Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Otosklerosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Otosklerosis adalah kondisi di mana terdapat pertumbuhan tulang yang tidak normal pada telinga bagian dalam. Ini adalah penyebab gangguan pendengaran yang umum terjadi pada orang dewasa muda. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Otosklerosis?

Otosklerosis adalah kondisi langka yang menyebabkan gangguan pendengaran. Penyakit ini terjadi ketika tulang kecil di telinga tengah, yang biasanya disebut tulang sanggurdi atau stapes, tersangkut di tempatnya. Keadaan ini sering terjadi ketika jaringan tulang pada telinga tengah tumbuh di sekitar tulang stapes dengan cara yang tidak semestinya.

Tulang stapes harus bergetar agar Anda dapat mendengar dengan baik. Jika suara tidak bisa merambat dari telinga tengah ke telinga bagian dalam, Anda akan sulit mendengar.

Gejala Otosklerosis

Banyak orang dengan penyakit ini mengalami masalah pendengaran pada usia 20 sampai 30-an. Keadaan ini bisa memengaruhi satu atau kedua telinga, namun banyak orang mengalami gangguan pendengaran pada kedua telinga. Sekitar 10 hingga 15% hanya mengalami gangguan pada satu telinga.

Pada awalnya, Anda mungkin tidak dapat mendengar suara bernada rendah atau orang berbisik. Gejala lain yang bisa dikenali antara lain:

  • Pusing, vertigo, atau masalah keseimbangan.
  • Tinnitus atau suara berdenging pada telinga.

Terkadang tinnitus bisa menjadi masalah setelah menjalani operasi telinga untuk mengobati kondisi ini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera dapatkan penanganan dari tenaga medis profesional jika Anda mengalami gangguan pendengaran atau gejala lain setelah operasi.

Dokter spesialis akan melakukan beberapa tes pendengaran lebih lanjut dan mungkin melakukan pemindaian kepala untuk mengidentifikasi masalahnya.

Penyebab Otosklerosis

Penyebab penyakit ini belum diketahui dengan pasti. Pada banyak kasus, keadaan ini tampaknya terjadi dalam keluarga akibat mewarisi gen yang salah dari orang tua. Namun, tidak semua orang yang memiliki gen tersebut akan mengembangkan kondisi ini.

Keadaan ini terkadang bisa menjadi lebih buruk dan cepat selama kehamilan, yang berarti perubahan kadar hormon terkadang berperan terhadap munculnya gangguan ini.

Faktor Risiko Otosklerosis

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin membuat Anda memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit ini:

  • Usia. Kemungkinan besar Anda mengalami penyakit ini pada usia 20-an, sementara gejala terburuk biasanya muncul pada usia 30-an.
  • Genetik. Gangguan ini sering kali diturunkan dalam keluarga, tetapi tidak semua orang yang memiliki gen terkait akan mengalami gangguan pendengaran.
  • Jenis kelamin. Keadaan ini sering terjadi pada wanita terutama jika sedang hamil.
  • Riwayat medis. Masalah medis tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini. Misalnya, fraktur stres pada jaringan tulang di sekitar telinga bagian dalam juga dapat membuat kondisi lebih mungkin terjadi. Selain itu, jika Anda mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, hal tersebut juga dapat dikaitkan dengan penyakit ini.
  • Ras dan etnis. Orang Kaukasia memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami penyakit ini. Sedangkan kondisi ini lebih jarang terjadi pada orang Afrika-Amerika.
  • Osteogenesis imperfecta. Kelainan genetik ini ditandai dengan tulang yang rapuh secara tidak normal. Orang dengan keadaan ini berisiko lebih tinggi mengalami penyakit otosklerosis.
  • Virus campak. Terdapat beberapa bukti bahwa virus campak dapat berkontribusi pada pengembangan penyakit ini.

Pada beberapa kasus, beberapa orang bisa mengembangkan keadaan ini meskipun tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.

Diagnosis Otosklerosis

Jika Anda mengalami masalah dengan pendengaran, dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) biasanya akan mengamati telinga, menguji pendengaran, dan bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan CT scan untuk membuat gambar yang lebih detail.

Setelah pemeriksaan, dokter spesialis THT mungkin akan melakukan tes pendengaran atau audiogram. Temuan umum adalah gangguan pendengaran konduktif yang lebih buruk pada nada frekuensi rendah.

Berdasarkan temuan pemeriksaan dan hasil tes, dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan merekomendasikan pilihan pengobatan yang terbaik.

Pengobatan Otosklerosis

Apabila gangguan pendengaran termasuk kategori ringan, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan pada awalnya. Namun, keadaan ini bisa memburuk seiring berjalannya waktu. Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan:

Pemantauan dan Penggunaan Perangkat Khusus

Apabila dokter melihat penyakit ini sebagai kategori ringan, ia mungkin akan memantau dan melakukan uji pendengaran secara teratur. Dokter juga bisa merekomendasikan penggunaan alat bantu dengar untuk mengatasi gangguan pendengaran yang Anda alami.

Obat-obatan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen fluoride, kalsium, dan vitamin D dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ini. Namun, klaim pengobatan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Operasi

Jika gangguan pendengaran masuk kategori serius atau semakin parah, dokter mungkin merekomendasikan operasi yang disebut stapedektomi. Dengan prosedur ini, seorang ahli bedah meletakkan perangkat pada telinga tengah yang menggerakkan tulang stapes yang tersangkut, membiarkan gelombang suara mengalir ke telinga bagian dalam sehingga Anda dapat mendengar dengan lebih baik.

Meski dapat membantu pendengaran lebih baik, seperti halnya semua jenis operasi, metode ini juga memiliki risiko. Pada kasus yang jarang terjadi, operasi justru dapat memperburuk gangguan pendengaran.

Komplikasi Otosklerosis

Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:

  • Ketulian total.
  • Hilangnya rasa pada beberapa bagian lidah, bisa terjadi sementara atau permanen.
  • Infeksi, pusing, nyeri, atau pembekuan darah pada telinga setelah operasi.
  • Kerusakan saraf.

Pencegahan Otosklerosis

Penyakit ini tidak dapat dicegah, sehingga deteksi dini sangat penting untuk memberikan pengobatan yang diperlukan dan menghindari gangguan pendengaran yang lebih parah.

Referensi

  1. Anonim. Otosclerosis. https://www.nhs.uk/conditions/otosclerosis/. (Diakses pada 2 November 2020).
  2. Anonim. Otosclerosis. https://medlineplus.gov/ency/article/001036.htm. (Diakses pada 2 November 2020).
  3. Anonim. Otosclerosis. https://www.webmd.com/cold-and-flu/ear-infection/otosclerosis-facts#1. (Diakses pada 2 November 2020).
  4. Anonim. Ears – otosclerosis. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/ears-otosclerosis. (Diakses pada 2 November 2020).

About The Author

Cataflam: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

11 Cara Menghilangkan Dengkuran (Terbukti Ampuh!)