau gejala ringan, biasanya tidak memerlukan pengobatan. Jika terdapat gejala, pengobatannya tergantung pada penyebabnya. Namun, jika penyebabnya tidak jelas atau tidak ada pengobatan yang spesifik, tujuannya adalah meningkatkan tekanan darah dan mengurangi gejala. Pengobatan tergantung pada usia, kesehatan, dan jenis darah rendah yang dialami.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi tekanan darah rendah, baik secara alami maupun dengan obat-obatan:

  • Meningkatkan asupan garam
  • Minum lebih banyak air
  • Menggunakan stocking kompresi (khusus untuk darah rendah)
  • Mengonsumsi obat-obatan seperti fludrocortisone dan midodrine
  • Makan makanan kecil dan rendah karbohidrat
  • Olahraga secara teratur

2. Kurang Darah (Anemia)

Selanjutnya, mari kita bahas tentang kurang darah, mulai dari definisi, gejala, hingga pengobatannya.

Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Anemia memiliki beberapa jenis dengan penyebab yang berbeda. Anemia bisa bersifat sementara atau kronis, dan tingkat keparahannya bervariasi.

Perbedaan antara darah rendah dan kurang darah dapat dilihat dari gejala hingga pengobatannya seperti berikut.

Tanda-tanda Kurang Darah

Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebabnya. Jika anemia disebabkan oleh penyakit kronis, gejalanya mungkin menjadi lebih tidak terlihat, sehingga anemia perlu didiagnosis melalui tes yang lebih spesifik.

Tergantung pada penyebabnya, tanda kurang darah dapat meliputi:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Rasa lelah
  • Kekurangan energi
  • Kulit pucat atau kuning
  • Sesak napas
  • Detak jantung yang tidak teratur
  • Nyeri dada
  • Tangan dan kaki yang terasa dingin

Penyebab Kurang Darah

Kekurangan sel darah merah dalam tubuh biasanya disebabkan oleh pendarahan. Kondisi ini dapat berkembang secara perlahan atau terjadi tanpa disadari.

Penyebab pendarahan yang dapat menyebabkan anemia meliputi:

  • Gangguan gastrointestinal seperti ulkus peptikum, wasir, gastritis, dan kanker
  • Anemia defisiensi besi, yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat menyebabkan ulkus peptikum dan gastritis
  • Menstruasi, terutama jika mengalami pendarahan yang berlebihan
  • Kehamilan, terutama jika tidak mengonsumsi suplemen multivitamin yang mengandung asam folat dan zat besi
  • Kondisi kronis seperti kanker, diabetes, gagal ginjal, atau kondisi-kondisi kronis lainnya yang dapat mengakibatkan kekurangan sel darah merah
  • Usia di atas 65 tahun, yang menambah risiko anemia

Pengobatan Kurang Darah

Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya. Misalnya, anemia defisiensi besi dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau makan makanan yang kaya akan zat besi, seperti bayam, tahu, daging, dan lainnya.

Jika tubuh kesulitan menyerap vitamin B12 dari makanan, mungkin diperlukan suntikan vitamin B12. Pada awalnya, suntikan mungkin diberikan setiap hari, kemudian dilanjutkan dengan suntikan bulanan atau tergantung pada kondisi pasien.

Anemia akibat penyakit kronis tidak memiliki pengobatan yang spesifik. Fokus utama dokter adalah merawat penyakit yang mendasarinya. Jika gejalanya parah, transfusi darah atau suntikan hormone sintetis seperti erythropoietin dapat digunakan untuk merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.

Pasien anemia juga bisa melakukan pencegahan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan beragam.

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan antara darah rendah dan kurang darah. Setelah mengetahui perbedaannya, Anda tidak akan lagi bingung mengenai kedua kondisi medis ini. Semoga bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. 2019. Understanding Low Blood Pressure — the Basics. https://www.webmd.com/heart/understanding-low-blood-pressure-basics#1. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  2. Anonim. 2019. Anemia. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-anemia-basics#1. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  3. Mayo Clinic Staff. 2020. Low blood pressure (hypotension). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20355465. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2019. Anemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptomscauses/syc-20351360. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  5. Roth, Erica. 2019. Everything You Need to Know About Low Blood Pressure. https://www.healthline.com/health/hypotension. (Diakses pada 11 Mei 2020)

About The Author

Elsiron: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

13 Obat Jamur Kuku yang Alami dan Medis (Ampuh!)