Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Mata Juling, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

Ada beberapa faktor penyebab mata juling. Kondisi ini perlu ditangani lebih lanjut karena dapat mengganggu fokus penglihatan. Berikut penjelasan mengenai penyebab mata juling dan gejala yang perlu diketahui!

Apa Itu Mata Juling?

Mata juling adalah kelainan mata di mana pengidapnya memiliki dua bola mata yang tidak sejajar. Hal ini menyebabkan mata melihat pada arah yang berbeda. Di dunia medis, mata juling dikenal dengan istilah strabismus.

Strabismus atau mata juling terjadi karena ada kesalahan pada otot yang mengendalikan gerakan mata. Seiring berjalannya waktu, mata juling dapat menyebabkan masalah penglihatan yang lebih serius, yaitu amblyopia. Oleh karena itu, penyakit mata ini harus segera ditangani secara medis.

Penyebab Mata Juling

Mata juling (strabismus) terjadi karena otot yang mengendalikan gerakan indera penglihatan mengalami gangguan. Pada normalnya, ada sekitar 6 otot mata yang bertugas mengatur pergerakan mata. Namun, jika otot-otot ini tidak terkoordinasi dengan baik, kedua mata akan bergerak ke arah yang berbeda.

Akibatnya, penglihatan menjadi tidak fokus karena otak harus memproses dua gambar yang berbeda dari masing-masing mata.

Apa yang menyebabkan otot mata bermasalah sehingga terjadi mata juling? Berikut adalah beberapa penyebab mata juling pada anak dan orang dewasa.

1. Penyebab Mata Juling pada Anak

Mata juling atau strabismus sering dialami oleh anak-anak. Penyebab mata juling pada anak bermacam-macam, antara lain:

  • Retinoblastoma
  • Retinopati
  • Hemangioma
  • Cerebral palsy
  • Sindrom Apert
  • Rubella bawaan
  • Sindrom incontinentia pigmenti
  • Sindrom Noonan
  • Sindrom Prader-Willi
  • Trisomi 18
  • Cedera otak

2. Penyebab Mata Juling pada Orang Dewasa

Seseorang juga bisa mengalami strabismus atau mata juling saat sudah dewasa. Penyebab mata juling pada orang dewasa meliputi:

  • Diabetes
  • Botulisme
  • Penyakit Grave
  • Stroke
  • Sindrom Guillain-Barre
  • Cedera otak
  • Cedera mata

Penyebab mata juling lainnya meliputi:

  • Hipermetropia
  • Myopia
  • Astigmatisme

Beberapa faktor risiko juga memengaruhi kemungkinan terjadinya mata juling, yaitu:

  • Keturunan (genetik). Orang yang memiliki mata juling bisa mewarisi kondisi ini kepada keturunannya.
  • Kelainan genetik bawaan. Bayi yang lahir dengan kelainan genetik berisiko lebih tinggi mengalami strabismus.
  • Anak-anak. Strabismus atau mata juling lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
  • Gangguan fungsi mata. Penyakit mata seperti miopia dapat menyebabkan strabismus jika tidak segera diatasi.
  • Gangguan fungsi otak. Beberapa masalah otak seperti sindrom Down dan hidrosefalus dapat menyebabkan strabismus.

Ciri dan Gejala Mata Juling

Mata juling mudah dikenali ketika kedua mata terlihat tidak sejajar saat sedang melihat. Gejala lain dari mata juling meliputi:

  • Objek terlihat ganda
  • Sulit fokus pada objek sehingga perlu menutup salah satu mata untuk fokus
  • Mata tidak bergerak bersamaan

Pada beberapa kasus, mata juling dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala mata juling yang disebutkan di atas.

Penanganan mata juling sebaiknya dilakukan sejak dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Diagnosis Mata Juling

Untuk memastikan penyebab mata juling dan menentukan penanganan medis, dokter akan melakukan diagnosis terhadap pasien.

Berikut adalah prosedur umum yang dilakukan dalam diagnosis mata juling.

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait keluhan yang dialami.

  • Berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apa yang dirasakan?
  • Sedang menderita penyakit apa?
  • Apakah ada alergi obat?

2. Tes Kemampuan Penglihatan

Dokter akan melakukan tes kemampuan penglihatan pasien. Pasien diminta melihat objek, biasanya berupa huruf dan angka, dari jarak tertentu.

Tes ini dilakukan untuk menilai seberapa besar mata juling memengaruhi kemampuan penglihatan pasien.

3. Refraksi Mata

Refraksi mata adalah tes dengan menempatkan beberapa lensa di depan mata.

Tes ini bertujuan untuk mengukur ketebalan lensa yang dibutuhkan agar pasien dapat melihat dengan baik.

Terdapat beberapa metode pemeriksaan lain yang dilakukan oleh dokter, yaitu:

  • Tes retina mata
  • Tes pergerakan mata
  • Tes corneal light reflex

Lengkapi semua prosedur pemeriksaan mata juling ini. Setelah diagnosis keluar dan dokter menentukan metode pengobatan, ikuti petunjuk untuk proses penyembuhan yang maksimal.

Apakah Mata Juling bisa Disembuhkan?

Mata juling atau strabismus adalah kelainan yang dapat diatasi jika belum mencapai tahap yang serius. Cara pengobatannya tergantung pada penyebab mata juling.

Ada beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan, antara lain:

  • Suntik Botox
  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak khusus
  • Terapi otot mata
  • Operasi otot mata

Pada kasus mata juling yang disebabkan oleh penyakit seperti stroke, diabetes, atau cerebral palsy, penanganan dilakukan dengan mengobati penyakit tersebut terlebih dahulu.

Itulah informasi tentang penyebab mata juling, gejala, dan penanganannya. Semoga bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Strabismus (Crossed-Eyes). https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/strabismus#1 (Diakses pada 19 Desember 2019)
  2. Anonim. Strabismus. https://medlineplus.gov/ency/article/001004.htm (Diakses pada 19 Desember 2019)
  3. Badii, C. 2019. Everything you need to know about crossed eyes. https://www.healthline.com/health/crossed-eyes (Diakses pada 19 Desember 2019)
  4. Felman, A. 2017. What to know about squint, or strabismus? https://www.medicalnewstoday.com/articles/220429.php (Diakses pada 19 Desember 2019)

About The Author

Ternyata, Pisang Nggak Cocok untuk Sarapan

8 Gejala Usus Buntu yang Mudah Dikenali (No. 4 Sering Terjadi)