Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pengertian dan Penyebab LGBT, Apakah LGBT Berbahaya?

Myles Bannister

Apa itu LGBT? Apakah yang membuat seseorang menjadi LGBT? Apakah LGBT berbahaya? Simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu LGBT?

Meskipun sudah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, masih banyak yang penasaran tentang apa itu LGBT. LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah LGBT muncul pada tahun 1990-an untuk menggantikan istilah ‘komunitas gay’. LGBT tidak hanya mewakili gay saja, tetapi juga lesbian, biseksual, dan transgender.

Gay adalah pria dengan orientasi seks pada sesama jenis. Lesbian adalah wanita dengan orientasi seks terhadap wanita. Biseksual adalah individu dengan orientasi seks pada pria dan wanita. Sedangkan transgender adalah individu dengan identitas atau ekspresi gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya saat lahir.

Istilah queer mengacu pada individu dengan keraguan mengenai orientasi seksualnya. Istilah ini baru muncul setelah tahun 1996, namun istilah LGBT lebih populer dibandingkan dengan LGBTQ.

Selain LGBTQ, terdapat juga istilah LGBTI, di mana ‘I’ mewakili individu interseks yang tidak dapat diidentifikasikan jenis kelaminnya. Masih terdapat perdebatan apakah semua kelompok ini harus bergabung dalam satu gerakan. Secara umum, LGBT adalah istilah yang digunakan untuk kaum non-heteroseksual.

LGBT memiliki lambangnya sendiri yaitu pelangi, yang dipilih karena identik dengan pergerakan zaman baru.

Faktor Penyebab LGBT

Banyak yang beranggapan LGBT merupakan perilaku seksual yang tidak semestinya, namun orientasi seksual seseorang juga bisa berubah karena faktor-faktor tertentu. Beberapa faktor penyebab LGBT antara lain:

1. Trauma masa lalu

Seseorang yang menjadi korban penyimpangan atau pelecehan seksual dapat memiliki orientasi seksual yang tidak sewajarnya. Korban pelecehan seksual oleh lawan jenis dapat merasakan trauma hingga dewasa dan cenderung terlibat dalam hubungan sesama jenis.

2. Faktor keluarga

Faktor keluarga merupakan penyebab lain dari LGBT. Pembentukan karakter individu dimulai dari keluarga. Jika dalam pembentukan karakter individu tersebut terjadi kebingungan, maka pembentukan orientasi seksual juga bisa menjadi bermasalah.

Contohnya adalah perlakuan keluarga yang membingungkan identitas gender individu, meskipun tidak semua kasus seperti ini menunjukkan orientasi seksual yang tidak semestinya.

3. Faktor lingkungan

Kaum LGBT terdiri dari individu dengan orientasi seksual yang berbeda. Faktor genetis hanya mempengaruhi individu interseks, sementara faktor lingkungan berpengaruh lebih pada individu lainnya.

Faktor keluarga dan lingkungan mempengaruhi pembentukan orientasi seksual dan psikoseksual seseorang. Lingkungan remaja juga dapat mempengaruhi perubahan orientasi seksual seseorang.

4. Penyalahgunaan teknologi

Kecanggihan teknologi memberikan manfaat besar pada kehidupan manusia, namun jika tidak digunakan dengan bijak dapat menyebabkan penyimpangan orientasi seksual. Informasi tentang LGBT dapat dengan mudah diperoleh, tetapi tanpa pengetahuan yang memadai, informasi tersebut bisa disalahartikan.

Individu yang mendapatkan informasi tersebut tanpa pengetahuan tentang LGBT dan dampaknya dapat menganggap LGBT sebagai sesuatu yang wajar.

Apakah LGBT Berbahaya?

LGBT dapat mendatangkan beberapa risiko kesehatan, seperti penularan penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Penularan penyakit ini juga bisa terjadi pada pasangan heteroseksual.

Namun, studi menunjukkan bahwa penularan penyakit seperti HIV/AIDS lebih tinggi pada pasangan seks sesama jenis dan risiko terjangkit HIV pada wanita transgender lebih tinggi daripada wanita biasa.

Perilaku seksual yang menyimpang dapat memberikan risiko kesehatan. Meski demikian, dengan menjalani kehidupan seksual yang sehat, individu dengan orientasi seksual yang menyimpang masih bisa terhindar dari risiko penyakit tersebut. Pilihan ini bergantung pada individu masing-masing.

Di Indonesia, LGBT masih menjadi hal yang kontroversial dan cenderung ditolak oleh masyarakat. Pernikahan LGBT dilarang di Indonesia, namun perilaku LGBT tidak dianggap sebagai perilaku kriminal. Dua kota di Indonesia, yaitu Aceh dan Palembang, melarang secara langsung perilaku LGBT.

Hal terberat yang dialami oleh kaum LGBT adalah pandangan masyarakat non-LGBT yang menentang keras LGBT. Namun, gerakan LGBT semakin meluas secara internasional, dan jumlah kaum LGBT di Indonesia yang terbuka dengan identitasnya terus bertambah.

About The Author

Anti Ngantuk saat Nonton Bola dengan 5 Makanan Ini!

Pingsan saat Hamil: Penyebab dan Cara Mencegahnya