Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Obat Gliserin: Dosis, Indikasi, & Peringatan

Myles Bannister

Apakah Anda pernah mengalami konstipasi atau kesulitan buang air besar? Konstipasi atau kesulitan buang air besar memang menjadi gangguan kesehatan yang sangat mengganggu. Apabila Anda pernah mengalami hal tersebut, mungkin Anda tidak asing dengan obat pencahar seperti Gliserin. Gliserin adalah obat pencahar yang digunakan untuk mengatasi konstipasi.

Banyak orang mengira bahwa gliserin hanya digunakan dalam produk kecantikan, tapi sebenarnya gliserin juga efektif dalam mengatasi konstipasi.

Obat Gliserin dapat digunakan untuk menimbulkan rangsangan buang air besar dalam jangka waktu 30-60 menit setelah digunakan.

Gliserin memiliki berbagai manfaat, antara lain mengatasi kesulitan buang air besar, kulit kering atau bersisik, melumasi dan membasahi permukaan kulit, serta meningkatkan tekanan mata. Gliserin mengandung Gliserol.

Anda juga perlu mengetahui dosis, indikasi, dan peringatan penggunaan Gliserin. Informasi di bawah ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai jenis obat pencahar yang ada.

Nama: Gliserin
Kelas: Lakatif, Osmotik
Obat lain: Glycerin, Lacutolse, MiraLax, Sorbitol, Polietlien glikol
Bentuk dan sediaan: Supositoria 1,2 gram dan 2,1 gram dan cairan solusio

Dosis Gliserin dan Indikasi untuk Dewasa

Untuk konstipasi
Dosis 2-3 gram supositoria, tahan 15 menit di dubur, diberikan jika perlu ATAU
5-15 ml larutan rectum sebagai enema.

Petunjuk untuk cairan: masukkan batang dengan ujung mengarah ke pusar, peras hingga kosong, kemudian ambil batang.

Dosis Gliserin dan Indikasi untuk Anak

Anak >6 tahun: 2-3 gram supositoria, tahan 15 menit jika perlu, ATAU 5-15 ml larutan rectal sebagai enema.

Peringatan Penggunaan Obat Gliserin

Kontraindikasi

Obstruksi usus atau saluran pencernaan.

Penggunaan Obat Gliserin pada Kondisi Kehamilan dan Menyusui

Keamanan untuk kehamilan: Kategori C. Harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter. Sebelum menggunakan obat tersebut, diharapkan melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda.

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin.
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui berbagai jenis penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko tinggi dan belum ada penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori D: Digunakan jika tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi.

Pada ibu menyusui, obat aman digunakan.

Setelah mengetahui manfaat, fungsi, komposisi, dan dosis Gliserin, Anda juga dapat mencegah konstipasi dengan pola hidup sehat. Menambah asupan serat dan cairan yang cukup dapat mencegah kesulitan buang air besar atau konstipasi. Namun, jika masalah buang air besar terjadi, Anda dapat menggunakan Gliserin sesuai dosis yang dianjurkan agar efektivitasnya tetap terjaga.

About The Author

Amankah Ibu Hamil Mandi dengan Air Hangat? Cek Faktanya

Tanpa Kafein, Benarkah Kopi Decaf Lebih Aman untuk Ibu Hamil?