Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Olahraga Saat Flu Menyerang, Boleh atau Tidak?

Myles Bannister

Olahraga saat flu mungkin bagi sebagian orang tidak melakukannya, sehingga lebih memilih untuk beristirahat. Namun, di samping itu olahraga dapat menjaga kesehatan. Selengkapnya simak boleh atau tidak olahraga saat sakit di bawah ini!

Bolehkah Olahraga Saat Flu?

Sebelumnya kita ketahui apa manfaat olahraga. Olahraga telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes penyakit jantung, membantu menjaga berat badan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun tidak diragukan lagi bahwa olahraga berperan penting dalam kesehatan, tetapi kebanyakan orang bertanya-tanya apakah berolahraga saat flu akan membantu atau malah menghambat pemulihan.

Jika sedang sakit, cobalah untuk beristirahat untuk memberi waktu tubuh dalam pemulihan. Sistem kekebalan tubuh bekerja paling baik saat tubuh tidak melakukan beraktivitas berat.

Jika demam, sebaiknya jangan melakukan olahraga. Orang biasanya absen dari latihan selama 2-5 hari ketika terserang flu, karena kita sedang memberikan waktu untuk tubuh dalam melawan infeksi.

Olahraga dengan intensitas ringan sebenarnya masih bisa dilakukan ketika flu ringan. Meski begitu, harus berhati-hati karena flu dapat menular kepada orang lain hingga 7 hari setelah gejala mulai.

Jika berolahraga saat flu dilakukan bersama orang lain, sebaiknya tunggu sampai demam turun dengan sendirinya setidaknya selama 24 jam sebelum kembali ke rutinitas.

Jika belum mengalami demam, tetapi mengalami gejala flu lainnya, sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum berolahraga.

Gejala Flu yang Aman dan Tidak untuk Berolahraga

Olahraga ringan diperbolehkan jika flu menyerang bagian leher ke atas, di antaranya:

  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung berair (ingus).
  • Bersin.
  • Mata berair.

Namun, olahraga tidak diperbolehkan dan sebaiknya beristirahat jika flu menyerang bagian leher ke bawah (dada), termasuk:

  • Dada sesak.
  • Batuk.
  • Sakit perut.

Ini karena flu di bagian bawah leher dapat menyebabkan demam dan memperburuk kondisi tubuh.

Berolahraga saat flu berat, terutama demam, akan memperlama penyakit dan bisa berbahaya. Aktivitas fisik akan membahayakan sistem kekebalan tubuh karena tubuh berfokus menghasilkan energi dan fungsi otot alih-alih melawan penyakit.

Jika suhu tubuh di atas 37 ° C, tubuh sedang melawan infeksi dan perlu istirahat untuk pemulihan.

Apa Dampak Berolahraga Saat Demam?

Demam merupakan gejala umum dari flu. Jika mengalami demam, sebaiknya tidak berolahraga dengan intensitas tinggi.

Detak jantung meningkat karena demam, diikuti dengan kegiatan olahraga dapat membuat jantung terlalu bekerja keras. Demam juga dapat meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami dehidrasi, dan olahraga dapat memperburuk risiko dehidrasi tersebut.

Olahraga dengan intensitas tinggi dapat mengeluarkan keringat, yang sebenarnya bagus untuk menurunkan suhu tubuh jika sedang demam, namun terlalu banyak keringat dapat membuat dehidrasi di saat benar-benar membutuhkan banyak cairan untuk meredakan hidung tersumbat.

Dehidrasi juga bisa mengeringkan selaput lendir di saluran pernapasan, yang memperburuk hidung tersumbat atau tenggorokan gatal.

Demam menandakan bahwa tubuh sedang bekerja keras untuk melawan paparan infeksi yang ada di tubuh, dan hal terbaik yang dapat dilakukan adalah istirahat dan membiarkan tubuh sembuh.

Haruskah Berolahraga Saat Flu?

Terdapat perbedaan antara olahraga dan menggerakkan tubuh secara fisik. Rutinitas olahraga dilakukan secara terstruktur, di mana orang bernapas dengan berat, berkeringat, bekerja keras, dan merasakan ketidaknyamanan, sehingga membangkitkan respons stres dalam tubuh.

Ketika tubuh dalam keadaan sehat, tubuh mudah beradaptasi dengan stres. Seiring waktu, adaptasi perbaikan inilah yang membuat tubuh lebih bugar dan lebih kuat.

Namun saat sedang sakit, stres akibat olahraga yang berat dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh berlebihan. Ini dapat merusak jaringan yang berdampak buruk pada tubuh.

Namun tetap saja, tidak ada alasan untuk langsung beristirahat begitu merasa akan mengalami pilek. Kecuali tubuh benar-benar tidak bugar, gerakan tanpa beban tidak akan melukai, bahkan mungkin membantu.

Beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan ketika terserang flu, termasuk:

  • Berjalan di luar ruangan.
  • Bersepeda dengan intensitas rendah.
  • Berkebun.
  • Berlatih T’ai Chi.

Ingat, lakukan olahraga ini jauh dari kerumunan dan tetap melakukan tips pencegahan untuk mencegah penularan flu.

Latihan Intensitas Sedang Saat Flu

Menurut Harvard Health Publishing, berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah penyakit dan bahkan selama flu, tetapi harus mengurangi intensitas latihan dan mengurangi durasinya.

Jika sedang flu, tidak boleh berolahraga dengan intensitas yang sama ketika tubuh sedang sehat. Tetapi jika mengalami demam, sebaiknya tunggu sampai demam hilang sebelum kembali ke tempat gym.

Jika gejala ringan, pertahankan olahraga ringan hingga sedang jika tetap ingin berolahraga. Ketika flu reda, kembali ke rutinitas olahraga teratur secara bertahap guna memberi waktu pada sistem kekebalan tubuh untuk membangun kembali.

Tips Olahraga Saat Flu

Meskipun olahraga ringan bisa dilakukan ketika terserang flu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan penularan flu, di antaranya:

  • Guna mengetahui kemampuan tubuh, melakukan olahraga ringan selama 10 menit. Jika 10 menit Anda baik-baik saja, lanjutkan olahraga. Sebaliknya, jika merasakan tubuh semakin lemah, napas tidak teratur, dan pusing, sebaiknya hentikan.
  • Pertimbangkan untuk mengurangi intensitas latihan atau mempersingkat durasinya.
  • Berhati-hati agar tidak membuang ingus terus-menerus di sekitar orang, sebaiknya gunakan handuk atau tisu.
  • Memakai masker jika berolahraga di luar atau bersama teman.
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan kamar kecil, sebelum makan, atau setelah menggunakan transportasi umum.
  • Jangan pergi ke tempat gym jika sedang flu, sebaiknya berolahraga di sekitar rumah dan hindari kerumunan.
  • Membawa hand sanitizer berbahan dasar alkohol di saku atau tas untuk digunakan saat lari atau bersepeda di sekitar rumah.
  • Hindari olahraga saat flu yang mengeluarkan keringat banyak, karena flu sebenarnya membuat tubuh membutuhkan cairan. Jadi, jangan sampai mengalami dehidrasi.
  • Meluangkan beberapa hari untuk beristirahat di antara latihan.
  • Anonim. 2019. Exercise and the Flu. https://www.webmd.com/cold-and-flu/exercise-when-you-have-the-flu. (Diakses pada 6 Oktober 2020)
  • Christensen, Maria. 2019. Should You Exercise When You Have the Flu?. https://www.livestrong.com/article/397913-should-you-exercise-when-you-have-the-flu/. Diakses pada 6 Oktober 2020)
  • Kubala, Jillian. 2018. Working Out While Sick: Good or Bad?. https://www.healthline.com/nutrition/working-out-while-sick. (Diakses pada 6 Oktober 2020)
  • Mann, Denise. 2007. Exercising When Sick: A Good Move?. https://www.webmd.com/cold-and-flu/features/exercising-when-sick#1. (Diakses pada 6 Oktober 2020)
  • Ryan, Andrews. Tanpa Tahun. Exercise when sick: Should you sweat it out? Or rest and recover?. ttps://www.precisionnutrition.com/working-out-when-sick. (Diakses pada 6 Oktober 2020)

About The Author

Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Lansia (Alami dan Medis)

7 Jenis Air Minum yang Aman untuk Memenuhi Kebutuhan Cairan