Antihistamin – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat antihistamin termasuk informasi tentang jenis-jenis antihistamin, bentuk sediaan antihistamine, indikasi antihistamin, kontraindikasi antihistamin, manfaat antihistamin, dosis antihistamin, efek samping antihistamin, dan informasi bermanfaat lainnya.
Apa itu antihistamin?
Antihistamin adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi dengan mencegah pelepasan histamin. Antihistamin juga berguna untuk mengatasi masalah medis lainnya.
Apa saja kandungan obat antihistamin?
Obat antihistamin beredar di pasaran dengan merk yang berbeda, tapi beberapa di antaranya mengandung monografi obat yang sama. Beberapa jenis kandungan obat antihistamin antara lain: klorfeniramin maleat, loratadin, setirizin hidroklorida, sinarizin, terfenadin, akrivastin, astemizol, azatadin maleat, bepotastin besilat, desloratadin, klemastin, mekuitazin, oksatomid, rupatadin, dimenhidrinat, mebidrolin napadisilat, feniramin maleat, levosetirizin dihidroklorida, hidroksizin hidroklorida, bromfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, difenhidramin hidroklorida, feksofenadin hidroklorida, homoklorsiklizin hidroklorida, dan lainnya.
Bentuk Sediaan Antihistamin
Antihistamin tersedia dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, sirup, dan drops. Ada juga yang dalam bentuk salut selaput, pelepasan lambat, atau topikal (krim atau salep).
Jenis-jenis Antihistamin
Obat antihistamin terbagi menjadi dua jenis berdasarkan efek sedasi yang ditimbulkan. Ada yang memiliki efek sedasi (antihistamin lama) dan ada yang tidak (antihistamin baru). Ada juga antihistamin yang menyebabkan kantuk dan ada yang tidak.
Cara Kerja Antihistamin
Obat antihistamin bekerja dengan mencegah atau menghentikan lepasnya histamin dalam tubuh. Histamin adalah zat yang mempengaruhi pembuluh darah dan kulit. Tubuh melepaskan histamin ketika mengalami infeksi. Namun, terkadang histamin keliru dilepaskan dan menyebabkan reaksi alergi. Antihistamin digunakan untuk menghentikan histamin terlepas dan meredakan gejala alergi.
Indikasi Antihistamin
Obat antihistamin digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti demam, urtikaria, gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk, dan gejala alergi lainnya. Juga digunakan untuk mengatasi gigitan serangga, rinitis alergi, rinitis vasomotor, pruritus, asietas, konjungtivitis, migrain, dan mual-muntah. Bentuk sediaan topikal juga bisa digunakan pada mata, hidung, atau kulit.
Kontraindikasi Antihistamin
Setiap antihistamin memiliki kontraindikasi yang berbeda-beda. Orang yang alergi terhadap kandungan obat antihistamin tidak dapat menggunakannya. Ada juga batasan penggunaan untuk anak-anak.
Perhatian
Sebelum menggunakan obat antihistamin, ada beberapa hal perlu diperhatikan, seperti konsultasi dengan dokter jika sedang hamil, menyusui, memiliki penyakit jantung, hati, ginjal, atau jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Manfaat Antihistamin
Antihistamin berguna untuk meredakan gejala alergi seperti demam, ruam kulit, gatal-gatal, mual, muntah, hidung tersumbat, batuk, dan bersin-bersin. Juga dapat mengurangi gejala alergi akibat gigitan serangga, rinitis alergi, rinitis vasomotor, pruritus, asietas, konjungtivitis, migrain, dan insomnia.
Dosis Antihistamin
Setiap obat antihistamin memiliki dosis yang berbeda tergantung bentuk sediaan, kondisi pasien, dan kekuatan jenis kandungan obat. Penting untuk membaca dosis yang tepat sebelum mengonsumsi obat antihistamin.
Efek Samping Antihistamin
Efek samping antihistamin berbeda-beda tergantung jenis antihistamin dan kondisi pasien. Jenis antihistamin lama umumnya memiliki efek samping berupa kantuk, gangguan psikomotor, sakit kepala, mulut kering, dll. Jarang terjadi efek samping seperti penurunan tekanan darah, bingung, gangguan tidur, konvulsi, tremor, gangguan darah, dll.
Sumber:
– BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id