Perhatian Khusus Dalam Penggunaan Flucadex
Flucadex dapat digunakan untuk mengatasi gejala flu seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, demam, batuk, sakit kepala, dan pegal-pegal.
Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini karena efek samping dan kondisi tertentu yang dapat menyebabkan efek berbahaya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
- Penggunaan pada pasien yang memiliki alergi pada aneurisma aorta, penyakit jantung tidak stabil atau berat, hipertiroidisme, serta kondisi seperti glaukoma sudut-sempit, tukak lambung, hipertrofi prostat simptomatis, serangan asma, obstruksi kandung kemih, dan obstruksi usus halus.
- Jika Anda mengemudi atau memiliki pekerjaan yang membutuhkan pengoperasian alat berat, berhati-hatilah karena Flucadex dapat menyebabkan kantuk.
- Penggunaan pada ibu menyusui harus dilakukan dengan hati-hati karena tidak diketahui apakah Flucadex masuk ke dalam ASI atau tidak.
- Flucadex tidak boleh diberikan pada anak di bawah 6 tahun karena dapat mengencerkan dahak, sementara anak di bawah 6 tahun belum mampu mengeluarkan dahak dari saluran napas mereka.
- Obat Flucadex tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan alkohol karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
Reaksi yang Tidak Diharapkan
Keracunan serius jarang terjadi akibat penggunaan obat ini. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk sensasi melayang, insomnia, tremor, masalah pencernaan, mual, muntah, mulut, tenggorokan, dan hidung kering karena efek antikolinergik.
Flucadex mengandung parasetamol, yang umumnya aman jika digunakan dalam dosis terapeutik yang tepat. Namun, penggunaan dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gatal-gatal, kemerahan, bengkak pada laring, dan penurunan jumlah sel darah putih dan platelet.
Efek samping lain yang mungkin timbul akibat penggunaan Flucadex adalah reaksi alergi, gatal-gatal pada kulit, bentol-bentol pada kulit, kantuk, gangguan pencernaan, detak jantung yang tidak normal, dan sulit buang air kecil.
Jika Anda mengalami reaksi alergi parah atau mengalami gejala seperti sesak napas, detak jantung yang tidak normal, atau ingin pingsan, segera cari bantuan medis darurat atau hubungi Sentra Informasi Keracunan di nomor (021) 4250767 atau (021) 422787.
Interaksi Obat
Pemberian obat fenotiazin atau agen blok-adrenergik alfa seperti fentolamin dapat mengurangi efek vasopresor fenilpropanolamin. Terapi dengan inhibitor monoamine oksidase dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui karena peningkatan aktivitas reseptor.
Alkohol dan obat penekan saraf pusat lainnya seperti analgesik narkotik dan tranquilizer dapat meningkatkan efek histamin yang bersifat menekan sistem saraf pusat. Antihistamin dalam Flucadex dapat bereaksi dengan aksi antikoagulan heparin.
Interaksi Flucadex juga dapat terjadi pada:
- Pasien dengan diabetes melitus.
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap komponen obat.
- Pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat karena Flucadex mengandung parasetamol yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Pasien dengan penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, CHF, dan sebagainya.
Penyimpanan
Simpan Flucadex pada suhu tidak lebih dari 30°C dan lindungi dari paparan sinar matahari langsung.