Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Gigi Anak Rusak dan Cara Merawatnya

Myles Bannister

Banyak orang tua yang merasa risih dengan kerusakan gigi pada anak. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama? Yuk, ketahui penyebab gigi anak rusak dan temukan cara merawatnya.

Gigi rusak pada anak

Masalah gigi yang umum pada anak adalah karies gigi dan gigi berlubang. Karies gigi adalah kerusakan gigi yang sering terjadi pada anak-anak.

Anak yang mengalami karies gigi biasanya tidak mendapatkan perawatan gigi yang baik sejak dini. Jika gigi anak rusak karena karies gigi, akan ditandai dengan bercak putih lalu berubah menjadi coklat hingga hitam.

Karies gigi merusak penampilan gigi anak. Sering kali, senyum indahnya terganggu oleh bercak coklat atau hitam pada gigi. Lambat laun, bercak tersebut akan membuat gigi anak tanggal.

Gigi anak juga bisa rusak karena ada lubang. Jika gigi anak berlubang, akan menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu tidur dan makan anak. Kedua masalah gigi tersebut mengganggu kesehatan dan penampilan gigi anak.

Penyebab gigi anak rusak

Gigi anak rusak tidak terjadi dalam sekejap atau tanpa alasan. Ada beberapa penyebab gigi anak rusak. Kenali penyebab tersebut untuk mengetahui kerusakan gigi anak dengan jelas.

Berikut ini adalah beberapa penyebab gigi anak rusak:

1. Minum susu dari botol sambil tiduran

Penyebab utama gigi anak rusak adalah penggunaan botol sebagai media pemberian susu pada anak, terutama susu formula yang manis.

Anak yang minum susu formula dari botol sambil tiduran cenderung memiliki gigi yang rusak. Rasa manis dalam susu menandakan adanya gula yang makanan bagi bakteri mulut seperti Streptococcus mutans.

Penggunaan botol membuat gigi anak selalu terpapar gula. Jika anak menyusu sambil tidur, gigi akan mengalami pengasaman lebih lama. Proses pengasaman tersebut membuat gigi anak rusak dan mengalami karies gigi.

2. Mengonsumsi makanan manis

Gigi rusak pada anak juga bisa terjadi karena hobi mengonsumsi makanan manis. Beberapa makanan manis seperti cokelat, permen, dan biskuit mengandung gula.

Sisa makanan manis tersebut akan menjadi plak dan terasam oleh bakteri. Jika anak memiliki lubang pada giginya, makanan manis akan tersimpan di dalamnya dan membuat bakteri lebih mudah merusak gigi.

3. Tidak rajin menyikat gigi

Gigi anak rusak juga karena kurangnya kebiasaan menyikat gigi. Gigi seharusnya disikat setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Kedua waktu tersebut penting untuk merawat gigi.

Banyak ibu yang lalai untuk mengajari anak menyikat gigi sebelum tidur malam, padahal mulut anak penuh dengan sisa makanan. Waktu tidur malam cukup lama.

Jadi, jika anak tidak menyikat gigi malam sementara mulutnya masih ada sisa makanan, bakteri akan mengasamkan plak dari sisa makanan. Menyikat gigi sebelum tidur membersihkan sisa makanan dan menjaga kesehatan gigi.

Cara merawat gigi anak yang sudah rusak

Tidak perlu khawatir jika gigi anak telah rusak. Yang perlu dilakukan adalah mengetahui cara merawat gigi anak yang rusak dan melakukannya. Tindakan ini bisa memperbaiki kerusakan gigi anak tergantung tingkat keparahannya.

Berikut adalah beberapa cara merawat gigi anak yang rusak:

1. Membiasakan anak menyikat gigi

Menyikat gigi adalah tindakan perawatan gigi anak yang mudah dan murah. Jika kerusakan gigi anak masih ringan, menyikat gigi secara teratur bisa memperbaikinya.

Biasakan anak menyikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Hal ini mencegah kerusakan gigi yang lebih parah. Plak akan bersih dan bakteri Streptococcus mutans akan kekurangan makanan.

2. Tidak menggunakan botol

Kurangi penggunaan botol untuk minum susu secara bertahap. Gantilah dengan gelas. Jangan biarkan anak minum air putih menggunakan botol di malam hari.

Plastik pada nipple botol tetap berpengaruh terhadap kerusakan gigi. Latih anak minum susu dan air putih melalui gelas. Ajak anak berkumur air setelah minum susu agar sisa gula tidak menempel di gigi dan mulut.

3. Mengunjungi dokter gigi

Merawat gigi anak yang rusak memerlukan tindakan dokter gigi jika kerusakan cukup parah. Dokter gigi akan menentukan tindakan yang tepat setelah melihat tingkat kerusakan gigi anak.

Dalam beberapa kondisi, dokter gigi mungkin perlu memberikan filling atau mencabut gigi anak yang rusak. Anda juga bisa berkonsultasi mengenai perawatan gigi anak pasca tindakan.

Mengapa gigi anak yang rusak harus dirawat?

Gigi anak yang rusak harus dirawat. Selain memperbaiki kerusakan, perawatan juga mencegah kerusakan yang lebih parah.

Jangan anggap sepele kerusakan gigi pada anak. Infeksi gigi bisa menyebar ke otak. Selain itu, gigi anak yang rusak dapat mempengaruhi asupan nutrisi dan perkembangan gigi permanen.

Jangan menganggap remeh gigi anak yang rusak. Kerusakan gigi bisa menular ke otak. Selain itu, kerusakan gigi anak dapat berdampak pada asupan nutrisi dan perkembangan gigi permanen.

About The Author

Mengapa Berkeringat Saat Sakit Bisa Bikin Nyaman Tubuh?

Manfaat Bantal Hamil Disertai Fungsi dan Cara Menggunakannya