Konsumsi daging merah pada penderita hipertensi
Pakar kesehatan dr. Ali Khomsan dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa daging merah tidak akan begitu berdampak bagi tekanan darah tubuh penderita hipertensi. Namun, penderita hipertensi perlu membatasi konsumsi daging merah dan memerhatikan cara pengolahannya.
Dalam pengolahannya, daging merah sebaiknya tidak digoreng, ditambahkan tepung, atau diolah dengan santan. Lebih baik merebus atau menjadikannya sup untuk dikonsumsi. Jika penderita hipertensi mengonsumsi daging merah secara berlebihan, dampaknya bagi kesehatan akan terasa.
Memilih daging merah yang aman untuk dikonsumsi
Pilihlah bagian daging yang rendah lemak dan hindari bagian yang mengandung lemak. Jika terdapat lemak pada daging, sebaiknya iris dan buang bagian tersebut untuk menghindari asupan lemak yang tidak sehat.
Beberapa tips makan daging yang aman bagi kesehatan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum makan daging agar tetap mendapatkan nutrisi dari daging tanpa berdampak buruk pada kondisi kesehatan.
Batasi konsumsi daging dalam sehari
Prof. Ahmad Sulaeman, guru besar dari Institut Pertanian Bogor, menyarankan untuk mengonsumsi 1-2 ons daging per hari. Pilih daging dengan kandungan lemak rendah dan hindari daging yang memiliki banyak urat.
Membatasi frekuensi makan daging
Bagi orang yang sehat, konsumsi daging merah dapat dilakukan 3 hingga 4 kali dalam seminggu, namun porsi per hari harus dibatasi seukuran telapak tangan.
Bagi penderita masalah kesehatan seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, sebaiknya mengurangi frekuensi dan porsi makan daging. Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Jangan mengolah dengan santan
Dalam mengolah daging merah, sebaiknya tidak menggunakan santan. Lebih baik memanggang atau merebus daging tersebut.
Jangan lupakan sayur
Seimbangkan konsumsi daging dengan sayuran untuk mendapatkan asupan serat yang cukup dan membatasi asupan daging yang berlebihan.
Dengan memperhatikan hal-hal ini, dapat menikmati daging tanpa khawatir akan dampak buruknya.
About The Author
