Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Sebum adalah minyak alami yang berfungsi untuk melembapkan kulit, namun produksinya yang berlebihan dapat menjadi pemicu jerawat dan masalah kulit lainnya. Ketahui apa itu sebum, fungsi, dan cara mengontrol produksi sebum dalam pembahasan ini.

Sebum adalah minyak alami dari kulit yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous untuk melembapkan dan melindungi kulit. Minyak alami tersebut terdiri dari trigliserida dan asam lemak (57%), wax ester atau zat berlilin (26%), squalene (12%), dan kolesterol (4,5%).

Zat berminyak, berlilin, dan berwarna kekuningan ini berfungsi untuk melindungi kulit dari infeksi bakteri dan sebagai pelapis kulit pertama dari paparan sinar UV. Jadi, sebenarnya minyak alami pada kulit dapat menjaga kulit dari berbagai kerusakan kulit namun produksi sebum yang terlalu banyak dan aktif malah akan menyebabkan masalah kulit.

Sebum yang menyebabkan masalah kulit seperti jerawat bukan hanya sekadar minyak alami, namun sudah bercampur dengan keringat, sel-sel kulit mati, dan kotoran yang dibawa melalui udara dan menempel di kulit Anda. Bila Anda memiliki jenis kulit berminyak, itu berarti produksi sebum berlebihan. Sementara bila kulit Anda kering, berarti Anda kekurangan produksi zat minyak alami.

Dalam konsistensi dan jumlah yang cukup, zat minyak alami berfungsi untuk:

– Menjaga hidrasi dan kelembapan kulit.

– Memiliki peran sebagai antibakteri, antimikroba, dan antioksidan.

– Proteksi paling luar untuk kulit.

– Melindungi jaringan kulit.

– Mencegah paparan bakteri, jamur, gelombang UV, atau mikroba lainnya.

Walaupun demikian, para peneliti belum dapat memastikan fungsi utama minyak alami pada kulit dan efek utamanya dalam melindungi kulit. Hal yang mungkin terjadi adalah sebum memiliki proses kompleks dan kelebihan dan kekurangan produksi minyak alami pada kulit bisa berpengaruh pada kondisi kulit.

Sebum dihasilkan oleh kelenjar sebaceous yang menempel pada folikel rambut dan paling banyak berada kulit wajah, kulit kepala, leher, dan dada. Produksi zat minyak alami ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:

– Hormon. Hormon androgen yang terlalu aktif akan memproduksi zat minyak alami kulit yang lebih banyak. Kenaikan level hormon progesteron (hormon seks wanita) juga dapat meningkatkan produksi zat minyak alami pada kulit.

– Usia. Sejak baru lahir, kelenjar sebaceous sudah memproduksi zat minyak alami. Memasuki usia pubertas, produksi minyak alami pada kulit meningkat 500% terutama pada remaja pria.

– Nutrisi. Apa yang Anda makan juga berpengaruh pada kondisi kulit. Orang dengan gangguan makan, puasa, atau malnutrisi akan mengalami penurunan produksi minyak alami pada kulit hingga menyebabkan kulit kering, kusam, dehidrasi, dan masalah kulit lainnya.

Setelah memasuki usia dewasa, biasanya wanita memproduksi lebih banyak minyak alami kulit daripada pria. Kemudian, produksi minyak alami pada kulit setiap orang berubah-ubah dan cenderung menurun sehingga banyak masalah kulit kering pada orang dewasa atau yang lebih tua.

Produksi sebum berlebihan diasosiasikan sebagai penyebab jerawat dan masalah kulit lainnya, termasuk:

1. Kulit Berminyak. Produksi minyak alami berlebihan malah menyebabkan kulit terlalu lembap dan berminyak. Kulit berminyak memiliki pori-pori lebih besar dan bakteri lebih rentan masuk ke dalam kulit dan menginfeksi kulit.

2. Jerawat. Salah satu penyebab jerawat adalah produksi minyak alami pada kulit berlebihan yang juga bercampur dengan sel kulit mati, bakteri, dan mikroba lain yang terjebak di dalam pori-pori kulit. Alih-alih menghilangkan minyak alami pada kulit, Anda sebaiknya mengontrol produksi sebum dan membersihkan wajah secara rutin untuk mencegah jerawat.

3. Dermatitis Seboroik. Inflamasi kulit yang menyebabkan gejala berupa kulit gatal, bersisik, dan kering. Kondisi ini lebih umum dikenal sebagai ketombe bila terjadi pada kulit kepala.

Kelebihan produksi zat minyak alami pada kulit juga dikaitkan dengan masalah kulit rosacea phymatous, nevus sebaceous, rosacea, dan karsinoma sebasea, namun minyak alami pada kulit bukan penyebab utamanya.

Kekurangan sebum akan membuat kulit jadi kering karena tidak ada agen alami yang melembapkan kulit. Gejala kulit kering berupa kulit pecah-pecah, berkerak, gatal, dan mungkin sampai mudah mengelupas dan berdarah. Kulit kering juga rentan mengalami komedo hitam.

Cara mengontrol sebum tergantung pada kondisi kulit Anda, apakah kulit Anda berminyak atau kering? Kedua masalah tersebut biasanya dapat diatasi dengan menggunakan krim atau produk perawatan kulit yang dijual bebas. Berikut ini cara mengontrol produksi minyak alami pada kulit:

Untuk kulit berminyak:

– Gunakan perawatan kulit harian khusus untuk mengurangi produksi minyak alami pada kulit. Gunakan produk cleanser atau serum yang mengandung niacinamide (pengontrol kelenjar sebaceous yang terlalu aktif).

– Gunakan produk cuci muka, toner, atau krim perawatan siang dan malam yang khusus untuk kulit berminyak. Jika Anda memiliki masalah kulit berjerawat akibat produksi minyak berlebih, gunakan krim khusus jerawat.

Untuk kulit kering:

– Gunakan pelembap setiap hari, baik krim atau losion.

– Hindari produk perawatan kulit yang mengandung pewangi, asam, alkohol, atau bahan kimia terlalu keras.

– Cukupi kebutuhan air putih setiap hari untuk menjaga hidrasi kulit.

– Konsumsi makanan tinggi omega 3 untuk melembapkan kulit.

– Hindari mandi air panas yang akan menghilangkan zat minyak alami kulit. Gunakan air hangat atau suhu normal.

– Gunakan produk skin care khusus untuk kulit kering.

Selain itu, perhatikan juga faktor hormon dan usia. Para remaja umumnya mengalami lonjakan produksi minyak kulit karena perubahan hormon. Kondisi tersebut dapat membaik seiring bertambahnya usia, namun tetap disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai.

Referensi:

1. Brannon, Heather, MD. 2020. “What Is Sebum and How Does Your Skin Produce It?.” https://www.verywellhealth.com/what-is-sebum-1069375. (Diakses pada 19 November 2020).

2. Pedroja, Cammy. 2018. “What Is Sebum and Why Does It Build Up on Skin and Hair?.” https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/sebum#sebaceous-glands. (Diakses pada 19 November 2020).

3. Tamatam, Sowmya. 2020. “All About Sebaceous Glands & Its Natural Oil.” https://skinkraft.com/blogs/articles/sebaceous-glands-sebum#development-of-sebaceous-glands. (Diakses pada 19 November 2020).

About The Author

12 Obat Hernia Tanpa Operasi yang Murah dan Tidak Menakutkan

Manfaat Sari Kurma Bagi Penderita Anemia dan Ibu Hamil