Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Puting Mengeras, Apakah Berbahaya?

Myles Bannister

Puting mengeras tidak selalu menandakan bahwa seseorang sedang terangsang atau karena kedinginan. Beberapa gangguan medis dapat menyebabkan kondisi ini. Apakah kondisi ini berbahaya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Penyebab Puting Mengeras

Puting mengeras secara tiba-tiba pada dasarnya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Saraf pada puting bereaksi terhadap rangsangan fisik maupun psikologis. Terkadang gesekan baju dengan kulit saja sudah dapat membuat puting keras.

Namun, apabila kondisi ini muncul bersama dengan gejala lain, bisa jadi penyebabnya adalah kondisi medis tertentu.

Berikut adalah penyebab puting mengeras yang mungkin terjadi:

1. Suhu

Ketika terjadi perubahan suhu udara, tubuh kita dapat mengalami reaksi tertentu.

Suhu dingin merupakan penyebab puting mengeras yang umum. Hal ini karena penurunan suhu menstimulasi sel saraf di puting. Reaksi ereksi puting ketika dingin serupa dengan reaksi merinding.

2. Bergairah

Puting wanita juga dapat mengeras ketika sedang bergairah baik karena aktivitas seksual atau hanya karena membayangkan hal yang membangkitkan gairah seksual.

Puting adalah bagian tubuh wanita yang sangat sensitif. Ketika dirangsang, saraf akan memberi sinyal pada otot untuk berkontraksi sehingga puting mengeras. Sensasi lain yang mungkin dirasakan adalah jantung berdebar lebih cepat, napas lebih cepat, wajah memerah, dan vagina basah atau bengkak.

3. Alergi atau Sensitivitas

Jika Anda mengalami alergi atau sensitivitas, penggunaan produk seperti sabun, lotion, atau deterjen pakaian dapat memengaruhi puting. Selain mengeras, gejala lain yang dapat muncul adalah kemerahan, gatal, ruam, dan pecah-pecah.

4. Ovulasi

Ketika ovulasi, kadar estrogen meningkat dan dapat menyebabkan gejala tertentu pada sebagian wanita.

Payudara nyeri dan puting tegang adalah gejala yang mungkin dirasakan wanita yang sedang berovulasi. Gejala lainnya termasuk perubahan serviks, suhu basal tubuh, nyeri panggul, kembung, dan peningkatan libido.

5. Kehamilan

Ovulasi bukan satu-satunya kondisi yang menyebabkan perubahan pada payudara. Kehamilan juga memiliki efek serupa karena perubahan hormon menyebabkan peningkatan suplai darah pada payudara.

Selain puting yang lebih menonjol dan mengeras, payudara selama kehamilan dapat mengalami perubahan lain seperti areola yang membesar, areola yang lebih gelap, sensitivitas payudara yang meningkat, dan keluarnya kolostrum.

6. Menyusui

Puting mengeras dapat terjadi saat menyusui atau menjadi tanda mastitis.

Mastitis adalah peradangan pada puting yang umum terjadi pada ibu menyusui, terutama di awal masa menyusui. Mastitis ditandai dengan puting lecet dan pecah-pecah. Kondisi ini dapat terjadi akibat saluran ASI tersumbat atau infeksi bakteri.

7. Menopause dan Perimenopause

Perubahan hormon selama perimenopause dan menopause dapat menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan perubahan pada payudara seperti nyeri. Meskipun tidak umum, perubahan pada payudara ini juga dapat membuat puting tegak.

8. Abses Payudara

Abses payudara disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui puting yang mengalami iritasi. Kondisi ini biasanya dipicu oleh mastitis yang tidak diobati, tindik puting, atau kerusakan lainnya yang memungkinkan bakteri masuk ke payudara.

Abses payudara dapat menyebabkan gejala lain seperti nyeri payudara, peradangan, demam, nyeri otot, mual, dan sakit kepala.

9. Siklus Menstruasi

Perubahan pada payudara juga dapat terjadi ketika kadar progesteron meningkat sekitar seminggu sebelum menstruasi. Kondisi ini mungkin dapat terjadi bersamaan dengan gejala premenstrual syndrome (PMS) lainnya.

Lain halnya dengan postmenstrual syndrome yang terjadi di akhir menstruasi, payudara juga bisa mengalami perubahan saat kondisi ini terjadi.

10. Olahraga

Gesekan yang terjadi saat berolahraga tanpa menggunakan bra yang pas dapat membuat puting keras. Gesekan ini juga dapat menyebabkan nyeri, iritasi, hingga pendarahan pada puting.

11. Sariawan

Sariawan bukan hanya dapat muncul di mulut, tapi juga di payudara.

Kondisi ini biasanya mengindikasikan kandidiasis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida. Sariawan payudara dapat menyebabkan sakit dan pengerasan payudara, sensasi terbakar, nyeri, dan pecah-pecah.

Infeksi ini dapat ditularkan dari ibu menyusui ke bayinya, sehingga kedua belah pihak harus mendapatkan perawatan untuk mencegah perkembangan infeksi.

12. Efek Samping Pil KB

Pil KB dapat memengaruhi hormon pada tubuh wanita dan sering kali menimbulkan gejala serupa kehamilan. Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh beradaptasi dengan pil KB tersebut. Pada umumnya, beradaptasi membutuhkan waktu beberapa bulan.

13. Efek Samping Pengobatan

Beberapa jenis terapi obat juga dapat memengaruhi kondisi puting.

Obat yang diresepkan untuk depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan rasa sakit dan gejala lain pada payudara dan puting. Selain itu, obat herbal yang bertujuan meningkatkan produksi ASI dapat menyebabkan perubahan pada payudara seperti nyeri dan kepekaan yang meningkat.

14. Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan penyebab puting mengeras yang perlu diwaspadai.

Meskipun tidak semua orang dengan kanker payudara mengalami perubahan pada puting, gejala ini tetap bisa muncul pada sebagian orang. Selain itu, gejala kanker payudara lainnya termasuk nyeri, kemerahan, bersisik, penebalan, dan keluarnya cairan abnormal dari puting.

Kapan Harus ke Dokter?

Puting yang mengeras tiba-tiba biasanya adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Ini bisa terjadi kapan saja tanpa ada penyebab yang pasti. Perawatan tidak diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

Namun, Anda harus mewaspadai kondisi ini jika kemunculannya bersamaan dengan gejala lain seperti:

  • Nyeri
  • Keluarnya cairan abnormal dari puting

Jika kondisi ini disebabkan oleh PMS, menopause, atau alergi, dokter mungkin akan memberikan solusi untuk mengatasi gejala lain yang Anda alami.

Referensi

  1. Barhum, Lana. 2018. Why do nipples become hard? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321100. (Diakses 28 Agustus 2020).
  2. Scaccia, Annamarya. 2019. I’m Not Cold, So Why Are My Nipples Hard? https://www.healthline.com/health/womens-health/why-are-my-nipples-hard. (Diakses 28 Agustus 2020).

About The Author

Kembar Siam: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Tizanidine: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll