Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Operasi Lasik: Penjelasan dan Risiko (Lengkap)

Myles Bannister

Apa Itu Operasi Lasik?

Operasi Lasik adalah prosedur medis untuk mengatasi berbagai gangguan penglihatan, seperti rabun dekat, rabun jauh, dan astigmatisme. Dengan operasi ini, Anda dapat mengurangi atau bahkan tidak lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Prosedur operasi Lasik merupakan metode yang paling umum digunakan dalam bedah refraktif. Untuk menjalankan operasi Lasik, dokter mata yang ahli menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea dan memperbaiki fokus cahaya pada retina, sehingga meningkatkan penglihatan. Dengan demikian, operasi Lasik dapat mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.

Untuk mendapatkan penglihatan yang jelas, mata dan kornea harus mampu membengkokkan sinar cahaya dengan baik sehingga gambar yang masuk akan terlihat jelas pada retina. Jika tidak, maka penglihatan akan menjadi kabur. Kabur ini disebut dengan gangguan bias dan disebabkan oleh perbedaan bentuk kornea dengan panjang mata.

Prosedur Operasi Lasik

Pada operasi Lasik, laser ultraviolet digunakan untuk menghilangkan jaringan kornea mata dan membentuk kornea baru sehingga cahaya dapat fokus dengan jelas pada retina. Operasi Lasik dapat membuat kornea sedikit lebih tipis.

Prosedur operasi Lasik biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit. Anestesi yang digunakan adalah tetes mata yang membuat permukaan mata mati rasa.

Pasien tetap sadar selama operasi Lasik, tetapi diberikan obat agar nyaman dan rileks. Operasi Lasik dapat dilakukan pada salah satu atau kedua mata sekaligus dalam satu sesi operasi. Ketika operasi berlangsung, pisau mikrokeratome digunakan untuk memotong jaringan di lapisan luar bola mata yang mengganggu.

Setelah pembentukan kornea selesai, kelopak mata diamankan dan tidak perlu dijahit karena kornea akan menahannya dengan kuat. Perban akan ditempatkan di luar kelopak mata untuk melindungi mata dari penggosokan atau tekanan sampai kondisinya sepenuhnya pulih.

Risiko Operasi Lasik

Meskipun banyak orang yang berhasil menjalani operasi Lasik, ada juga orang yang tidak dapat melakukannya. Beberapa hal yang membuat seseorang tidak dapat menjalani operasi Lasik antara lain usia (di bawah 18 tahun), penyakit tertentu, kehamilan atau menyusui, dan kondisi mata yang tidak stabil.

Seperti prosedur medis lainnya, operasi Lasik juga memiliki risiko. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:

1. Lipatan kornea bermasalah

Komplikasi seperti infeksi atau penyembuhan yang tidak sempurna bisa terjadi setelah mengangkat lipatan kornea untuk membentuk kornea baru. Pengangkatan lipatan kornea dapat berisiko terjadinya infeksi atau peradangan. Lipatan kornea kemudian diganti dan berfungsi sebagai “perban alami” hingga menempel kembali pada kornea. Jika tidak dibuat dengan benar, lipatan kornea tidak dapat menempel dengan baik.

2. Mata kering

Operasi Lasik dapat mengurangi produksi air mata sementara. Ini biasanya terjadi selama enam bulan setelah operasi dan dapat menyebabkan mata menjadi kering. Tetes mata yang mengandung air mata buatan dapat digunakan untuk mengobati gejala ini.

3. Sensitivitas terhadap cahaya

Orang yang menjalani operasi Lasik mungkin merasa silau atau melihat lingkaran cahaya ketika berada di sekitar lampu atau sumber cahaya. Gejala ini biasanya terjadi dalam jangka pendek. Kejadian ini terjadi pada sekitar 1 dari 50 kasus, sedangkan rasa sakit terjadi pada sekitar 1 dari 500 kasus.

4. Astigmatisme

Operasi Lasik dapat menyebabkan pengikisan jaringan yang tidak merata dan menyebabkan astigmatisme. Anda mungkin memerlukan kacamata, lensa kontak, atau operasi tambahan untuk mengatasi masalah ini.

Apabila kurva kornea mendatar tapi tidak rata, penglihatan dekat dan jauh dapat terganggu.

5. Undercorrection

Undercorrection terjadi ketika laser mengikis terlalu sedikit jaringan pada mata. Hal ini lebih umum terjadi pada orang yang rabun jauh. Dalam kasus ini, operasi tambahan mungkin diperlukan dalam waktu satu tahun untuk mengikis lebih banyak jaringan.

6. Overcorrection

Overcorrection terjadi ketika laser mengikis terlalu banyak jaringan pada mata. Ada juga kemungkinan laser akan menghilangkan terlalu banyak jaringan di mata. Overcorrection mungkin lebih sulit untuk diperbaiki daripada undercorrection.

Pentingnya Menjaga Kondisi Mata Setelah Operasi Lasik

Setelah menjalani operasi Lasik, ada beberapa larangan yang harus diikuti untuk memastikan manfaat operasi mata Lasik menjadi maksimal dan untuk menghindari komplikasi, di antaranya:

1. Hindari mengucek mata

Mata akan terasa gatal dan merah setelah operasi Lasik selama 12 jam. Namun, tidak boleh mengucek mata karena dapat merusak hasil operasi. Hindari mengucek mata selama sekitar 3 minggu setelah operasi Lasik.

2. Hindari sabun muka dan sampo

Selama satu minggu setelah operasi Lasik, sebaiknya hindari penggunaan sabun muka dan sampo. Hal ini dilakukan agar bahan kimia dari produk tersebut tidak mengiritasi kornea.

3. Hindari kosmetik

Setidaknya selama dua hari setelah operasi, hindari penggunaan kosmetik di area sekitar mata. Kosmetik mengandung butiran halus yang dapat masuk dan mengiritasi mata, meningkatkan risiko infeksi.

4. Hindari berenang

Penggunaan kolam renang yang mengandung bakteri, klorin, dan bahan kimia lainnya dapat mengiritasi mata yang belum sepenuhnya pulih setelah operasi Lasik. Hindari berenang, berendam di air panas, dan sauna selama masa pemulihan.

5. Hindari naik pesawat

Perjalanan udara dapat meningkatkan tekanan pada mata dan membuat mata lelah, menyebabkan penundaan penyembuhan pasca operasi. Lima hari setelah operasi Lasik adalah waktu terbaik untuk bepergian dengan pesawat.

6. Hindari mengemudi

Hindari mengemudi selama 2 hari setelah operasi Lasik karena mata akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Jika perlu mengemudi, pastikan jarak pendek dan gunakan kacamata hitam, terutama saat siang hari.

Setelah operasi Lasik, mata perlu istirahat. Biasanya, dokter akan meresepkan tetes mata steroid, antibiotik, atau air mata buatan. Rutinlah mengunjungi dokter mata untuk mengevaluasi hasil operasi dan memantau kemungkinan komplikasi.

Setelah operasi Lasik, mata perlu istirahat. Biasanya, dokter akan meresepkan tetes mata steroid, antibiotik, atau air mata buatan. Rutinlah mengunjungi dokter mata untuk mengevaluasi hasil operasi dan memantau kemungkinan komplikasi.

About The Author

Testis Tidak Turun: Penyebab, Ciri-Ciri, Pengobatan

Jangan Sembarangan Konsumsi Suplemen Melatonin, Ini Aturannya