Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Elektrokardiogram (EKG): Indikasi, Tata Laksana, Biaya, dll

Nama elektrokardiogram (EKG) erat kaitannya dengan organ jantung. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai EKG mulai dari indikasi, jenis, tata laksana, efek samping, hingga biayanya berikut ini!

Apa Itu Elektrokardiogram (EKG)?

Elektrokardiogram (EKG) adalah prosedur pemeriksaan jantung sederhana yang menggunakan mesin khusus bernama elektrokardiograf. Mesin ini mendeteksi impuls listrik jantung dan menampilkannya pada kertas atau layar monitor dalam bentuk grafik.

Pemeriksaan EKG sifatnya noninvasif, tidak menimbulkan rasa sakit karena tidak memerlukan sayatan pada tubuh pasien. Dokter hanya memasang elektroda di area dada sebelah kiri, tungkai, dan lengan untuk menganalisis kelistrikan jantung pasien.

Indikasi Elektrokardiogram (EKG)

Indikasi pemeriksaan EKG adalah untuk mengukur kelistrikan jantung. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui kontraksi otot yang diatur oleh aliran listrik. Dengan mengukur kelistrikan jantung, dapat diketahui apakah jantung mengalami gangguan fungsi atau tidak.

Indikasi umum pemeriksaan EKG meliputi:

– Analisis kelainan pada jantung (aritmia, abnormalitas otot jantung, pembengkakan jantung, penyumbatan arteri koroner, radang lapisan jantung)

– Analisis irama jantung

– Analisis potensi sumbatan pembuluh darah

– Analisis penyakit lain yang berkaitan

– Evaluasi pascaoperasi penyembuhan penyakit jantung

– Evaluasi penggunaan obat untuk mengatasi masalah pada jantung

Jenis-Jenis Elektrokardiogram (EKG)

Ada beberapa jenis elektrokardiogram tergantung kondisi pasien. Berikut adalah jenis-jenis EKG yang perlu Anda ketahui.

1. EKG Standar

EKG standar adalah pemeriksaan yang paling umum dilakukan oleh dokter. Pada jenis EKG ini, dokter mengukur aktivitas kelistrikan jantung beserta detak dan irama jantung.

2. Tes Stres (Stress Test)

Tes stres dilakukan ketika EKG standar tidak cukup membantu dokter menganalisis aktivitas jantung. Biasanya dilakukan pada pasien dengan irama jantung yang tidak beraturan. Pasien melakukan aktivitas fisik (seperti bersepeda stasioner atau treadmill) dan dokter memantau aktivitas jantung untuk mencari kelainan.

3. Event Recorder

Event recorder digunakan pada pasien dengan gangguan jantung yang jarang muncul. Alat ini mengukur kelistrikan jantung selama beberapa menit dalam jangka waktu tertentu sebagai monitor kesehatan jantung pasien.

4. Pemeriksaan Fungsi Jantung (Holter Monitor)

Holter monitor adalah alat yang menganalisis kualitas kelistrikan jantung pasien selama aktivitas fisik. Alat ini dipasang pada tubuh pasien selama maksimal 48 jam. Setelah pemakaian selesai, pasien kembali ke rumah sakit untuk evaluasi.

Kapan Harus Melakukan Elektrokardiogram (EKG)?

Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut, segera kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan EKG.

– Nyeri dada dengan intensitas sedang hingga tinggi

– Jantung berdebar-debar (palpitasi)

– Detak jantung tidak beraturan (aritmia)

– Sakit kepala, kepala pusing, sesak napas, tubuh terasa lemah

Pemeriksaan EKG juga dilakukan pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, faktor risiko penyakit jantung, sedang menjalani pengobatan penyakit jantung, atau berusia di atas 40 tahun yang diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD).

Tata Laksana Elektrokardiogram (EKG)

EKG terdiri dari 3 tahap, yaitu pra-EKG, pelaksanaan EKG, dan pasca-EKG.

1. Pra-EKG

Persiapan pra-EKG termasuk tidak menggunakan krim pada area dada, mencukur bulu dada jika diperlukan, menggunakan pakaian yang mudah dilepas, tidak melakukan aktivitas fisik terlalu berat beberapa jam sebelum pemeriksaan, dan makan serta minum secukupnya beberapa jam sebelum pemeriksaan.

2. Pelaksanaan Pemasangan EKG

Dokter akan memasang elektroda pada dada, lengan, dan kaki pasien. Elektroda terhubung ke mesin EKG yang mencatat kelistrikan jantung.

3. Pasca-EKG

Setelah pemeriksaan, dokter akan membahas hasil EKG dengan pasien. Jika hasil EKG normal, pasien dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. Jika ditemukan kelainan, dokter akan merencanakan tindakan selanjutnya.

Hasil Elektrokardiogram (EKG)

Hasil EKG dapat normal atau tidak normal. Hasil EKG meliputi:

1. Detak Jantung

Detak jantung normal berkisar antara 60-100 detak per menit. Detak jantung di luar rentang ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Irama Jantung

Hasil EKG juga menunjukkan irama jantung yang beraturan atau tidak. Irama jantung yang tidak beraturan dapat mengindikasikan masalah pada kelistrikan jantung atau efek obat-obatan.

3. Struktur Jantung

EKG dapat mendeteksi kelainan struktur jantung, seperti pembengkakan yang dapat menyebabkan gangguan jantung di masa depan.

4. Aktivitas Suplai Oksigen Menuju Jantung

EKG dapat menunjukkan apakah nyeri dada disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen menuju jantung.

5. Potensi Gangguan Jantung

Grafik EKG juga dapat menunjukkan apakah pasien berpotensi mengalami gangguan jantung di masa depan.

Efek Samping Elektrokardiogram (EKG)

Mayoritas pemeriksaan EKG aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

Biaya Elektrokardiogram (EKG)

Biaya EKG bervariasi tergantung fasilitas kesehatan tempat pemeriksaan dilakukan. Biaya EKG berkisar antara 100-200 ribu Rupiah per sesi.

Referensi:

1. Electrocardiogram (ECG). https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/ekg/about/pac-20384983

2. Electrocardiogram (ECG). https://www.nhs.uk/conditions/electrocardiogram/

3. Heart Disease and Electrocardiograms. https://www.webmd.com/heart-disease/electrocardiogram-ekgs

4. Electrocardiogram (ECG or EKG). https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/electrocardiogram-ecg-or-ekg

5. Moores, D. 2018. Electrocardiogram. https://www.healthline.com/health/electrocardiogram

About The Author

Memahami Siklus Hidup Nyamuk dari Telur hingga Nyamuk Dewasa

Bronkitis Akut: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan