Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Nyeri Perineum pada Pria dan Wanita

Myles Bannister

Seperti Apa Nyeri pada Perineum?

Nyeri pada perineum biasa terjadi pada pria dan wanita. Terkadang, duduk terlalu lama dengan posisi yang tidak nyaman atau bersepeda dalam waktu yang lama dapat menyebabkan nyeri yang intens dan tidak nyaman.

Nyeri pada perineum sering kali terjadi karena tekanan di area dekat kemaluan yang tinggi. Namun, kondisi ini biasanya membaik seiring berjalannya waktu. Namun, jika nyeri tidak bisa diatasi, penting untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab Nyeri Perineum pada Pria dan Wanita

Ada banyak penyebab nyeri pada perineum yang dapat terjadi pada pria dan wanita. Berikut adalah penyebab umum nyeri yang tidak terkait dengan gangguan khusus.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria dan wanita. Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan inflamasi pada jalur keluarnya urine dan mengakibatkan rasa nyeri saat buang air kecil.

Jika infeksi saluran kemih ditangani dengan baik, nyeri di daerah kemaluan dan perineum akan berkurang. Namun, jika gejalanya semakin parah dan bakteri menyebar ke area lain, nyeri akan menjadi lebih sering muncul.

Interstitial cystitis

Kondisi yang disebut interstitial cystitis lebih umum terjadi pada wanita, tetapi pria juga dapat mengalaminya. Interstitial cystitis ditandai dengan sering buang air kecil meskipun kandung kemih belum penuh.

Jika kondisi interstitial cystitis semakin parah, rasa nyeri dan ketidaknyamanan akan semakin sering muncul. Bahkan, rasa nyeri pada selangkangan dan perineum bisa semakin parah dan membuat sulit untuk duduk.

Abses

Jika area sekitar perineum mengalami infeksi dan muncul bisul bernanah, kemungkinan besar akan terasa sakit. Terlebih jika terjadi pembengkakan dan kulit di sekitarnya terasa sangat panas.

Cedera

Cedera juga dapat menyebabkan masalah pada area perineum baik pada pria maupun wanita. Cedera dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti mengenakan celana dalam yang terlalu ketat atau adanya tekanan kuat di area selangkangan.

Jika cedera pada area perineum tidak parah, kemungkinan besar akan sembuh dengan cepat. Namun, jika cedera parah dan menyebabkan robek atau perdarahan, penanganan yang tepat harus segera dilakukan.

Disfungsi Otot Panggul

Disfungsi otot panggul dapat menyebabkan nyeri pada perineum dan sekitarnya. Penting bagi pria dan wanita untuk menjaga otot ini agar tetap sehat dan menghindari rasa nyeri atau masalah lainnya.

Pudendal Neuralgia

Pudendal Neuralgia adalah nyeri yang berkelanjutan di sekitar panggul yang disebabkan oleh iritasi atau kerusakan saraf pudendal. Kondisi ini mempengaruhi bagian bawah bokong, perineum, area anus, vulva pada wanita, dan kantung zakar.

Jika mengalami kondisi ini, baik pria maupun wanita sebaiknya menghindari bersepeda terlalu sering, duduk terlalu lama, atau mengalami sembelit. Penanganannya dapat dilakukan melalui operasi atau dengan menginjeksikan obat pereda nyeri.

Penyebab Nyeri Perineum pada Pria

Secara spesifik, nyeri perineum pada pria disebabkan oleh prostatitis. Inflamasi pada kelenjar prostat dapat terjadi karena infeksi saluran kemih. Jika infeksi tidak segera ditangani, bakteri dapat terus naik dan menyebar ke area lainnya.

Kondisi ini dapat sembuh dengan menggunakan antibiotik. Selain itu, pria juga disarankan untuk minum lebih banyak air dan menjaga kebersihan tubuh mereka.

Penyebab Nyeri Perineum pada Wanita

Pada wanita, nyeri perineum secara spesifik disebabkan oleh beberapa kondisi berikut.

Vulvodynia

Nyeri ini muncul di sekitar bukaan vagina. Karena nyeri yang intens, kemungkinan besar akan menyebar ke perineum yang berdekatan.

Robek Saat Bersalin

Saat persalinan normal, area perineum mungkin mengalami robekan, terutama jika bayi yang lahir memiliki ukuran yang besar. Setelah proses persalinan selesai, area perineum akan dijahit untuk menutup luka. Proses penyembuhan ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang sering muncul. Bahkan setelah sembuh, nyeri dapat terjadi jika wanita duduk terlalu lama.

Pemeriksaan Dokter

Banyak nyeri perineum dapat diatasi dengan baik. Contohnya, nyeri yang disebabkan oleh jahitan minor setelah persalinan. Setelah luka mengering dan kulit yang robek menyembuh, tidak akan ada rasa sakit yang muncul.

Jika rasa sakit yang muncul di sekitar perineum mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan biasanya dilakukan untuk mengetahui penyebab utama nyeri terutama di area kemaluan.

Dokter akan meresepkan terapi khusus pada otot sekitar perineum. Jika otot kembali normal dan kuat, kemungkinan besar rasa sakit akan hilang perlahan-lahan. Penggunaan obat pereda nyeri jarang diberikan kecuali dalam kasus yang parah.

Inilah beberapa penyebab nyeri yang terjadi pada area perineum. Kondisi ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Jika nyeri yang Anda alami mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk segera memeriksakan diri.

Sumber:

  1. Villines, Zawn. 2019. What can cause pain in the perineum?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326584.php. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  2. Shelly, Beth. 2018. Perineal Pain. https://www.ics.org/committees/standardisation/terminologydiscussions/perinealpain. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  3. Osborn, Corinne. 2018. What Causes Perineum Pain?. https://www.healthline.com/health/perineum-pain. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  4. NHS. Pudendal neuralgia. https://www.nhs.uk/conditions/pudendal-neuralgia/. (Diakses pada 10 Oktober 2019).

About The Author

8 Dampak Negatif Makan Tidak Teratur!

Encopresis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan