Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Spina Bifida – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

DokterSehat.com – Spina bifida adalah kondisi tulang belakang dan sumsum tulang belakang pada bayi tidak berkembang baik di dalam rahim, yang menyebabkan adanya celah di tulang belakang. Spina bifida merupakan jenis cacat tabung saraf. Dalam spina bifida, bagian tabung saraf tidak menutup dengan benar, yang menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang dan tulang belakang (vertebra).

Jenis Spina Bifida

Spina bifida terbagi menjadi empat jenis, dari yang paling parah hingga paling ringan. Berikut di antaranya:

1. Myelomeningocele

Adalah jenis spina bifida yang paling parah, karena kondisi kanal tulang belakang bayi tetap terbuka sepanjang beberapa tulang belakang di bagian belakang, kemungkinan berisiko sumsum tulang belakang dan selaput pelindung di sekitarnya mendorong keluar dan membentuk kantung di punggung bayi.

2. Meningocele

Jenis spina bifida yang serius lainnya di mana selaput pelindung di sekitar sumsum tulang belakang (meninges) mendorong keluar melalui tulang belakang – sumsum tulang belakang biasanya berkembang secara normal sehingga pembedahan biasanya dapat digunakan untuk mengangkat membran tanpa merusak saraf.

3. Spina bifida occulta

Jenis spina bifida yang paling sering terjadi dan paling ringan. Sekitar 1 atau lebih tulang belakang tidak terbentuk dengan benar, tetapi celah di tulang belakang berukuran sangat kecil – spina bifida occulta biasanya tidak menyebabkan masalah dan kebanyakan orang tidak menyadari telah memilikinya.

4. Cacat tabung saraf tertutup

Jenis spina bifida yang satu ini, mungkin ada berbagai cacat potensial pada lemak, tulang, sumsum tulang belakang, atau meninges. Dalam banyak kasus, jenis spina bifida ini tidak menunjukan gejala, namun dalam beberapa, terdapat kelumpuhan parsial dan inkontinensia usus dan urine.

Penyebab Spina Bifida

Belum jelas apa yang menjadi penyebab spina bifida hingga saat ini. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa spina bifida kemungkinan besar disebabkan oleh gabungan faktor genetik, lingkungan, dan gizi. Berikut di antaranya:

1. Asam folat

Spina bifida lebih mungkin terjadi jika ibu tidak memiliki asam folat yang cukup selama kehamilan. Semua wanita dengan usia reproduksi harus memastikan asupan asam folat tercukupi.

2. Protein nabati, magnesium, zat besi, dan niasin

Asupan nutrisi yang rendah sebelum program kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko cacat tabung saraf.

3. Riwayat keluarga

Jika satu bayi dilahirkan menderita spina bifida, ada kemungkinan 4 persen saudara kandung di masa depan mungkin memiliki kondisi yang sama.

4. Obat-obatan

Salah satu obat-obatan seperti valproate, digunakan untuk mengobati epilepsi atau gangguan bipolar, kemungkinan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan cacat bawaan, seperti spina bifida.

5. Diabetes

Wanita yang menderita diabetes lebih cenderung melahirkan bayi menderita spina bifida, daripada yang tidak memiliki penyakit diabetes.

6. Obesitas

Penyebab spina bifida selanjutnya adalah berat badan berlebih atau obesitas. Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih, memiliki berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan spina bifida.

Gejala Spina Bifida

Kedua jenis spina bifida, yaitu meningocele dan myelomeningocele yang tampak jelas saat lahir. Selain adanya deformitas tulang belakang, gejala spina bifida juga dapat disebabkan oleh komplikasi dari penyakit ini sendiri. Komplikasi yang paling umum adalah sebagai berikut:

1. Gangguan mobilitas

Setelah operasi untuk memperbaiki cacat, beberapa cacat hampir selalu bertahan. Kelumpuhan kaki, kelainan tulang belakang, pinggul, kaki, kelainan bentuk kaki, masalah dengan usus dan kontrol kandung kemih adalah cacat sisa yang paling umum.

2. Kelainan tulang punggung

Kelainan pada tulang punggung bagian bawah selalu disertai kelainan tulang belakang bagian atas, menyebabkan masalah pada koordinasi tubuh yang dapat diperbaiki dengan terapi fisik.

Gangguan pencernaan, hidrosefalus, obesitas, tulang rapuh, kekurangan hormon pertumbuhan, gangguan belajar, gangguan psikologis, sosial, dan seksual, serta alergi lateks adalah beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi pada penderita spina bifida.

Diagnosis Spina Bifida

Penyakit spina bifida dapat terdeteksi selama pemindaian ultrasound selama kehamilan. Jika tes mengkonfirmasi bahwa janin menderita spina bifida, implikasinya akan didiskusikan dengan calon ibu.

Pengobatan Spina Bifida

Pengobatan untuk penyakit spina bifida tergantung pada keparahan kondisi. Ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk mengobati spina bifida.

Pencegahan Spina Bifida

Kendati penyebab spina bifida tidak diketahui, sulit untuk mencegahnya, namun asam folat dan tes selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko spina bifida. Berikut kiat-kiat untuk mencegah penyakit spina bifida:

1. Asam folat

Wanita usia reproduksi harus mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat dalam sehari. Sumber asam folat termasuk sayuran hijau, telur, buah-buahan, dan produk sereal yang diperkaya.

2. Tes

Tes yang sedang berlangsung untuk cacat tabung saraf dan masalah lain selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko spina bifida.

Tidak ada obat untuk spina bifida, namun pengobatan yang tepat dapat membantu penderita mencapai tingkat fungsi dan kemandirian yang tinggi.

About The Author

Manfaat Jamu Tradisional yang Luar Biasa

Logo Obat pada Kemasan yang Perlu Diketahui