Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pemeriksaan D-dimer: Definisi, Fungsi, Prosedur, Risiko

Myles Bannister

Pemeriksaan D-dimer adalah tes darah yang digunakan untuk menyingkirkan bekuan darah. Tes ini diperlukan jika seseorang mengalami gejala gangguan pembekuan darah. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan berikut.

Apa itu Pemeriksaan D-dimer?

Pemeriksaan D-dimer adalah tes darah yang mengukur jumlah zat bernama D-dimer, protein yang diproduksi tubuh untuk memecah gumpalan darah. Gumpalan darah terbentuk ketika pembuluh darah rusak akibat cedera, aterosklerosis, atau aliran darah yang terhambat. D-dimer biasanya tidak terdeteksi dalam darah kecuali ada gumpalan darah.

Fragmen protein ini biasanya larut seiring waktu. Namun, jika gumpalan tidak pecah atau ada gumpalan lain, kadar D-dimer dalam darah akan tinggi, menunjukkan adanya gumpalan besar seperti trombosis vena dalam (DVT). DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk lebih dalam di pembuluh darah, biasanya di kaki, dan dapat menyebabkan masalah serius.

Fungsi Pemeriksaan D-dimer

Tes D-dimer direkomendasikan oleh dokter untuk mendeteksi gangguan pembekuan darah, termasuk:

1. Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam adalah gumpalan darah yang terjadi di dalam vena atau pembuluh darah. Gumpalan darah ini biasanya terjadi di kaki, tetapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lainnya.

2. Emboli paru

Emboli paru atau pembekuan darah di paru-paru terjadi ketika gumpalan darah dari bagian tubuh lainnya terlepas dan masuk ke paru-paru. Gumpalan DVT merupakan penyebab umum emboli paru.

3. Koagulasi intravaskular diseminata

Koagulasi intravaskular diseminata (DIC) adalah kondisi di mana terlalu banyak gumpalan darah terbentuk di seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan komplikasi serius lainnya. DIC dapat disebabkan oleh cedera traumatis, infeksi, atau jenis kanker tertentu.

4. Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit. Ini adalah kondisi medis darurat dan memerlukan perawatan segera.

Kapan Memerlukan Pemeriksaan D-dimer?

Tes D-dimer diperlukan jika seseorang mengalami gejala gangguan pembekuan darah, seperti trombosis vena dalam atau emboli paru.

Gejala trombosis vena dalam meliputi:

  • Sakit kaki atau nyeri tekan.
  • Pembengkakan di kaki.
  • Kemerahan atau garis-garis merah di kaki.

Gejala emboli paru meliputi:

  • Kesulitan bernapas.
  • Batuk.
  • Sakit dada.
  • Detak jantung cepat.

Tes ini umumnya dilakukan di unit gawat darurat atau fasilitas kesehatan lainnya. Jika Anda mengalami gejala trombosis vena dalam dan tidak berada di fasilitas kesehatan, segera hubungi dokter. Jika Anda mengalami gejala emboli paru, segera dapatkan bantuan medis darurat.

Prosedur Pemeriksaan D-dimer

Seorang profesional kesehatan akan mengambil sampel darah dari vena di lengan menggunakan jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sedikit darah dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial.

Pasien mungkin akan merasakan sedikit nyeri saat jarum dimasukkan dan dikeluarkan. Prosedur ini biasanya hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit. Biaya tes D-dimer bervariasi di setiap rumah sakit, dengan perkiraan mulai dari 310 ribu rupiah.

Arti Hasil Pemeriksaan D-dimer

Setiap laboratorium dapat menggunakan metode tes yang berbeda, sehingga hasil yang dianggap normal juga bisa berbeda. Dokter akan membantu pasien memahami arti hasil tes ini dengan lebih jelas.

  • Tes normal: Hasil negatif menunjukkan bahwa pasien mungkin tidak memiliki masalah pembekuan darah seperti DVT. Jika tes D-dimer dilakukan untuk memantau keberhasilan pengobatan DIC, penurunan atau hasil yang normal menunjukkan keberhasilan pengobatan.
  • Tes positif: Hasil positif menunjukkan kemungkinan adanya pembekuan darah. Tes ini tidak memberikan informasi tentang lokasi atau penyebab pembekuan. Dokter dapat memesan tes lain untuk menentukan lokasi pembekuan.

Tes positif mungkin terjadi karena faktor lain, dan pasien mungkin tidak memiliki gumpalan darah. Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan tingginya tingkat D-dimer:

  • Kehamilan.
  • Infeksi atau penyakit menular seperti COVID-19 dan pneumonia.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit jantung.
  • Beberapa jenis kanker.
  • Operasi atau trauma baru-baru ini.
  • Kadar lipid atau trigliserida yang tinggi.
  • Usia di atas 80 tahun.

Risiko Pemeriksaan D-dimer

Ukuran vena dapat bervariasi antara individu dan dari satu sisi tubuh ke sisi lainnya. Pengambilan sampel darah dari beberapa orang mungkin lebih sulit daripada orang lain.

Meskipun risiko pengambilan darah ini kecil, beberapa risiko yang mungkin timbul termasuk:

  • Pendarahan berlebihan.
  • Beberapa tusukan untuk menemukan pembuluh darah.
  • Pingsan atau merasa pusing.
  • Terbentuknya benjolan darah di bawah kulit (hematoma).
  • Infeksi (risiko kecil setiap kali kulit terluka).

Demikian pembahasan mengenai pemeriksaan D-dimer. Tes darah ini membantu dalam diagnosis masalah pembekuan darah. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan ini, segera konsultasikan langsung ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Referensi

  1. Anonim. 2021. D-Dimer Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/d-dimer-test/ (Diakses pada 3 November 2021)
  2. Anonim. 2020. What Is the D-Dimer Test?. https://www.webmd.com/dvt/what-is-the-d-dimer-test (Diakses pada 3 November 2021)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. D-dimer test. https://www.mountsinai.org/health-library/tests/d-dimer-test (Diakses pada 3 November 2021)
  4. Fogoros, Richard N. 2021. What Is the D-Dimer Test?. https://www.verywellhealth.com/d-dimer-test-4173338 (Diakses pada 3 November 2021)

About The Author

Keracunan Kehamilan: Gejala dan Mengatasinya

Cara Mengenali Catfishing di Medsos dan Menghadapinya