Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Cacing Kremi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Cacing kremi adalah infeksi parasit pada usus yang umum terjadi di seluruh dunia. Cacing ini tipis, berwarna putih, dan berukuran sekitar 6-13 milimeter. Banyak orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, tetapi beberapa mengalami gatal dan gelisah di dubur saat tidur. Simak gejala, penyebab, pencegahan, dan pengobatan cacing kremi di bawah ini.

Apa Itu Cacing Kremi?

Cacing kremi hidup di usus besar dan dubur. Parasit ini juga dikenal sebagai seatworms atau threadworms. Infeksi sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dan hanya menginfeksi manusia. Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan barang-barang yang terkontaminasi seperti seprai, handuk, toilet, gagang pintu, atau kontak seksual.

Gejala Cacing Kremi

Gejala yang mungkin terjadi adalah gatal di sekitar anus yang sulit tidur dan menimbulkan kegelisahan. Gejala ini disebabkan oleh cacing kremi betina yang bertelur. Kadang-kadang gejala ringan atau bahkan tidak ada.

Berikut adalah beberapa gejala tambahan yang mungkin terjadi:

– Gatal pada vagina selain di dubur.

– Insomnia, mudah marah, dan gelisah.

– Nyeri perut dan mual berulang kali.

Perlu diketahui, gatal pada vagina yang disebabkan oleh cacing jarang terjadi, kecuali jika terinfeksi dengan jumlah yang sangat banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan pada vagina yang disebut vulvovaginitis.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Anda harus mengunjungi dokter jika mengalami gatal di dubur yang sangat mengganggu pada malam hari.

Penyebab Cacing Kremi

Menelan atau menghirup telur cacing tanpa sengaja dapat menyebabkan infeksi cacing kremi. Telur mikroskopis dapat terbawa ke mulut dari makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi. Setelah tertelan, telur menetas di usus dan menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu.

Saat menggaruk daerah yang gatal, telur dapat menempel di jari-jari dan di bawah kuku. Telur tersebut kemudian dapat pindah ke permukaan lain seperti mainan, seprai, atau kursi toilet. Telur juga bisa ditransfer dari jari yang terkontaminasi ke makanan, minuman, atau pakaian.

Faktor Risiko

Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, infeksi ini bisa terjadi pada segala usia dan tingkat ekonomi. Beberapa faktor risiko termasuk:

– Infeksi paling sering terjadi pada anak-anak usia 5-10 tahun, jarang terjadi pada anak di bawah 2 tahun.

– Tinggal dengan banyak orang. Mereka yang tinggal bersama di institusi berisiko tinggi terkena infeksi cacing kremi.

Diagnosis Cacing Kremi

Dokter dapat mengonfirmasi keberadaan cacing dengan mengidentifikasi cacing atau telurnya. Pemeriksaan menggunakan pita perekat transparan atau pinworm paddle diletakkan pada area anus. Telur (dan kadang-kadang parasitnya sendiri) menempel pada selotip dan paddle, kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Tes ini juga dikenal sebagai tape test.

Tes harus dilakukan segera setelah bangun pagi (karena mandi atau buang air besar dapat menghilangkan sebagian besar telur dan parasit). Pemeriksaan mungkin memerlukan beberapa sampel. Sampel yang diambil dari bawah kuku juga dapat mengandung telur (karena menggaruk area dubur umum dilakukan oleh individu terinfeksi).

Selain di pagi hari, cacing kadang-kadang dapat terlihat langsung di seprai atau di sekitar anus pada malam hari. Waktu ini baik untuk mendeteksi parasit dengan metode pita perekat transparan.

Pengobatan Cacing Kremi

Dokter dapat merekomendasikan penggunaan obat pyrantel pamoate atau obat resep lainnya kepada seluruh anggota keluarga untuk mencegah infeksi berulang. Obat antiparasit lain yang umum digunakan meliputi mebendazole, albendazole, dan pyrantel pamoate. Efek samping ringan pada saluran pencernaan mungkin terjadi selama menggunakan obat ini.

Komplikasi Cacing Kremi

Pada dasarnya, infeksi ini tidak menyebabkan masalah serius. Namun, beberapa komplikasi yang jarang terjadi meliputi:

– Radang vagina (vaginitis)

– Radang lapisan dalam rahim (endometritis)

– Infeksi saluran kemih

– Penurunan berat badan

Pencegahan Cacing Kremi

Perlu diketahui bahwa telur cacing dapat menempel pada permukaan seperti tempat tidur, mainan, kursi toilet, dll selama dua minggu. Selain membersihkan tubuh dan lingkungan secara teratur, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

– Rutin membersihkan daerah dubur di pagi hari untuk mengurangi jumlah telur dalam tubuh.

– Rutin ganti celana dalam untuk menghilangkan telur.

– Cuci seprai, pakaian tidur, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk membunuh telur cacing.

– Hindari menggaruk area anus.

– Rajin memotong kuku agar tidak ada ruang bagi telur untuk menempel.

– Cuci tangan sampai bersih setelah buang air besar, ganti popok, dan sebelum makan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Referensi:

1. Mayo Clinic (pinworm infection)

2. Centers for Disease Control and Prevention (pinworm infection FAQs)

3. WebMD (what are pinworms? how do you get infected?)

4. MedicineNet (pinworms – enterobiasis)

About The Author

Sindrom Down: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

10 Manfaat Madu Hitam, Madu yang Kaya Antioksidan