Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Myles Bannister

Metildopa: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Metildopa adalah obat antihipertensi kerja sentral yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah vena dan arteri untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi bahan kimia tertentu dalam darah.

Manfaat Metildopa adalah untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak, jantung, hingga ginjal, serta meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Dosis Metildopa yang lazim diberikan adalah sebagai berikut:

– Hipertensi pada dewasa: 250 mg hingga 2 g sehari, dibagi menjadi dua hingga empat dosis.

– Hipertensi pada anak-anak: 10 mg/kg berat badan, dibagi menjadi dua hingga empat dosis.

Penggunaan obat ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yaitu:

– Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan maupun tidak bersamaan dengan makanan.

– Obat ini dikonsumsi langsung ditelan dengan air.

– Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan dan di waktu yang sama setiap harinya.

– Jika dosis terlewat, konsumsi obat ini saat ingat atau ambil dosis selanjutnya jika telah dekat dengan dosis berikutnya.

Simpan obat Metildopa pada suhu antara 25-30°C, di tempat kering, dan hindari dari cahaya langsung dan jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan. Jika obat sudah melewati masa expired, konsultasikan dengan apoteker mengenai cara pembuangan obat yang tepat.

Efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan Metildopa adalah mengantuk, mulut kering, sakit kepala, penurunan minat dan kemampuan seksual, diare, pusing, mual, muntah, mati rasa, kesemutan atau sakit pada tangan dan kaki, detak jantung lambat, hidung tersumbat, pembengkakan payudara atau produksi ASI yang tidak biasa, demam, pembengkakan kaki atau tungkai, depresi, urin berwarna gelap, nyeri sendi, ruam kulit, gatal-gatal, mata dan kulit kuning.

Interaksi obat dapat terjadi jika Metildopa digunakan bersama dengan obat-obatan tertentu seperti brofaromine, clorgyline, furazolidone, dan lainnya. Oleh karena itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang digunakan.

Penggunaan Metildopa perlu diperhatikan dalam beberapa kondisi seperti angina, penyakit Parkinson, gangguan ginjal, gangguan hati, riwayat depresi, pheochromocytoma, dan gangguan hati akibat penggunaan Metildopa sebelumnya.

Obat ini termasuk ke dalam obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui perlu dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan rekomendasi dokter.

Sumber:

– Anonim. Methyldopa. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methyldopa/?type=brief&mtype=generic.

– Mayo Clinic Staff. 2019. Drugs and Supplements. Methyldopa (Oral Route, Intravenous Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/methyldopa-oral-route-intravenous-route/description/drg-20067791.

– Multum, Cerner. 2018. Methyldopa. https://www.drugs.com/mtm/methyldopa.html.

– PIONAS BPOM. METILDOPA. http://pionas.pom.go.id/monografi/metildopa.

About The Author

12 Penyebab Depresi yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

7 Minuman yang Sebaiknya Anda Konsumsi Setelah Olahraga