Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

PCOS: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) atau sindrom ovarium polikistik adalah penyakit yang umum pada wanita. PCOS dapat terjadi mulai dari remaja hingga usia 45 tahun. Simak informasi selengkapnya di ulasan berikut!

Apa Itu Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)?

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) terjadi ketika indung telur memproduksi androgen dalam jumlah yang berlebihan. Androgen adalah hormon seks pria yang juga ada pada wanita, namun dalam jumlah yang sedikit.

Polycystic Ovarian Syndrome atau sindrom ovarium polikistik menggambarkan adanya banyak kista kecil di sekitar ovarium. Namun, tidak semua wanita dengan PCOS memiliki kista.

Ovulasi terjadi ketika sel telur matang dilepaskan dari indung telur untuk dibuahi oleh sperma. Namun, pada beberapa kasus PCOS, ovulasi tidak terjadi sehingga indung telur menghasilkan banyak kantung kecil yang mengandung cairan. Kantung-kantung ini menghasilkan hormon androgen.

Akibatnya, wanita dengan PCOS memiliki kadar androgen yang tinggi dalam tubuh. Hal ini menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi dan munculnya berbagai gejala PCOS.

PCOS juga berhubungan dengan masalah kemandulan serta risiko diabetes dan tekanan darah tinggi.

Gejala Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Gejala PCOS dapat terjadi sejak remaja, saat pertama kali mengalami menstruasi, atau saat perubahan berat badan yang signifikan. Beberapa gejala PCOS yang umum terjadi meliputi:

  • Gangguan menstruasi. Frekuensi menstruasi yang jarang, periode menstruasi yang terlalu singkat atau panjang, atau volume darah menstruasi yang berlebihan.
  • Adanya kista ovarium. Ovarium membesar karena adanya banyak folikel kecil yang mengandung sel telur di sekitarnya.
  • Pigmentasi kulit gelap. Terutama pada area lipatan tubuh seperti selangkangan, leher, dan bawah payudara.
  • Peningkatan hormon androgen. Ditandai dengan pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh (hirsutisme), jerawat parah, dan kebotakan.
  • Kenaikan berat badan. Terutama di perut.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu mengunjungi dokter jika mengalami gejala PCOS seperti menstruasi yang tidak teratur dan pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh. Jika tidak ditangani, PCOS dapat menyebabkan kemandulan.

Penderita PCOS yang hamil juga memiliki risiko tinggi untuk komplikasi seperti persalinan prematur, keguguran, tekanan darah tinggi, dan diabetes gestasional. Penting untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter kandungan saat hamil.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, namun diduga berkaitan dengan ketidaknormalan kadar hormon. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab PCOS antara lain:

1. Resistensi Insulin

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar insulin dalam tubuh, yang dapat menghasilkan lebih banyak hormon androgen dan mengganggu ovulasi.

2. Low-grade Inflammation

Wanita dengan PCOS cenderung mengalami peradangan kronis dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat mempengaruhi ovarium polikistik dalam produksi hormon androgen dan menimbulkan masalah pada jantung dan pembuluh darah.

3. Produksi Androgen Berlebihan

PCOS menyebabkan ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah yang berlebihan, yang dapat mengganggu ovulasi.

4. Faktor Keturunan

Beberapa gen diyakini berperan dalam perkembangan PCOS. Memiliki anggota keluarga dengan PCOS dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.

Diagnosis Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Diagnosis PCOS dilakukan oleh dokter untuk mengidentifikasi penyakit dan menjelaskan gejala yang dialami penderita. Beberapa metode diagnosis yang mungkin dilakukan adalah:

1. Tes Ultrasound

Pemeriksaan ultrasound dilakukan untuk mengukur ketebalan dinding rahim, jumlah kista ovarium, dan perubahan pada organ reproduksi. Metode ini menggunakan USG transvaginal.

2. Tes Darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengukur kadar hormon dan memeriksa respons tubuh terhadap glukosa.

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa tinggi, berat, kondisi kulit, payudara, perut, kelenjar tiroid, dan organ genital.

Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Wanita dengan PCOS masih memiliki peluang hamil. Namun, perawatan khusus diperlukan. Wanita hamil dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti keguguran, preeklampsia, diabetes gestasional, atau persalinan dengan operasi caesar.

Berikut adalah beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi PCOS:

1. Perubahan Gaya Hidup

Penderita PCOS disarankan untuk menjalani pola makan sehat dan berolahraga. Ini dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi gejala PCOS, serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan peluang ovulasi.

2. Konsumsi Obat Metformin

Obat metformin digunakan untuk meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Penggunaan obat ini harus dikombinasikan dengan perubahan pola makan dan olahraga untuk hasil yang optimal.

3. Konsumsi Pil KB

Pil KB tertentu mengandung zat yang dapat menurunkan kadar hormon androgen pada penderita PCOS. Selain itu, pil KB juga membantu mengatur komposisi hormon yang tidak normal dan mengurangi pertumbuhan rambut berlebihan.

4. Berhenti Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi kadar hormon androgen pada perempuan dengan PCOS.

5. Terapi Hormon

Terapi hormon dapat membantu menormalkan siklus menstruasi, mengurangi pertumbuhan rambut berlebih, dan mencegah masalah kesehatan seperti kanker endometrium.

Komplikasi Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Jika tidak ditangani dengan baik, PCOS dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk infertilitas, gangguan kecemasan dan depresi, gangguan makan, gangguan tidur, hipertensi saat hamil, keguguran atau persalinan prematur, hepatitis, diabetes atau diabetes gestasional, kanker endometrium, dan sindrom metabolik.

Pencegahan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Diperlukan upaya untuk mencegah PCOS, namun menjaga berat badan tetap normal dapat mengurangi gejala dan risiko komplikasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Meningkatkan konsumsi makanan yang sehat.
  • Membatasi konsumsi makanan manis dan karbohidrat tinggi.
  • Melakukan olahraga secara teratur.

Pada akhirnya, PCOS merupakan gangguan hormonal yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan. Pengobatan difokuskan pada mengatasi gejala PCOS seperti gangguan kesuburan, pertumbuhan rambut berlebih, masalah jerawat, dan obesitas.

Referensi

  1. John Hopkins Medicine. Polycystic ovary syndrome (PCOS). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/polycystic-ovary-syndrome-pcos. Diakses pada 27 Juli 2023.
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Polycystic ovary syndrome (PCOS). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/symptoms-causes/syc-20353439. Diakses pada 27 Juli 2023.
  3. NHS UK. 2022. Polycystic ovary syndrome (PCOS). https://www.nhs.uk/conditions/polycystic-ovary-syndrome-pcos/. Diakses pada 27 Juli 2023.

About The Author

Pertumbuhan Rambut Pria: Hal yang Memengaruhi hingga Suplemen

Letrozole: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dll