Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pellagra: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Pellagra adalah penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B3. Kekurangan vitamin ini bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Simak informasi selengkapnya mengenai definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Pellagra?

Pellagra adalah penyakit akibat kekurangan vitamin B3 atau niasin. Penyakit ini ditandai dengan demensia, diare, dan dermatitis, yang juga dikenal sebagai “tiga D”. Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa berakibat kematian.

Vitamin B3 berperan penting dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa, memetabolisme lemak dan protein, serta menjaga sistem saraf tetap berfungsi dengan baik. Selain itu, B3 juga membantu tubuh memproduksi hormon yang terkait dengan seks, stres, melancarkan peredaran darah, dan mengontrol kadar kolesterol.

Terdapat dua jenis pellagra, yaitu primer dan sekunder. Pellagra primer terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan vitamin B3 dari makanan, sedangkan pellagra sekunder terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap B3 akibat HIV dan penggunaan alkohol.

Tanda dan Gejala Pellagra

Kekurangan vitamin B3 atau niasin yang parah dapat menyebabkan tanda dan gejala terkait dengan masalah kesehatan kulit, sistem pencernaan, dan sistem saraf.

Tanda dan gejala pellagra secara umum meliputi:

  • Ruam yang menebal dan bersisik pada kulit ketika terpapar sinar matahari
  • Pembengkakan pada mulut dan lidah tampak merah cerah
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Apati, ketiadaan perasaan, emosia, atau minat
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Disorientasi, kehilangan kemampuan mengenali lingkungan
  • Hilang ingatan (amnesia)

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala kekurangan vitamin B3 atau niasin, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Bagi orang yang telah dipastikan mengalami pellagra, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan suplemen B3 atau niasin.

Ketika gejala tidak terlalu parah atau tidak jelas, dokter mungkin akan memeriksa riwayat medis pasien. Dalam beberapa kasus, gejala kekurangan vitamin B3 mungkin mirip dengan kekurangan vitamin lainnya. Oleh karena itu, informasi yang jelas mengenai pola makan dan gaya hidup pasien dapat membantu dalam diagnosis yang akurat.

Penyebab Pellagra

Penyebab pellagra dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu primer dan sekunder.

1. Pellagra Primer

Jenis ini terjadi ketika pola makan rendah vitamin B3 atau niasin. Orang-orang yang berisiko tinggi mengalaminya adalah mereka yang bergantung pada karbohidrat dari jagung. Namun, hal ini sangat jarang terjadi di negara maju, di mana produsen secara rutin menambahkan vitamin B3 dalam tepung.

2. Pellagra Sekunder

Jenis ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin B3, meskipun mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin B3. Penggunaan alkohol menjadi faktor yang dapat sangat meningkatkan risiko pellagra.

Penggunaan alkohol dapat menyebabkan pellagra melalui kekurangan gizi. Jika seseorang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B3 dengan cukup, alkohol dapat menghambat penyerapan vitamin ini oleh tubuh.

Alkohol juga dapat menghambat konversi protein menjadi vitamin B3, sehingga meningkatkan risiko kekurangan vitamin B3. Namun, penyakit yang dipicu oleh alkohol sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya mirip dengan delirium akibat penghentian konsumsi alkohol.

Faktor Risiko Pellagra

Terdapat sejumlah faktor risiko lainnya, terutama untuk pellagra sekunder, di antaranya:

  • Kekurangan gizi akibat tunawisma, anoreksia, HIV, atau kanker stadium akhir.
  • Penyakit Hartnup, suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi protein tertentu dari makanan.
  • Penyakit Crohn.
  • Dialisis, prosedur untuk membuang limbah berbahaya dalam tubuh yang disebabkan oleh stadium akhir penyakit ginjal.
  • Obat-obatan tertentu, seperti isoniazid untuk TBC.
  • Sindrom karsinoid, kumpulan gejala akibat tumor karsinoid.

Diagnosis Pellagra

Diagnosis pellagra mungkin sulit karena menyebabkan berbagai gejala dan tidak ada tes khusus yang dapat digunakan untuk mendiagnosisnya.

Sebagai gantinya, dokter dapat memeriksa masalah gastrointestinal, ruam kulit, atau perubahan kondisi mental pasien. Dokter juga dapat melakukan tes urine untuk mendeteksi adanya asam nikotinat, niasin oksida, serta metabolit seperti 2-pyridone dan 2-methyl nicotinamide. Dua metabolit terakhir ini dapat diukur untuk mengetahui defisiensi niasin.

Dalam banyak kasus, diagnosis pellagra juga dapat dikonfirmasi melalui respons gejala terhadap penggunaan suplemen niasin.

Pengobatan Pellagra

Perawatan penyakit ini tergantung pada jenisnya, yang dapat melibatkan penggunaan suplemen atau makanan yang mengandung vitamin B3.

Berikut adalah cara mengobati pellagra berdasarkan jenisnya:

1. Pellagra Primer

Jenis ini dapat diobati dengan mengubah pola makan dan menggunakan suplemen niasin atau nikotinamid. Vitamin ini juga dapat diberikan secara intravena. Nikotinamid adalah bentuk lain dari vitamin B3.

Jika pellagra primer segera diobati, sebagian besar orang dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa hari setelah mendapatkan pengobatan. Namun, pemulihan kondisi kulit dapat membutuhkan waktu beberapa bulan.

Namun, jika tidak segera diobati, pellagra primer biasanya berakhir dengan kematian setelah beberapa tahun memiliki penyakit ini.

2. Pellagra Sekunder

Pengobatan pellagra sekunder biasanya fokus pada penyebab yang mendasarinya. Namun, penggunaan suplemen niasin atau nikotinamid, baik secara oral maupun intravena, juga bisa memberikan respons yang baik pada beberapa kasus jenis ini.

Setelah sembuh dari kedua jenis penyakit ini, sangat penting untuk menjaga agar ruam tidak lembap dan melindunginya dengan tabir surya agar tidak terpapar sinar matahari langsung.

Komplikasi Pellagra

Komplikasi utama pellagra sangat serius dan kondisinya dapat mengancam nyawa jika tidak diobati dengan suplemen vitamin B3 dalam berbagai bentuk.

Gejala komplikasi pellagra meliputi:

1. Gejala Mirip Demensia

Komplikasi pellagra stadium akhir yang paling sering terjadi (selain kematian) adalah gejala demensia yang sering kali keliru dengan penyakit Alzheimer. Penderita pellagra dapat mengalami gejala seperti kebingungan, delusi, dan kecemasan yang parah, yang juga merupakan gejala demensia dan dapat membingungkan, terutama pada pasien yang lebih tua.

2. Gejala Psikologis yang Parah

Kekurangan vitamin B3 bahkan dalam tingkat yang lebih ringan dapat menyebabkan beberapa gejala psikologis yang mungkin keliru atau salah didiagnosis sebagai gangguan kesehatan mental, padahal mungkin hanya akibat kekurangan vitamin B3. Beberapa gejala psikologis yang sering terjadi termasuk kecemasan dan depresi.

Pencegahan Pellagra

Pellagra mungkin sulit dicegah dalam beberapa kondisi kesehatan, seperti:

  • Orang dengan kondisi tertentu. Orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penderita diabetes mungkin tidak dapat mencegah penyakit ini karena dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B3. Dokter mungkin akan menentukan pilihan cara mencegah defisiensi vitamin B3 yang serius.
  • Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu. Mereka yang menggunakan obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan isoniazid yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B3 dalam makanan. Dokter dapat menyarankan pilihan cara mencegah defisiensi vitamin B3 yang serius.

Untuk kondisi kesehatan normal atau berisiko, berikut ini adalah beberapa cara mencegah pellagra:

1. Jangan Minum Alkohol secara Berlebihan

Minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya nutrisi penting melalui urine. Pecandu alkohol jangka panjang tidak hanya mengalami defisiensi vitamin B3, tetapi juga defisiensi pada semua nutrisi.

Orang yang kecanduan alkohol harus segera mencari bantuan untuk mencegah pellagra dan kondisi kesehatan lain yang terkait dengan minum alkohol berlebihan.

2. Makan Makanan Bergizi

Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B3 atau niasin sangat penting untuk mencegah defisiensi nutrisi ini. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin B3 meliputi daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

3. Mengonsumsi Suplemen

Bagi mereka yang berisiko mengembangkan pellagra, dapat disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B3 untuk pencegahan. Biasanya disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks yang mengandung semua vitamin B, karena jika vitamin B3 kurang dalam makanan, kemungkinan juga terjadi kekurangan vitamin B lainnya. Suplemen triptofan juga dapat direkomendasikan.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Niacin Deficiency. https://www.webmd.com/diet/niacin-deficiency-symptoms-and-treatments#1. (Diakses pada 4 Agustus 2020)
  2. Dix, Megan. 2018. Pellagra. https://www.healthline.com/health/pellagra#treatment. (Diakses pada 4 Agustus 2020)
  3. Zambon, Veronica. 2020. Pellagra: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pellagra. (Diakses pada 4 Agustus 2020)

About The Author

Alasan Penderita Diabetes Harus Konsumsi Brokoli

8 Tips Efektif Merawat Kulit Sensitif Bayi