Setiap orang pasti pernah mengalami ngiler saat tidur. Meski kondisi ini normal, jika air liur keluar berlebihan, perlu diwaspadai. Simak penjelasan tentang penyebab tidur ngiler dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab Ngiler saat Tidur
Tidur ngiler bisa disebabkan oleh produksi air liur berlebihan, masalah menelan, atau konsumsi obat tertentu. Air liur berlebihan juga dikenal sebagai hipersalivasi atau sialorrhea, dan bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang serius.
Jika Anda bangun dengan bantal yang basah karena air liur, sebaiknya mencari tahu apa yang terjadi pada tubuh Anda.
Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab tidur ngiler:
1. Alergi Musiman
Ngiler bisa disebabkan oleh alergi musiman yang sering tidak disadari. Gejala alergi musiman meliputi mata gatal, hidung meler, dan bersin, yang juga bisa menyebabkan air liur berlebih. Jamur dan serbuk sari adalah alergen umum yang bisa menyebabkan hal ini.
2. Sinus Congestion atau Infeksi Saluran Pernapasan
Radang atau infeksi sinus dapat menyebabkan penyumbatan dan drainase air liur yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena sinus berada di bagian belakang tulang dahi, dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
3. Radang Tenggorokan (Faringitis) dan Radang Amandel
Faringitis atau radang amandel dapat menyebabkan kesulitan menelan dan air liur berlebih di mulut.
4. Sleep Apnea
Sleep apnea, gangguan pernapasan saat tidur, dapat menyebabkan ngiler. Sleep apnea ada dua jenis: obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.
5. Kelainan Saraf
Kelainan saraf, seperti cerebral palsy, penyakit Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), stroke, epiglotitis, bell’s palsy, atau sindrom Guillain-Barré, dapat menyebabkan kelemahan otot wajah dan produksi air liur berlebih.
6. Mononukleosis
Mononukleosis, infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV), dapat menyebabkan produksi air liur berlebih. Gejala lainnya meliputi radang tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, bawah ketiak, dan selangkangan.
7. Efek Samping dari Pengobatan
Beberapa obat seperti obat gangguan kejiwaan, penyakit Alzheimer, atau myasthenia gravis dapat menyebabkan produksi air liur berlebihan saat tidur.
Cara agar Tidak Ngiler saat Tidur
Setelah mengetahui penyebab ngiler saat tidur, penting untuk mengetahui cara mengatasinya. Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasari kondisi.
Pendekatan non-invasif meliputi terapi motorik oral dan perubahan posisi tidur. Pendekatan invasif meliputi operasi dan injeksi Botox pada kelenjar ludah.
Berikut ini merupakan beberapa cara menghilangkan ngiler saat tidur:
1. Mengubah Posisi Tidur
Jika ngiler terkait dengan posisi tidur, cobalah tidur terlentang. Gunakan bantal wedge untuk membantu mempertahankan posisi ini sepanjang malam.
2. Terapi Wicara
Terapi wicara dapat meningkatkan stabilitas rahang dan kekuatan lidah serta memperbaiki kemampuan menelan dan mengurangi air liur.
3. Mengobati Alergi dan Sinus
Mengatasi infeksi dan alergi sinus dapat mengurangi produksi air liur dan menghindari hidung tersumbat.
4. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan obat seperti Scopolamine, Glycopyrrolate, atau Atropine sulfate untuk mengurangi produksi air liur berlebih.
5. Botox Injections
Injeksi Botox pada kelenjar ludah dapat mengurangi produksi air liur. Efek sampingnya biasanya bertahan sekitar 6 bulan.
6. Operasi
Pembedahan dilakukan hanya jika kondisi neurologis mendasari menyebabkan produksi air liur yang parah. Metode bedah mungkin melibatkan pengangkatan kelenjar ludah sublingual atau submandibular.
Referensi
- Anonim. 2019. What Causes Drooling? [Online]. Tersedia di https://www.healthline.com/health/drooling.
- Barry, Paula S. 2018. Why Am I Drooling? 4 Causes of Excessive Drooling [Online]. Tersedia di https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2018/october/drooling.
- Hayes, Kristin. 2020. Drooling Causes and Treatments [Online]. Tersedia di https://www.verywellhealth.com/what-causes-drooling-1191909.
- Pietro, MaryAnn De. 2018. What is the cause of drooling? [Online]. Tersedia di https://www.medicalnewstoday.com/articles/321622.