Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Pusing Saat Berdiri

Myles Bannister

Saat berdiri setelah duduk atau berbaring, bisa terjadi penurunan tekanan darah atau hipotensi ortostatik (hipotensi postural). Hal ini dapat menyebabkan pusing ringan hingga pingsan. Pusing saat duduk lama umumnya dirasakan oleh orang yang lebih tua.

Situasi ini dapat berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki gangguan keseimbangan seperti orang tua, karena dapat menyebabkan patah tulang atau cedera otak.

Menurut Livestrong, tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh dua faktor:

  1. Aliran darah yang dipompa oleh jantung, semakin tinggi aliran darah maka semakin tinggi tekanan darah.
  2. Adanya hambatan di dalam pembuluh darah. Semakin tinggi hambatannya, maka semakin tinggi tekanan darah.

Hipotensi ortostatik biasanya terjadi sebagai kasus ringan yang berlangsung beberapa detik setelah berdiri. Namun jika kondisi ini berlangsung lama atau menyebabkan pingsan, bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Ketika berdiri, gravitasi membuat darah berkumpul di kaki. Hal ini menurunkan tekanan darah karena sedikit sirkulasi kembali ke jantung. Sel-sel khusus di sekitar jantung dan arteri leher menurunkan tekanan darah dan memperkuat detak jantung untuk memompa lebih banyak darah dan menjaga tekanan darah stabil.

Sel-sel ini juga membuat pembuluh darah menyempit yang dapat meningkatkan resistensi terhadap aliran darah dan tekanan darah.

Penyebab Hipotensi Ortostatik

Hipotensi ortostatik terjadi ketika ada yang mengganggu proses alami tubuh untuk mempertahankan tekanan darah. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Dehidrasi

Kondisi tubuh yang demam, muntah, kekurangan cairan, diare, dan olahraga berat dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi membuat tubuh kehilangan banyak air dan natrium sehingga menyebabkan kelemahan, pusing, dan kelelahan.

2. Gangguan pada jantung

Beberapa kondisi jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah, seperti bradikardia (denyut jantung rendah), masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung. Kondisi ini mengganggu sirkulasi darah dalam tubuh.

3. Diabetes

Penyakit diabetes yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi akibat sering buang air kecil. Selain itu, diabetes dapat merusak saraf yang mengatur tekanan darah.

4. Gangguan sistem saraf

Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf seperti Parkinson, multiple system atrophy (sindrom Drager), dan amyloidosis (pengendapan protein amyloid di organ seperti jantung yang mengganggu fungsi jantung). Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu regulasi tekanan darah normal dalam tubuh.

Mengobati Hipotensi Ortostatik

Perawatan untuk pusing saat berdiri lama tergantung pada penyebabnya. Perubahan gaya hidup yang disarankan oleh dokter mungkin meliputi:

  • Tingkatkan asupan cairan dan batasi konsumsi alkohol jika mengalami dehidrasi.
  • Berdiri perlahan ketika beranjak dari kursi atau tempat tidur.
  • Lakukan latihan isometrik sebelum bangun, misalnya dengan meremas bola karet atau handuk dengan tangan.
  • Sesuaikan dosis obat atau ganti dengan obat lain jika obat menjadi penyebabnya.
  • Kenakan stoking kompresi untuk meningkatkan sirkulasi di kaki.
  • Hindari menyilangkan kaki atau berdiri dalam waktu yang lama.
  • Hindari berjalan di cuaca panas.
  • Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi.
  • Hindari makan makanan kaya karbohidrat.
  • Tambahkan garam ke makanan sehari-hari untuk menjaga keseimbangan cairan.

Untuk kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan obat yang meningkatkan volume darah atau menyempitkan pembuluh darah. Menurut Klinik Cleveland, obat-obatan tersebut dapat mencakup:

  • Fludrocortisone (Florinef)
  • Midodrine (ProAmatine)
  • Erythropoietin (Epogen, Procrit)
  • Pyridostigmine (Mestinon)

Demikianlah penjelasan tentang penyebab pusing saat berdiri atau hipotensi ortostatik. Oleh karena itu, waspadai kondisi ini jika sangat mengganggu aktivitas Anda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, Teman Sehat!

About The Author

Neurobion: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Dll

Rehabilitasi Medik: Panduan, Jenis, dan Manfaat