Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Hidung Meler selain Flu

Myles Bannister

Hidung meler terjadi karena beberapa penyebab. Apa saja penyebab hidung meler dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasinya!

Penyebab Hidung Meler selain Flu

Hidung meler biasanya terjadi ketika kita sedang mengalami pilek dan flu. Ini akibat infeksi oleh virus yang menyebabkan peradangan pada lapisan selaput lendir hidung. Nah, kondisi ini berujung pada produksi lendir berlebihan.

Tapi, hidung meler juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain. Apa sajakah itu?

1. Alergi

Penyebab pertama adalah alergi. Alergi adalah kondisi ketika sistem imun ‘salah’ dalam mendeteksi benda atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Padahal tidak berbahaya, sistem imun justru menganggap benda atau zat asing tersebut sebagai ancaman.

Sistem imun merespons dengan melepaskan senyawa histamin. Senyawa ini menimbulkan reaksi alergi yang salah satunya adalah hidung meler.

Beberapa alergen yang menjadi pemicu meliputi:

Cara mengatasi alergi dan gejala hidung berair ini adalah dengan menghindari alergen-alergen itu. Anda juga bisa mengonsumsi obat antihistamin yang bisa dikonsumsi tanpa resep dokter. Jika reaksi alergi tidak kunjung sembuh dan semakin parah, barulah periksakan diri ke dokter sekaligus dapatkan resep obat alergi yang lebih efektif.

2. Sinusitis

Sinusitis (infeksi sinus) adalah komplikasi dari flu. Terjadi ketika rongga di sekitar saluran hidung mengalami peradangan. Peradangan tersebut memicu peningkatan produksi lendir di hidung sehingga menyebabkan hidung meler.

Gejala lain sinusitis meliputi:

  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri di area wajah

Penanganan untuk sinusitis biasanya memberikan obat pereda nyeri, kortikosteroid hidung (untuk menghentikan peradangan), dan antibiotik jika terjadi infeksi bakteri.

3. Rhinitis Nonalergi

Rhinitis nonalergi (rinitis vasomotor) ditandai dengan peradangan pada saluran hidung sehingga gejalanya bisa berupa hidung meler. Penyebab dari kondisi ini tidak diketahui dan tidak dipicu oleh histamin atau alergen seperti pada kasus alergi.

Tetapi, ada beberapa faktor yang kabarnya dapat memicu bentuk rhinitis ini, seperti perubahan suhu, paparan sinar matahari, atau masalah kesehatan tertentu. Gejala hidung berair akibat rhinitis nonalergi dapat diredakan dengan semprotan nasal. Diskusikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.

4. Deviated Septum

Penyebab hidung meler selanjutnya adalah deviated septum, kondisi ketika dinding di antara saluran hidung mengalami pergeseran atau bengkok di satu sisi. Beberapa orang terlahir dengan kondisi ini, tetapi bisa juga terjadi akibat cedera pada hidung.

Deviated septum dapat menyebabkan infeksi sinus berulang dan peradangan di sekitar saluran hidung. Oleh karena itu, masalah ini juga memicu hidung berair.

Pada kasus yang ringan, dokter mungkin meresepkan antihistamin atau semprotan steroid hidung untuk mengatasi gejala ini. Jika tidak berhasil, tindakan operasi untuk memperbaiki septum menjadi solusinya.

5. Perubahan Hormon

Ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan peradangan dan pembesaran pembuluh darah hidung, yang menyebabkan rinitis nonalergi. Ini bisa terjadi selama masa pubertas dan jika Anda mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon.

Perubahan hormon saat hamil juga menjadi alasan mengapa ibu hamil kerap mengalami hidung berair. Guna mengatasi hal ini, Anda dapat menggunakan obat antihistamin hidung atau semprotan saline.

6. Polip Hidung

Polip adalah kondisi ketika selaput lendir pada lapisan dalam hidung membengkak akibat peradangan. Akibat polip, produksi lendir menjadi berlebihan hingga menyebabkan pilek dan hidung meler.

Gejala lain polip hidung meliputi:

  • Penciuman hilang
  • Tekanan pada sinus
  • Mendengkur saat tidur
  • Sakit kepala

Guna mengatasi masalah ini, dokter akan meresepkan semprotan kortikosteroid hidung untuk mengecilkan polip. Selain itu, pasien akan diberikan obat antibiotik untuk mengobati infeksi sinus yang biasanya ikut terjadi.

7. Infeksi Virus Syncytial

Infeksi virus syncytial juga menjadi penyebab hidung meler. Virus ini menyebabkan peradangan pada paru-paru dan saluran pernapasan. Selain hidung berair, gejala umum lainnya termasuk:

  • Hidung tersumbat
  • Batuk kering
  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala

8. Rokok

Asap rokok bisa memicu selaput lendir menghasilkan lendir berlebihan. Pilek bisa terjadi jika berada di sekitar perokok atau di ruangan yang dipenuhi asap rokok.

Satunya cara meredakan gejala pilek—termasuk hidung meler—akibat paparan asap rokok adalah menjauhinya. Bagi Anda yang merokok, berhenti merokok mungkin akan membantu mencegah gejala serupa di kemudian hari.

9. Obat-obatan

Meskipun obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala pilek termasuk hidung berair, pada beberapa orang justru meningkatkan produksi lendir. Obat-obatan yang dimaksud adalah:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin
  • Antidepresan
  • Sedatif
  • Antihipertensi

Membaca label obat akan membantu mengetahui daftar efek samping yang umum. Jika obat menyebabkan pilek, biasanya karena rinitis nonalergi. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini, sekaligus cari alternatif obat yang lebih aman.

10. Udara Kering

Udara kering tidak hanya membuat kulit kering, tetapi juga dapat mengeringkan saluran hidung. Ini mengganggu keseimbangan cairan hidung, hingga menyebabkan peradangan dan akhirnya memicu munculnya gejala pilek seperti hidung meler.

Ini bisa terjadi saat ada udara kering karena cuaca panas atau dingin. Untuk mengelola udara kering di dalam rumah, pasang humidifier untuk menambah kelembapan udara. Kenakan syal untuk menutupi mulut dan hidung saat keluar rumah di musim dingin.

11. Makanan Pedas

Makanan pedas juga bisa menjadi penyebab hidung meler. Ini termasuk bentuk rhinitis nonalergi yang atau rhinitis gustatori. Kondisi ini terjadi akibat stimulasi berlebihan pada saraf sinus saat makan atau menghirup aroma pedas.

Selaput lendir hidung mengira aroma pedas itu sebagai penyebab iritasi, lalu melakukan mekanisme perlindungan. Aktivitas ini memicu saluran hidung menghasilkan lendir ekstra dan menghilangkan iritan.

Tidak perlu khawatir karena respons ini bersifat sementara dan akan segera mereda setelah selesai makan atau menghirup aroma pedas.

Referensi

  1. Anonim. Runny Nose. https://www.mayoclinic.org/symptoms/runny-nose/basics/causes/sym-20050640 (acccessed on 18 November 2020)
  2. Higuera, V. 2019. Causes of Runny Nose. https://www.healthline.com/health/runny-nose-causes#common-cold (accessed on 18 November 2020)
  3. Huzar, T. 2019. What to do about a runny nose. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325248 (accessed on 18 November 2020)

About The Author

Acetazolamide: Dosis, Indikasi, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Berbagai Manfaat Susu Beruang untuk Wajah dan Cara Menggunakannya!