Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penularan HPV Melalui Ciuman dan Fakta Menarik Lainnya

Myles Bannister

Fakta penularan HPV yang wajib kita pahami

HPV mudah menular dari satu orang ke orang lain tanpa diketahui dengan cepat. Karena virus seringkali tidak aktif, penularan virus mungkin terjadi beberapa minggu atau bulan setelah tertular. Untuk lebih memahami HPV, simak ulasan berikut ini.

Penularan HPV melalui ciuman

Penularan HPV tidak terlalu sering terjadi melalui ciuman. Jika tidak ada virus pada area sekitar mulut, kemungkinan besar HPV tidak akan menular. Terlebih jika jenis ciuman hanya menempelkan bibir. Virus HPV tidak mudah menular. Jadi, seseorang akan aman untuk sementara waktu.

Yang menjadi masalah saat ciuman dengan pasangan adalah aktivitas selanjutnya. Saat melakukan hubungan seksual, pasangan kadang memberikan ciuman di beberapa bagian tubuh termasuk kemaluan. Jika ciuman berlanjut terus-menerus, kemungkinan besar akan ada kontak antara bibir, mulut, dan HPV. Terutama jika seseorang melakukan seks oral.

Jenis ciuman yang menularkan HPV

Ciuman bukanlah penyebab langsung penularan HPV, tetapi tetap perlu diwaspadai. Jika Anda melakukan ciuman dengan membuka mulut dan saling bertukar saliva, kemungkinan besar masih bisa menularkan HPV. Dari berbagai aktivitas seksual, ciuman mungkin paling berisiko menyebabkan penularan.

Penggunaan alat makan bersama-sama

Bagaimana dengan penggunaan peralatan makan bersama-sama? Jawabannya adalah tidak. Virus bisa hidup di kulit dan rambut. Penularan hanya terjadi jika ada kontak fisik. Jika menggunakan peralatan makan bersama-sama seperti sendok dan ada kemungkinan pertukaran saliva, itu tidak masalah.

Bagaimana cara menurunkan risiko penularan HPV?

Meski HPV mudah menyebar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penularan. Hindari aktivitas seks tanpa kondom, termasuk seks oral. Selanjutnya, ketahui kondisi kesehatan pasangan, lakukan tes secara rutin, dan batasi jumlah pasangan dalam hubungan seksual.

Apakah vaksin HPV bermanfaat?

Vaksin HPV biasanya diberikan kepada mereka yang masih muda dan belum pernah melakukan hubungan seks. Dengan menggunakan vaksin, risiko tertular virus HPV sangat rendah. Bahkan dari studi yang dilakukan, setidaknya risiko penularan bisa berkurang hingga 88 persen dibandingkan mereka yang tidak pernah menerima vaksin.

Cara penularan HPV yang paling umum terjadi

Secara umum, penularan HPV terjadi ketika ada kontak fisik yang intens antara dua orang. Virus bisa menular secara langsung melalui kontak kulit dengan kulit. Saat melakukan hubungan seks dan terjadi kontak antara dua orang, kemungkinan besar HPV akan lebih mudah menular. Berbagai jenis hubungan seksual atau sentuhan tangan ke kemaluan dapat langsung menularkan HPV.

Aktivitas seks mana saja yang sangat berisiko menularkan HPV

Semua aktivitas seksual mulai dari anal, oral, hingga vaginal dapat menyebabkan penularan HPV. Bahkan, hanya melakukan petting saja, virus dapat menyebar karena ada kontak fisik yang intens. Namun, aktivitas seksual dengan penetrasi seperti vaginal dan anal lebih rentan menularkan. Terutama jika virus masuk ke dalam tubuh. Itulah mengapa penting menggunakan kondom saat melakukan seks yang berisiko.

HPV dan risiko kanker di area mulut dan tenggorokan

HPV tidak hanya berdampak pada area sekitar kemaluan. Jika seseorang sering melakukan seks oral dan terkena virus di sekitar area mulut, risiko terkena kanker di tenggorokan atau leher meningkat. Oleh karena itu, saat melakukan seks oral, disarankan menggunakan kondom atau dental dam agar virus tidak mudah berpindah.

Tanda terinfeksi HPV

Salah satu masalah yang dihadapi oleh mereka yang terinfeksi HPV adalah sulit untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi atau tidak. Karena virus tidak selalu menyebabkan masalah secara langsung, sulit untuk mengetahui. Biasanya wanita melakukan pemeriksaan serviks dengan Pap Smear untuk mengetahui adanya virus dan risiko kanker.

Secara umum, untuk mengetahui adanya virus HPV dalam tubuh adalah dengan memeriksa adanya kutil. Jika ada bisul di sekitar area kemaluan, itu mungkin merupakan tanda infeksi. Saat diperiksa, kutil akan mengandung banyak virus yang siap menyebar.

Apakah HPV bisa hilang?

Setelah terinfeksi HPV, virus tidak akan langsung menyebabkan masalah dan cenderung tidak aktif. Jika sistem kekebalan tubuh kuat, kemungkinan besar HPV dapat hilang atau dieliminasi oleh tubuh sendiri. Sekitar 90 persen kasus infeksi HPV akan hilang dalam waktu 2 tahun.

Sayangnya, jika sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat melindungi tubuh, HPV dapat menjadi aktif dan menyebabkan infeksi. Infeksi ini dapat menyebabkan masalah seperti munculnya kutil kelamin dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker yang berbahaya.

Itulah beberapa informasi tentang HPV yang perlu kita pahami dengan baik. Jika tidak memahami virus yang sangat berbahaya ini, kita rentan terinfeksi. Bahkan dengan hanya sentuhan, virus dapat berpindah dan masuk ke dalam tubuh. Selain itu, penggunaan kondom juga tidak memberi perlindungan yang sempurna. Menurut Anda, apa cara terbaik untuk menghindari penularan HPV?

About The Author

15 Cara Memanjangkan Rambut Secara Alami

10 Ciri-ciri Pencernaan Sehat dan Bekerja dengan Baik