Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Lansia (Alami dan Medis)

Myles Bannister

Diare pada lansia dapat menjadi masalah yang mengganggu dengan gejala seperti demam dan mual pada diare kronis. Oleh karena itu, penting untuk menangani kondisi ini secepatnya guna mencegah komplikasi. Berikut ini penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi diare pada lansia!

Penyebab Diare pada Lansia

Diare adalah kondisi di mana tinja menjadi cair atau encer dan biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam sehari. Biasanya, diare berlangsung selama satu atau dua hari dan sembuh dengan sendirinya. Baik bayi maupun lansia bisa mengalami diare karena berbagai penyebab.

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum diare pada lansia:

1. Infeksi virus

Berbagai virus seperti rotavirus, norovirus, dan adenovirus dapat menyebabkan diare. Norovirus, yang sangat mudah menular, adalah penyebab yang paling umum dari wabah diare, terutama di kapal pesiar, panti jompo, sekolah, dan pusat penitipan anak.

2. Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat mengganggu saluran pencernaan dan menyebabkan diare, contohnya antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam usus. Obat-obatan lain yang dapat menyebabkan diare adalah obat kanker dan antasida yang mengandung magnesium.

3. Gangguan pencernaan

Beberapa masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan penyakit celiac, dapat menyebabkan diare kronis pada lansia.

4. Bakteri dan parasit

Makanan atau air yang terkontaminasi bakteri atau parasit dapat menyebabkan diare menular. Jenis diare ini juga dikenal sebagai traveler’s diarrhea karena sering terjadi pada orang yang melakukan perjalanan ke negara berkembang.

5. Intoleransi laktosa

Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu dan produk susu lainnya, yang dapat menyebabkan diare setelah mengonsumsinya. Tingkat enzim yang membantu mencerna laktosa juga cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Cara Mengatasi Diare pada Lansia

Lansia tidak lebih rentan terhadap diare daripada orang lain, namun kadang-kadang membutuhkan perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi diare pada lansia:

1. Terapi rehidrasi

Langkah pertama untuk mengobati diare akut adalah melakukan rehidrasi, terutama dengan menggunakan rehidrasi oral. Kekurangan cairan harus segera ditangani terlebih dahulu. Selanjutnya, perhatikan penggantian elektrolit dan mineral yang hilang serta pastikan konsumsi cairan yang cukup.

Larutan rehidrasi oral (ORS) atau oralit harus mengandung campuran garam, glukosa, dan air.

2. Makanan

Konsumsi makanan tertentu dapat membantu mengurangi permeabilitas usus akibat infeksi, mengurangi lamanya gejala diare, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan. Hal ini sangat penting terutama di negara berkembang di mana masalah gizi seperti malnutrisi sering menjadi faktor yang memperparah kondisi.

Beberapa makanan yang dianjurkan untuk meredakan gejala diare antara lain pisang, nasi putih, saus apel, dan roti panggang. Makanan hambar lainnya seperti kentang rebus, sereal, atau kreker juga dapat memberikan manfaat yang sama.

Sebaiknya hindari makanan yang dapat memperburuk gejala seperti makanan gorengan, makanan dengan kandungan serat tinggi, makanan pedas, makanan manis dan pemanis buatan, minuman berkafein, dan minuman berkarbonasi.

3. Obat antidiare

Obat seperti loperamide dapat membantu mengurangi lamanya diare sekitar satu hari dan meningkatkan kemungkinan pemulihan dalam waktu 24 hingga 48 jam jika digunakan bersamaan dengan antibiotik untuk traveler’s diarrhea.

Kombinasi loperamide dengan simethicone terbukti lebih efektif dalam mengatasi diare akut yang non-spesifik serta ketidaknyamanan terkait gas dibandingkan dengan penggunaan salah satu obat saja.

Obat loperamide harus dibatasi penggunaannya pada pasien dengan tinja berdarah atau inflamasi karena dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya.

4. Antibiotik

Diare akut yang disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya. Penggunaan antibiotik secara rutin tidak disarankan untuk kebanyakan orang dewasa dengan diare cair yang tidak parah.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi obat, menghilangkan flora normal yang bermanfaat, dan menyebabkan penyakit seperti superinfeksi dengan C. difficile.

Namun, antibiotik efektif untuk mengobati diare, infeksi protozoa, dan infeksi bakteri seperti shigellosis, campylobacteriosis, dan C. difficile jika digunakan dengan tepat.

5. Probiotik

Probiotik, juga dikenal sebagai bakteri baik, diyakini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan berinteraksi dengan sel epitel usus.

Penggunaan probiotik pada anak-anak dengan diare akut telah terbukti dapat mengurangi tingkat keparahan dan durasi penyakit, dengan rata-rata penyembuhan kurang dari satu hari.

Meskipun banyak spesies bakteri umum termasuk dalam kategori probiotik, efek klinis dari setiap jenis yang spesifik perlu dipastikan melalui penelitian pada populasi orang dewasa sebelum membuat rekomendasi yang berbasis bukti.

Komplikasi Diare pada Lansia

Jika tidak diobati, diare dapat menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi yang dapat mengancam nyawa, terutama pada lansia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika orangtua Anda mengalami diare, perhatikan tanda-tanda dehidrasi berikut:

  • Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau tidak sama sekali.
  • Urine yang tampak lebih gelap dari biasanya.
  • Kulit dan mulut yang terasa kering.
  • Kelemahan, pusing, atau sakit kepala ringan.
  • Kecenderungan bingung.
  • Kelelahan yang berlebihan.
  • Kesulitan dalam berbicara.

Itulah penjelasan mengenai penyebab diare pada lansia, cara mengobatinya, serta komplikasi yang perlu diwaspadai. Jika gejala diare tidak kunjung membaik setelah mencoba berbagai pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

Referensi

  1. Anonim. 2019. When your elderly loved one needs medical care for diarrhea. https://www.dispatchhealth.com/conditions/diarrhea/geriatric/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. How to Stop Chronic Diarrhea in Elderly Adults. https://www.griswoldhomecare.com/blog/2020/september/how-to-stop-chronic-diarrhea-in-elderly-adults/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  3. Barr, Wendy. 2014. Acute Diarrhea in Adults. https://www.aafp.org/afp/2014/0201/p180.html (Diakses pada 14 Oktober 2021)

About The Author

Alergi Buah: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Olahraga Saat Flu Menyerang, Boleh atau Tidak?