Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pemeriksaan Malaria: Pengertian, Prosedur, Hasil

Myles Bannister

Indonesia adalah salah satu negara endemik malaria. Malaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles, transfusi darah, atau dari ibu hamil kepada bayinya. Gejala malaria umumnya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk Anopheles.

Pemeriksaan Malaria

Pemeriksaan malaria dilakukan untuk mendiagnosis penyakit malaria. Jenis pemeriksaan malaria bervariasi, tergantung pada daerah endemik atau tidaknya.

Rapid diagnostic test (RDT) adalah salah satu cara pemeriksaan malaria. RDT bekerja dengan mendeteksi parasit malaria dalam darah manusia. RDT sering dipilih sebagai alternatif pemeriksaan malaria dalam beberapa kondisi seperti:

  • Diagnosis oleh petugas kesehatan yang tidak dapat mengakses layanan mikroskopis yang memadai.
  • Diagnosis jarak jauh bagi orang yang bekerja di wilayah endemik malaria, seperti militer atau perusahaan tambang.
  • Investigasi wabah dan survei prevalensi parasit.

Meskipun ada perbedaan dalam target dan format pemeriksaan malaria, prinsip tesnya tetap sama. RDT malaria mendeteksi antigen spesifik atau protein yang diproduksi oleh parasit malaria dalam darah seseorang yang terinfeksi.

RDT malaria juga dapat memberikan informasi tentang jenis spesies malaria yang menginfeksi seseorang. Terdapat empat jenis Plasmodium penyebab malaria: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.

Beberapa RDT hanya dapat mendeteksi satu jenis Plasmodium, yaitu Plasmodium falciparum. Namun, ada juga RDT yang dapat mendeteksi keempat jenis Plasmodium. Sampel darah diuji menggunakan alat RDT berbentuk kaset.

Prosedur Pemeriksaan RDT Malaria

Pemeriksaan malaria dilakukan pada pasien yang mengunjungi daerah endemik atau menunjukkan gejala malaria. Pemeriksaan RDT malaria dapat dilakukan di klinik, laboratorium, atau di rumah. Alat RDT dapat dibeli di daerah endemik malaria.

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan RDT malaria. Sampel darah biasanya diambil dari pembuluh kapiler di ujung jari dan ditempatkan pada alat RDT. Hasil tes akan muncul dalam waktu sekitar 15 menit.

Hasil Pemeriksaan Malaria dengan RDT

Hasil pemeriksaan malaria dapat positif atau negatif. Jika ditemukan antigen dari Plasmodium dalam darah, akan muncul garis pada kaset RDT. Biasanya digunakan kaset RDT combo untuk mendiagnosis malaria akibat Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax.

Terdapat tiga garis indikator pada kaset RDT:

  • Negatif: satu garis pada bagian paling ujung yang berlabel C.
  • Positif Pf (Plasmodium falciparum): dua garis, yaitu pada bagian paling ujung yang berlabel C dan pada ujung lain yang bertuliskan Pf.
  • Positif Pv (Plasmodium vivax): dua garis, yaitu pada bagian paling ujung yang berlabel C dan pada bagian tengah yang bertuliskan Pv.
  • Positif Pf dan Pv: tiga garis, yaitu pada label C, Pf, dan Pv.
  • Tes tidak valid: tidak ada garis yang muncul.

Pemeriksaan Malaria Lainnya

Selain RDT, terdapat pemeriksaan malaria lain seperti DDR malaria. Pemeriksaan DDR malaria melibatkan pengamatan sampel darah di bawah mikroskop.

Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi tentang keberadaan dan jumlah rata-rata Plasmodium dalam darah, serta bentuk parasit. Pemeriksaan DDR malaria umumnya digunakan untuk memantau efektivitas pengobatan malaria.

Sumber:

  1. How malaria RDTs work – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/about-rdt/en/ diakses 10 April 2019
  2. Rapid diagnostic tests – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid_diagnostic_tests/en/ diakses 10 April 2019
  3. The role of RDTs in malaria control – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/role_in_malaria_control/en/ diakses 10 April 2019

About The Author

Kinali Ciri Payudara Sehat dan Normal Serta Tips untuk Merawatnya!

Retinopati Prematuritas: Penyebab, Gejala, Pengobatan