Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyakit Celiac – Penyebab, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan

Myles Bannister

Penyakit Celiac: Pengertian

Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang terjadi pada orang yang memiliki kecenderungan genetik di mana konsumsi gluten menyebabkan peradangan dan kerusakan pada usus kecil.

Ketika penderita penyakit celiac makan gluten (protein yang ditemukan dalam gandum), tubuhnya merespons dengan aktivitas imun yang mengganggu usus kecil. Gangguan ini menyebabkan kerusakan pada vili, yaitu jaringan kecil yang melapisi usus kecil dan bertugas untuk meningkatkan penyerapan nutrisi. Ketika vili mengalami kerusakan, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.

Penyebab Penyakit Celiac

Penyebab penyakit celiac saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, para peneliti berpikir bahwa ada hubungan antara faktor genetik dan faktor lingkungan.

Memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit celiac dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini. Seseorang dengan kerabat tingkat pertama memiliki peluang 1 banding 22 untuk mengalami celiac. Hal ini dikenal sebagai “gen celiac”.

95% orang yang menderita celiac memiliki gen HLA-DQ2, sedangkan sisanya sebesar 5% memiliki gen HLA-DQ8. Orang yang memiliki kelainan genetik seperti Syndrome Down atau Syndrome Turner juga berisiko lebih tinggi terkena celiac.

Orang yang menderita kelainan autoimun lainnya juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit celiac. Kondisi ini meliputi:

  • Radang sendi atau rheumatoid arthritis
  • Lupus
  • Penyakit tiroid
  • Sindrom Sjogren
  • Diabetes tipe 1

Gejala Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit yang bersifat kronis. Gejala celiac bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat berbeda di setiap individu. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala atau gejala mungkin tidak muncul sampai kemudian hari.

Beberapa gejala yang mungkin dialami penderita celiac antara lain:

  • Gejala gastrointestinal, seperti kram perut, diare, gas, mual dan muntah, dan kembung
  • Kotoran berbau tak sedap dengan lemak berlebih
  • Nyeri tulang dan sendi
  • Depresi, mudah marah, dan serangan panik
  • Kelemahan dan kelelahan
  • Mudah memar dan hidung berdarah
  • Retensi cairan
  • Infertilitas
  • Kelaparan terus-menerus
  • Anemia defisiensi besi
  • Kekurangan gizi dan nutrisi, termasuk kekurangan vitamin B12, D, dan K
  • Luka pada mulut dan perubahan warna gigi
  • Pengecilan otot, kelemahan otot, dan kram otot
  • Kerusakan saraf, menyebabkan kesemutan pada kaki dan tangan
  • BAB dan kencing berdarah
  • Sakit kepala migrain

Diagnosis Penyakit Celiac

Berbagai tes dapat membantu dokter mengetahui apakah Anda menderita penyakit celiac atau kondisi pencernaan lainnya. Dokter dapat merekomendasikan tes berikut ini:

1. Tes darah

Sampel darah akan diperiksa untuk mendeteksi keberadaan protein khusus yang disebut antibodi. Antibodi tertentu cenderung meningkat pada orang yang menderita penyakit celiac. Sebelum tes darah, Anda harus tetap mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Mengurangi konsumsi gluten sebelum tes dapat menghambat proses diagnosis.

2. Endoskopi

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk Anda ke ahli gastroenterologi untuk melakukan endoskopi usus kecil. Endoskopi ini diperlukan jika hasil tes darah menunjukkan Anda mungkin menderita penyakit celiac.

Pada prosedur endoskopi, ahli gastroenterologi akan memasukkan tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera melalui mulut Anda. Tabung ini memungkinkan dokter untuk mengambil sampel jaringan kecil dari dinding usus kecil untuk diperiksa dengan mikroskop. Ahli patologi akan memeriksa jaringan tersebut untuk melihat apakah terjadi kerusakan akibat penyakit celiac.

3. Tes genetik

Dokter mungkin akan melakukan tes genetik untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit celiac. Sebagian besar penderita celiac memiliki jenis gen tertentu yang dikenal sebagai HLA-DQ2 atau HLA-DQ8. Namun, tidak semua orang yang memiliki jenis gen ini juga menderita celiac, sehingga tes genetik tidak cukup untuk mendiagnosis penyakit ini.

4. Tes kepadatan tulang

Jika Anda didiagnosis dengan penyakit celiac, dokter mungkin akan merekomendasikan tes kepadatan tulang untuk memeriksa risiko osteoporosis. Namun, tes ini mungkin tidak dilakukan selama satu tahun pertama setelah Anda mulai menjalankan diet bebas gluten.

Tes ini menggunakan mesin pemindai yang mirip dengan sinar-X. Jika hasil tes menunjukkan adanya tanda-tanda osteoporosis, penderita celiac mungkin memerlukan suplemen makanan atau perawatan lainnya untuk memperkuat tulang.

Pengobatan Penyakit Celiac

Meskipun ada pengobatan alternatif, menjalani diet bebas gluten merupakan cara terbaik untuk mengendalikan gejala penyakit celiac.

Setelah mendapatkan diagnosis penyakit celiac, mungkin sulit bagi beberapa orang untuk mempercayai hal ini. Diet bebas gluten berarti Anda harus mengubah pola makan Anda secara total. Namun, berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk membantu Anda beralih ke diet bebas gluten sambil tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Berikut adalah beberapa tips yang dianjurkan bagi penderita celiac:

  • Cek label setiap makanan dan produk untuk mendapatkan informasi tentang kandungan gluten
  • Ketahui makanan yang secara alami bebas gluten
  • Hindari makanan yang mengandung gluten yang tidak terlihat secara langsung
  • Pilihlah makanan yang sehat
  • Buatlah rencana makan

Setelah mulai menjalani diet bebas gluten, penting untuk rutin memeriksakan diri ke dokter untuk pemantauan kondisi Anda. Sebagian besar dokter merekomendasikan melakukan pemeriksaan berikutnya empat hingga enam minggu setelah mulai diet bebas gluten.

Apakah suplemen nutrisi dianjurkan untuk penderita penyakit celiac?

Penderita celiac berisiko mengalami kekurangan gizi karena penyakit ini dapat mengganggu kemampuan usus kecil untuk menyerap nutrisi. Tes darah sederhana dapat digunakan untuk menguji kekurangan nutrisi.

Penderita penyakit celiac biasanya mengalami kekurangan beberapa vitamin berikut:

  • Kalsium
  • Vitamin B12
  • Asam folat
  • Vitamin A
  • Vitamin E
  • Vitamin D
  • Vitamin K

Mengonsumsi suplemen nutrisi atau multivitamin dapat membantu meningkatkan kadar nutrisi penting dalam tubuh.

Perlu diingat bahwa beberapa vitamin, mineral, dan suplemen herbal mengandung bahan yang disebut lesitin yang mungkin mengandung gluten. Sebelum mengonsumsi suplemen nutrisi apa pun, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk memastikan tidak mengandung gluten.

Diet bebas gluten terkadang dapat menyebabkan masalah sembelit karena rendah serat. Mengonsumsi suplemen serat seperti sekam biji psyllium atau makanan kaya serat seperti buah dan sayuran dapat membantu mengatasi masalah ini.

Sumber:

Sumber:

About The Author

Cara Melakukan Posisi Woman on Top yang Benar

Afibramol: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll